Pernah dengar ungkapan ini? Manusia hanya bisa membuat rencana, tetapi Allah yang menentukan segalanya. Pasti sering, kan? Percaya atau tidak, disadari atau tidak, memang itulah keterbatasan manusia. Ada kalanya, kenyataan tidak sesuai dengan rencana kita. Meski tak jarang pula, Allah menetapkan ketentuan-Nya seperti keinginan kita.
Sebagai manusia, selain membuat rencana, saya hanya bisa berusaha dan berdoa. Ikhtiar dan tawakkal. Jika apa yang saya usahakan dan rencanakan sesuai dengan ketetapan Allah, maka itu adalah bentuk nikmat dan kasih sayang Allah. Jika tidak sesuai, maka itu pun bentuk karunia Allah. Karena sesungguhnya Allah Maha Tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya. Pasti ada hikmah dan maksud tertentu di balik semua ketetapan-Nya. Saya harus sabar dan ikhlas. Pun tak lupa untuk tetap bersyukur.
Karena itulah saya tidak ingin sesumbar tentang rencana-rencana masa depan saya. Selain karena privasi dan kurang percaya diri, ada saat di mana saya harus sadar diri bahwa semua sudah diatur oleh Allah tanpa perlu saya rencanakan secara rinci. Kadang, ada masanya di mana saya hanya harus mengikuti alur tanpa berpikir dan tanpa khawatir. Bairlah berjalan mengalir seperti air.
Tidak banyak yang bisa saya ungkapkan terkait program atau rencana masa depan saya. Bahkan dalam jangka pendek 5 tahun yang akan datang. Saya hanya bisa berdoa, semoga Allah masih memberi saya kesehatan dan umur panjang. Semoga Allah masih memberi saya kesempatan. Perjuangan belum selesai. Petualangan belum usai. Saya masih harus belajar tentang banyak hal. Tentang mengabdi sebagai hamba, sebagai anak, istri dan ibu yang baik. Saya masih harus banyak belajar tentang ilmu-ilmu duniawi dan ukhrowi. Saya masih harus giat berlatih menulis agar bisa membuat blog yang berkualitas dan kaya manfaat.
Lima tahun yang akan datang, artinya saya akan berusia 42 tahun (insyaAllah). Saya harus banyak-banyak meningkatkan kualitas diri. Melatih softskill, menambah wawasan dan pengalaman, pun mulai berinvestasi untuk masa tua. Si kecil juga akan berusia 6 tahun. Yang artinya, saya harus mulai memikirkan pendidikan dan memilih sekolah yang paling sesuai untuknya. Mengasah bakat yang dimilikinya, serta mengembangkan potensinya lebih dalam. Pun demikian dengan pernikahan kami, yang artinya akan berusia 9 tahun. Kami harus mempersiapkan semuanya untuk tabungan masa senja. Semakin dekat dan mengerti kondisi masing-masing, sambil terus menjaga kekompakan agar terus bisa berjalan berdampingan dalam harmoni.
Pada intinya, banyak sekali yang harus saya rencanakan, baik sendiri maupun menggandeng pasangan. Yang jelas, saya tidak pernah berhenti menyemogakan dalam hati yang paling dalam agar Allah meridhoi setiap niatan kami. Tidak pernah berhenti memupuk harapan agar apapun rencana dan ketetapan Allah nanti adalah yang terbaik bagi saya, bagi kami dan bagi semuanya. Aamiin.
Post a Comment
Post a Comment