Beberapa waktu lalu, saya menamatkan sebuah serial drama Korea yang sangat relatable dengan kehidupan seorang mama baru. Judulnya Birthcare Center.
Serial ini bukan termasuk drama yang panjang, hanya 12 episode. Tetapi bagaimana hiruk-pikuk dan hebohnya menjadi mama baru benar-benar digambarkan dengan jelas dan detail di sana. Ada yang sudah nonton?Sedikit informasi, Birthcare Center adalah sebuah pusat perawatan pasca melahirkan, yang menyelenggarakan rangkaian proses dan sarana perawatan bagi para orang tua baru. Tidak cuma menjanjikan ketenangan, lembaga ini juga menyediakan konsultasi, healing dan berbagai macam edukasi tentang merawat newborn.
Pasangan dan bayi mereka akan tinggal selama beberapa hari di tempat dan lingkungan khusus, untuk menjalani serangkaian program yang telah disusun oleh lembaga penyelenggara.
Fasilitas seperti fitness center, kamar pribadi berstandar hotel, aula, hingga makanan yang terjamin bisa dinikmati oleh para peserta. Mereka bisa belajar, istirahat, hingga bertemu dengan sesama orang tua baru yang senasib dan seperjuangan. Menarik bukan?
Tetapi jangan salah! Menjadi mama baru tidak semudah membalik telapak tangan. Menjadi orang tua tidak selalu berjalan mulus dan indah. Butuh proses seumur hidup yang tidak gampang dan panjang.
Meski sudah bersiap-siap sejak merencanakan kehamilan, nyatanya setelah si kecil lahir selalu ada saja kejutan dan hal baru, yang membuat predikat 'orang tua dadakan' layak disematkan. Sebab, semua serba mendadak dan tiba-tiba berubah dengan kehadiran si kecil.
Itulah mengapa lembaga seperti Birthcare Center sesungguhnya sangat dibutuhkan keberadaannya.
Menghadapi Kenyataan Baby Blues Pasca Melahirkan
Berkat Birthcare Center, saya jadi teringat kembali bagaimana rasanya hidup di ambang kematian ketika susah payah melahirkan si kecil. Sungguh peristiwa spiritual yang dramatis dan berkesan mendalam. Tidak akan terlupa sepanjang hayat. Bagaimana sakit dan payahnya seorang mama untuk menghadirkan si kecil ke dunia, bisa membuat akal setengah sadar, bahkan seakan-akan bertatap muka dengan malaikat penjemput nyawa yang seperti sedang siaga.
Ya Tuhan, jika memang takdirku untuk menemuiMu adalah sekarang, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi ijinkan aku memohon. Berikan aku kesempatan. Selamatkan dan hidupkan aku, karena aku harus menyusui dan membesarkan anakku. Jika bukan aku, siapa yang akan menjaganya di dunia ini Tuhan?
Begitulah kira-kira dialog diri ini di dalam hati sembari merintih, menahan perihnya kontraksi.
Setelah si kecil lahir, warna kehidupan berubah seketika. Tangis haru, bahagia dan bangga membuncah tak terhingga. Menjadi orang tua agaknya memang impian setiap pasangan, sehingga kelahiran si buah hati diyakini sebagai prestasi dan pencapaian tinggi dalam hidup oleh sebagian orang.
Semakin gembira rasanya ketika ucapan-ucapan selamat dan doa berdatangan dari kerabat dan sejawat. Senyum semringah seperti tidak pernah lepas dari muka yang semula kusut dan kalang kabut. Gambaran keluarga idaman seketika terbayang dalam benak angan.
Tetapi, keindahan ini tak luput dari kenyataan lain yang bertolak belakang. Ya, baby blues ternyata bukan mitos belaka. Seperti yang sempat saya alami setelah melahirkan anak pertama. Beberapa minggu awal terasa berat dan hampir tiada hari yang saya lalui tanpa air mata. Saya menjadi sangat sensitif dan mudah menangis.
Rupanya saya tidak sendirian. Dilansir dari Popmama.com, sebuah penelitian menyatakan bahwa sebanyak 80 persen perempuan mengalami sindrom baby blues setelah melahirkan.
Dilansir oleh Healthy Children, baby blues merupakan salah satu gangguan psikologis atau depresi yang dapat dialami selama atau setelah kehamilan.
Menurut jurnal American Family Physician, biasanya wanita mengalami perubahan suasana hati setelah mempunyai bayi. Emosinya pun mudah sekali berubah atau mood swing.
Berdasarkan American Pregnancy Association, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan baby blues. Namun, berbagai faktor dicurigai dapat menjadi pemicu sindrom ini, seperti kelelahan, ketidak seimbangan hormon, adaptasi ritme baru, hingga perubahan fisik yang mama alami.
Parahnya lagi, tidak cuma para mama, sindrom ini juga dapat terjadi pada pasangan. Para ayah ternyata juga dapat mengalami gangguan psikologis pasca kelahiran si kecil.
Bayangkan bagaimana jadinya jika kedua orang tua sama-sama mengalami baby blues. Tentu suasana rumah menjadi suram. Momen kehangatan yang seharusnya dipenuhi kebahagian, menjadi sendu dan tidak nyaman, yang akhirnya juga turut berdampak pada si kecil.
Permasalahan atau gangguan semacam ini tentu harus segera diselesaikan agar tidak menghambat pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua baru untuk terus belajar dan membekali diri dalam rangka membersamai setiap tahap kehidupan anak-anaknya.
Popmama Parenting Academy 2021 atau POPAC 2021 merupakan pilihan yang tepat untuk meng-upgrade diri. Berbagai ilmu parenting dapat diperoleh di sini secara mudah. Bahkan, bisa jadi POPAC 2021 adalah lembaga 'birthcare center' virtual yang sangat kita butuhkan selama ini.
Selayang Pandang tentang Popmama Parenting Academy 2021
Mams, pasti sudah tidak asing lagi dengan IDN Times 'kan? Sebuah platform berita dan entertainment digital yang sering menulis artikel populer. Nah, Popmama.com adalah 'saudara kandung' platform tersebut dari induk IDN Media.
Berbeda dengan saudaranya, Popmama.com adalah media digital multi-platform, berfokus menghadirkan konten-konten parenting yang worth-sharing, trending dan relevan dengan kehidupan mama milenial.
Konten-konten digital seperti artikel, info grafis hingga video, dapat kita nikmati di dalamnya. Ilmu parenting mulai dari kehamilan hingga anak tumbuh remaja dapat kita pelajari secara mudah dari platform ini.
Sejak tahun 2018, Popmama.com mulai menyelenggarakan Popmama Parenting Academy sebagai wadah untuk keluarga milenial yang ingin mencari ilmu pengetahuan seputar parenting, sekaligus hiburan dan pengalaman menyenangkan lainnya.
Tahun ini Popmama Parenting Academy 2021 (POPAC 2021) diselenggarakan secara virtual, seperti tahun sebelumnya, karena situasi pandemi. Rangkaian acara POPAC 2021 akan dimulai pada tanggal 1 Desember dan berlangsung sebulan lamanya, hingga tanggal 30 nanti.
Tahun ini, Popmama Parenting Academy fokus membahas empat konten kategori utama. Kita akan belajar banyak hal terkait pendidikan, kesehatan, pencegahan kekerasan pada anak, dan keuangan keluarga.
Seperti yang kita tahu, pandemi dua tahun ini telah berdampak besar pada pendidikan, kesehatan dan perekonomian dunia. Bahkan, kondisi ini juga turut meningkatkan angka kekerasan dalam rumah tangga, termasuk anak-anak. Sangat tepat kiranya, jika POPAC 2021 membahas topik-topik ini.
Mengusung tema Parents Support Parents, Popmama.com mengajak para orang tua untuk bersatu, saling mendukung, agar anak-anak generasi pandemi dapat bangkit dan memiliki secercah harapan. Dengan keyakinan dan tekad bersama, dampak pandemi yang menimpa anak-anak pasti akan teratasi. Yuk, saling mendukung dan berpegang tangan!
Rangkaian Acara Popmama Parenting Academy 2021
Demi membekali para generasi milenial untuk menjadi orang tua yang maju, POPAC 2021 menawarkan berbagai program yang menarik dan tentu kaya manfaat. Penasaran? Simak ulasan singkat berikut, ya!
1. Webinar dan Kelas Online
Jangan sampai melewatkan rangkaian seminar daring yang diselenggarakan, ya! Narasumber-narasumber hebat dan kompeten akan dihadirkan untuk memperkaya wawasan dan pemahaman kita tentang pengasuhan anak khususnya di era pandemi. Ada pula kelas workshop untuk melatih para mama berinvestasi cerdas.
Dan, yang tidak kalah menarik adalah kuliah WhatsApp tentang tips dan trik melatih anak baca tulis di rumah. Kelas-kelas webinar ini komplit sekali untuk menjadi bekal mengasuh anak-anak kita.
2. Community Awards
Ajang penghargaan untuk komunitas-komunitas yang telah membangun dan mewadahi para orang tua. Tidak bisa dipungkiri bahwa komunitas adalah salah satu support system terbaik, selain pasangan dan keluarga, dalam menjalani suatu proses pengembangan diri.
Popmama.com tahun ini akan memilih dua kategori pemenang, yakni supportive community (memiliki program untuk mendukung anggota dan masyarakat sesuai bidangnya) dan educative community (memiliki program untuk mendidik anggota dan masyarakat sesuai bidangnya).
3. Donasi Anak Yatim
POPAC 2021 juga menggalang donasi untuk mengawal masa depan anak-anak yatim yang terdampak pandemi. Banyak anak yang menjadi yatim-piatu akibat pandemi. Mengasuh dan menjaga mereka adalah tanggung jawab kita bersama. Yuk, mari sisihkan nafkah untuk anak-anak berharga ini! Informasi lengkap terkait donasi ini dapat dilihat di website Popmama.com atau akun Instagramnya.
4. Popmama Little Star
Ajang pencarian bakat untuk anak usia 7 sampai 14 tahun. Mams boleh mengajak si kecil untuk mengikuti kontes ini. Selain menambah pengalaman, kontes ini juga dapat melatih kepercayaan diri si kecil sambil mengasah bakat mereka. Apalagi kalau menang, wah beruntung sekali memperoleh hadiahnya!
5. Lomba Blog
Seruan untuk teman-teman bloger! Kompetisi blog ini boleh diikuti oleh siapa saja. Ketentuan lengkapnya dapat teman-teman temukan di Instagram Popmama.com atau Popmama Parenting Academy.
Daripada 'gabut' lebih baik kita menuangkan ide kita tentang Popmama Parenting Academy dalam bentuk tulisan. Sesuai ajakannya, yuk hasilkan rupiah dari rumah! Jangan sampai lewatkan, ya!
6. Launching Buku Panduan Parenting
Menurut website Popmama.com, buku digital ini nantinya akan tersedia secara gratis. Artinya buku ini dapat kita download melalui gawai kita masing-masing. Mams dapat mempelajari panduan-panduan parenting generasi pandemi dengan mudah.
Nah, itulah tadi beberapa ulasan tentang Popmama Parenting Academy 2021 atau POPAC 2021. Jika dilihat dari timeline-nya, rangkaian acara ini tidak hanya menarik tetapi juga mencukupi bekal para generasi milenial untuk menjadi orang tua yang maju. Lebih-lebih di era digital serta kondisi pandemi seperti sekarang.
Harus diakui, pandemi memang membatasi mobilitas kita. Tetapi adanya teknologi digital telah membantu dan memudahkan aktivitas keseharian kita. Oleh karena itu, mari manfaatkan dengan bijaksana untuk memudahkan proses pengasuhan anak-anak kita! Sampai jumpa di Popmama Parenting Academy 2021, ya!
Referensi
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/delivery-beyond/Pages/Understanding-Motherhood-and-Mood-Baby-Blues-and-Beyond.aspx
- https://www.aafp.org/afp/1999/0415/p2259.html
- https://www.apa.org/pi/women/resources/reports/postpartum-depression
- https://www.healthline.com/health/baby-blues
- https://www.marchofdimes.org/pregnancy/baby-blues-after-pregnancy.aspx
- https://www.popmama.com/amp/pregnancy/birth/novyagrina/penyebab-baby-blues-pasca-melahirkan
- https://popac.popmama.com/
- Sumber gambar:
- https://instagram.com/popmama.parenting.academy
- https://www.instagram.com/popmama_com/
Post a Comment
Post a Comment