admasyitoh.com

5 Kunci Bahagia Jadi Mama Muda

Post a Comment

Photo by Paige Cody on Unsplash

Teman-teman tahu nggak kalau setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai International Women's Day? Hari Wanita Sedunia? Nah, tulisan kali ini dibuat dalam rangka memperingati hari istimewa tersebut. Kenapa harus diistimewakan? Sebab, wanita adalah makhluk istimewa yang Allah ciptakan di muka Bumi. 

Tulisan ini juga bertujuan untuk memberi semangat kepada seluruh wanita di dunia, termasuk kamu, dalam menjalani hidup di tengah gempuran zaman yang semakin maju, namun adab dan akhlak manusia seperti semakin mundur ini. Yang tak jarang membuat kaum wanita seperti kita dihadapkan dengan kenyataan merugikan atau pilihan sulit.

Kita, kaum hawa, adalah makhluk Tuhan yang sangat berharga. Yang harus dijaga jiwa dan raga. Yang juga memiliki hak yang sama dengan para pria, sebagai manusia.

Di tengah maraknya kasus pelecehan yang akhir-akhir ini banyak di-blow up media massa, wanita sering kali menjadi korban. Padahal wanita harusnya diberi perlindungan dan dijamin keamanannya. Miris rasanya melihat zaman yang semakin maju, tetapi akhlak dan karakter manusia seperti makin mundur. Wanita adalah manusia yang berhak dipenuhi hak hidupnya. Termasuk hak untuk memiliki kebahagiaan. 

Meskipun standar kebahagiaan itu relatif, tergantung definisi masing-masing orang, yang jelas kebahagiaan adalah hak setiap umat manusia tanpa pengecualian. Artinya wanita pun berhak atas kebahagiaan dirinya, terlepas dari status, gender, profesi atau tingkat sosialnya. Wanita karir atau pun ibu rumah tangga mempunyai hak yang sama untuk bahagia, meski dengan pilihannya masing-masing. 

Bagi kamu yang sudah berpasangan, bagaimana kehidupan si dia mungkin berpengaruh pada kebahahiagaanmu. Tetapi sadarkah kalian, bahwa sebetulnya bahagia itu berasal dari diri kalian sendiri. Bahkan sebetulnya pasangan tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan kita. 

Saya merasakan sendiri, bagaimana bahagia itu berasal dari hati. Bukan ditentukan oleh pasangan. Suami saya bolehdan memang sudah semestinyamengusahakan yang terbaik demi membuat saya bahagia. Tetapi kadang sebesar apapun usahanya, kalau hati saya sedang tidak baik-baik saja, nyatanya saya tidak merasa bahagia. 

Sebaliknya, walaupun suami tidak melakukan apa-apa, tidak memberi kado istimewa, saya tetap bisa merasa bahagia karena saya sedang baik-baik saja. 

Jadi, kebahagiaan itu berasal dari diri sendiri, dalam hati. Bagaimana kondisimu, seperti apa hatimu saat ini, apa yang ada dalam pikiranmu, apa yang kamu rasakan, itulah yang mempengaruhi kebahagiaanmu. Pasangan dan lingkungan sekitar hanyalah pendukung yang melengkapi kebahagiaanmu, tapi tidak menjadi pemeran utama. 

Nah, di tulisan ini saya ingin memberi support kepada para mama muda untuk terus bersemangat menjalani hidupnya. Women empowering women. Saling menguatkan. Sekaligus membagi pengalaman pribadi tentang kunci bahagia menjadi mama muda yang selama ini saya yakini. Semoga bisa menginspirasi dan memberi manfaat, ya! 

1. Don't bear to endure all alone

Menjadi mama muda ternyata tidak mudah, ya. Semua tiba-tiba berubah setelah kelahiran si kecil. Perubahan yang serba mendadak. Meski tidak dipungkiri ada kebahagiaan yang begitu besar di tengah-tengah keluarga dengan hadirnya malaikat kecil di tengah-tengah kita. 

Tetapi segalanya yang berubah seketika tentu sangat berpengaruh pada kondisi psikis dan mental para mama. Dulu ketika pertama pulang dari rumah bersalin, saya seperti dihadapkan dengan dua kenyataan berbeda yang saling bertolak belakang. Bahagia dan rasa lelah yang tiba-tiba tergambar dalam benak saya. 

Mengasuh dan membasarkan anak sama sekali tidak mudah, kawan! Perkerjaan ini adalah proses seumur hidup. Dinamis dan kadang sulit dipraktikkan sesuai teori. Bahkan persiapan yang (rasanya) sudah saya lakukan matang-matang sebelumnya, terasa percuma. Ketika dihadapkan dengan realita yang sering kali tidak sesuai harapan. 

Memang, mungkin saya yang terlalu berekspektasi tinggi. Bahwa semua akan beres dengan naluri keibuan yang alamiah sudah saya bawa sejak lahir sebagai perempuan. Ternyata tidak segampang itu. 

Proses menjadi mama muda sekaligus istri 'sholehot' (sholehah dan hot) yang harus berjalan beriringan, nyatanya sempat membuat saya kelimpungan. Saya sempat mengalami baby blues berminggu-minggu di awal kehidupan karir saya sebagai ibu. Saya sempat menangis setiap malam karena harus begadang menyusui si kecil sambil menahan kantuk dan sakit jahitan dari persalinan. 

Belum usai, setelah anak tumbuh lebih besar, berbulan-bulan, tugas sebagai mama muda semakin menantang. Ada kalanya saya lelah, penat, kesal dan sederet emosi lainnya. Kadang harus menangis diam-diam di belakang anak, karena lelah mengerjakan semuanya sendirian. 

Inilah yang membuat saya lupa tentang kebahagiaan. Sejenak saya lupa bagaimana rasanya bahagia. 

Tetapi saya sadar ini tidak boleh terus-terusan. Atau lama-lama saya bisa gila, begitu saya kira. 

Kawan, di sinilah pentingnya bantuan. Cari bantuan! Jika merasa membutuhkan orang lain untuk meringankan tugas-tugasmu, maka temukan orang untuk membantumu. Bisa berbagi tugas dengan suami, saudara, orang tua, atau asisten rumah tangga. 

Percayalah bantuan dari orang lain akan sangat meringankan beban pundakmu. Bahkan sekedar bantuan dari tukang laundry saja sudah bisa membuatmu sedikit bernapas lega! 

Tidak perlu malu atau gengsi meminta bantuan. Semua demi kebaikanmu sendiri. Jangan egois dan arogan dengan menanggung semua beban sendirian. Keangkuhanmu hanya akan menyusahkanmu dan semakin menambah beban yang kamu rasakan. 

Atau jika membutuhkan dukungan psikologis, maka temukan orang yang kamu percayai bisa memberimu dukungan. Seperti guru spiritual, teman curhat, psikolog. Tapi ingat, jangan pernah meminta bantuan kepada teman lawan jenis, ya! 

2. Listen to yourself

Kunci bahagia yang kedua adalah dengarkan suara hatimu sendiri. Jangan lupa juga perhatikan apa kata tubuhmu! 

Setelah rutinitas harian mengurus pekerjaan domestik, tidak ada salahnya menuruti kemauan hati dan tubuhmu. Kalau kamu mulai gampang marah-marah, mudah tersinggung atau jadi lebih sensitif, mungkin yang kamu butuhkan adalah shopping atau sepotong brownies favoritmu. 

Karena itu dengarkan baik-baik kemauan hati dan tubuhmu. Beristirahatlah kalau merasa lelah. Take your break time! Pejamkan sejenak matamu, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. 

Mungkin kamu butuh tidur nyenyak tanpa gangguan dan distraksi. Tidur dan istirahat yang cukup sejatinya adalah kebutuhan. Hak tubuhmu yang harus dipenuhi juga demi mempertahankan kesehatan dan kebugaran. 

Atau barangkali, kamu perlu healing ke pantai maupun pegunungan. Cuci mata ke mall atau shopping online juga bisa menjadi salah satu cara menghibur diri yang penat. Kamu bebas memilih apapun maumu. 

Kalau saya lebih suka ngemil kudapan favorit, seperti cake, brownies dan cookies. Ditemani secangkir kopi atau cokelat panas. Sembari mengerjakan hobi menulis dan berhadap-hadapan dengan layar laptop. Tidak hanya menyegarkan kembali pikiran yang kusut, tulisan juga menjadi tempat melampiaskan emosi sekaligus media aktualisasi diri. 

Tidak jarang saya mencuri-curi waktu di sela kesibukan mengurus anak dengan menonton drama atau film Korea. Selain bisa menghibur hati, kegiatan ini juga membuat saya bisa melupakan sejenak beban-beban yang dirasakan. 

Jadi, dengarkan baik-baik suara hati dan tubuhmu. Pandai-pandailah mencuri waktu untuk dirimu sendiri! Lagi-lagi semua demi kewarasan jiwa dan ragamu. 

3. Self acceptance

Kebanyakan orang tidak sadar bahwa 'legowo' atau ikhlas adalah salah satu kunci bahagia dalam hidup. Self acceptance atau penerimaan diri juga merupakan satu bentuk ikhlas.

Semakin dewasa saya semakin menyadari bahwa dengan menerima kondisi diri sendiri saya bisa bahagia. Apapun kondisi saya saat ini, saya harus menerima dengan ikhlas. Saya bersyukur atas apa yang saya miliki saat ini. 

Tidak ada gunanya iri dengan kehidupan para mama di luar sana. Apa yang tampak di sosial media bukan segalanya. Saya tidak tahu yang tidak mereka tampakkan. Mungkin mereka sama seperti saya. Jadi buat apa harus iri. Itulah yang selama ini saya yakini. 

Bersyukur dan sabar dengan segala yang Allah beri. Dengan begitu, batin lebih tentram dan jauh dari penyakit hati. 

Pun dengan ketidak mampuan diri ini. Sebagai ibu, saya tentu bukan sosok yang sempurna. Saya sadar sepenuhnya bahwa saya punya banyak kekurangan. Tetapi bukan berarti saya diam saja. Saya tetap melangkah dan belajar untuk memperbaiki diri. 

4. Communicate with your partner

Komunikasi adalah kunci utama dalam sebuah hubungan terutama dengan pasangan. Apapun unek-unekmu ungkapkan kepada pasangan. Terbukalah padanya tentang segalanya apalagi yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga seperti masalah ekonomi, pengasuhan anak, pembagian tugas di rumah, pekerjaan dan lain-lain.

Jadikan pasangan sebagai tempat bersandar atau sosok yang bisa diandalkan. Percayalah padanya, yakinlah bahwa ialah yang telah dikirim Allah untuk kita.

Sebisa mungkin jangan sampai ada yang kita sembunyikan kepada pasangan. Sebab, hal seperti ini bisa menimbulkan kesalah pahaman antara diri kita dengan pasangan. Kesalah pahaman yang terus menumpuk, lama-lama akan memperburuk hubungan. Lalu berikutnya menjadi penyebab keretakan antara suami-istri.

Banyak kok contohnya pasangan menikah yang berakhir dengan perpisahan karena kesalah pahaman atau ketidak cocokan. Andai semua bisa dikomunikasikan lebih awal dan lebih terbuka dengan pasangan, mungkin perpisahan itu bisa dicegah. Jadi, lebih baik terbuka dan jujur ya dengan suami... Daripada disimpan sendiri dan malah jadi penyakit hati.

5. Keep close to Allah

Yang ini sebetulnya yang paling penting dan paling utama, tetap dekat dengan Allah. Demi menjaga kewarasan jiwa, mental dan batin jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah. Penuhi kewajiban ibadah, jauh lebih baik jika bisa ditambah dengan yang sunnah.

Dengan rajin beribadah dan berdoa, hati akan menjadi tenang. Kalau bisa benar-benar tawakkal dan pasrah kepada Allah, maka segala kegundahan hati, sedih, marah dan kecewa akan sirna. Percayalah...

Kalau bukan kepada-Nya, mau kepada siapa lagi kita mengadu? Karena Allah adalah satu-satunya tempat berharap dan bersandar.

Alfia D. Masyitoh
Lifestyle blogger, content writer and full time mother who loves EXO Baekhyun and SF9 Chani. Part of EXO-L and Fantasy.

Related Posts

Post a Comment