Official poster Our Beloved Summer |
Saya nyesel, kenapa baru nonton drama ini sekarang. Kenapa nggak dari kemarin-kemarin nontonnya. Padahal drama ini sudah tayang di Netflix sejak akhir tahun 2021. Bahkan tamat pada tanggal 25 januari 2022 lalu. Yeoksi, Netflix emang nggak pernah ngecewain! Tontonannya bagus-bagus. Nggak cuma drama Korea, acara lain pun juga rata-rata bagus.
Penyesalan terbesar saya adalah ketika sadar kalau saya terlalu under estimate dengan drama ini. Ternyata setelah mengkhatamkan drama enam belas episode ini hanya dalam dua hari—sampai rela begadang kurang tidur—saya malah dibikin overthinking berhari-hari. Lagi makan kepikiran, masak kepikiran, mau tidur kepikiran, sampai bangun tidur masih kepikiran. Lebay nggak tuh namanya?
Setelah tamat nonton, saya jadi paham kenapa drama ini sempat heboh beberapa waktu lalu. Dunia perdrakoran Tanah Air sempat geger dengan teh jujube, yang ternyata karena teh jujube ini sangat berkaitan dengan drama Our Beloved Summer.
Honestly, drama Our Beloved Summer atau That Year We (literal title) ini nggak sebagus itu. Nggak bagus-bagus amat. Masih belum bisa menggeser Mr. Sunshine dari tahta tertinggi deretan drama favorit saya. Tapi juga nggak jelek sama sekali.
Our Beloved Summer mengangkat cerita love-hate relationship yang hangat dan sarat pendewasaan karakter. Saya akui drama ini memang beyond my expectation dan suatu saat ingin saya rewatch atau tonton ulang. Kenapa? Yuk, baca tulisan ini sampai akhir! Panjang nih, semoga nggak bosan ya, chingu...
[SPOILER ALERT] Buat yang belum nonton, maaf ya kalau nanti ada spoiler-spoiler bertebaran di sini. Terpaksa ya, chingu-deul…
1. Genre romance-comedy yang bikin penasaran
Official poster Our Beloved Summer |
Saya termasuk pemilih untuk urusan nonton drama Korea. Biasanya saya kurang selera nonton drama yang mengangkat tema anak sekolahan. Drama dengan cerita anak SMA yang pernah saya tonton jumlahnya bisa dihitung jari. Nah, Our Beloved Summer ini termasuk salah satu drama yang menarik perhatian saya.
Sejak awal kemunculan beritanya, lalu keluar teaser dan posternya, saya memang sudah penasaran. Kayaknya seru nih, pikir saya waktu itu. Dan saya yakin pasti lucu nantinya. Dari teaser-nya saja sudah kelihatan. Genrenya memang rom-com, romance-comedy. Tetapi nyatanya nggak sepenuhnya berisi adegan mengocok perut kok. Tetap ada bumbu-bumbu dramatis yang mengharu-biru dan menyesakkan dada.
Dari teaser saja sudah menarik rasa ingin tahu penonton untuk mengikuti kisah lengkapnya. Karakter tokoh utama cowok dan ceweknya digambarkan seperti Tom dan Jerry. Tidak pernah akur. Suka gelut dan saling mengganggu satu sama lain. Tapi siapa sangka, ternyata ada udang di balik batu. Ada rasa nyaman dan suka yang bercampur menjadi satu. Kisah romansa di antara keduanya tumbuh secara perlahan-lahan, karena interaksi yang intens secara terus-menerus dan setiap hari.
Sebetulnya jalan cerita seperti ini sudah bisa ditebak sih. Karena banyak sekali contohnya di kehidupan nyata. Awalnya musuhan, eh akhirnya malah jadian. Tapi entahlah, saya merasa ada sesuatu yang berbeda dengan drama ini. Interaksi antara kedua tokoh utamanya seru untuk diikuti. Kocak. Namun sangat bisa dimaklumi.
Apalagi beberapa waktu ini saya semacam kekurangan asupan tontonan komedi. Berbulan-bulan lamanya jagad perdrakoran diisi dengan genre-genre yang tegang, sedih, menguras emosi dan air mata. Intinya kebanyakan dark suasananya. Berat ya, yeorobun!
Rilisnya drama Our Beloved Summer ini seperti mengobati dahaga saya pada cerita-cerita yang ringan dan lucu. Cerita yang hangat, namun tetap fresh dan cheerful. Yang bisa dibawa santai saat menontonnya. Yang tidak bikin emosi dan mengumpat sendiri dalam hati.
Saya kangen cerita cinta yang tidak menye-menye. Sudah bosan dengan cinta-cintaan yang melodrama. Cerita cinta jaman SMA seperti ini—saat ini—menurut saya lebih menyenangkan untuk ditonton. Cinta yang masih egois dan kekanak-kanakan. Tetapi murni dan polos, benar-benar apa adanya. Menarik sekali karena saya seperti memutar waktu, kembali menjadi remaja, saat pertama kali merasakan jatuh cinta.
“Ketika memakai seragam anak sekolah, saya seperti kembali muda. Rasanya jadi lebih bersemangat dan enerjik, seperti karakter yang kami perankan.” (Choi Woo Shik, Our Beloved Summer interview)
2. Cast yang match serta chemistry yang kuat dan natural
Alasan lain yang bikin saya penasaran adalah para pemainnya. Seperti yang sudah diketahui banyak orang, beberapa waktu lalu Parasite (2019) menggemparkan jagad perfilman dunia dengan mengukir sejarah sebagai film Asia pertama yang sukses memborong Piala Oscar (Academy Awards), Cannes Film Festival dan sederet penghargaan bergengsi lainnya di tingkat internasional. Salah satu pemeran utamanya, Choi Woo Shik, benar-benar berhasil memikat penonton dengan penampilannya yang luar biasa dan totalitas. Jadi nggak heran kalau ia semakin terkenal pasca perannya di Parasite.
Choi Woo Shik saat press conference Our Beloved Summer |
Choi Woo Shik ini yang bikin saya ingin nonton Our Beloved Summer. Saya tentu saja berharap lebih padanya, mengingat bagaimana peran dan prestasinya yang fantastis dalam film Parasite. Uri Oscar man!
Dalam drama ini Choi Woo Shik dipertemukan dengan Kim Da Mi yang berperan sebagai Kook Yeon Su. Siswi SMA yang bertolak belakang dengan Ung dan selalu menjadi peringkat pertama di sekolah.
Sebelumnya, Choi Woo Shik sudah pernah muncul di lain kesempatan. Seperti ketika menjadi pemain baseball SMA dalam film Train To Busan (2016). Tetapi waktu itu saya belum terlalu ngeh dengan penampilannya.
Aktor yang mempunyai nama barat Edward Choi ini mulai mengusik perhatian saya sejak kemunculannya dalam drama Fight For My Way (2017) sebagai Park Moo Bin, dokter muda yang sok innocent tapi ternyata durjana. Saya sempat naik pitam ketika menonton aksinya waktu itu. Di lain kesempatan, perannya sebagai Ki Hoon, buronan di film Time To Hunt (2020) membuat saya terkejut. Ternyata ia cocok juga memerankan karakter cowok bad boy dan problematik.
Nah, di drama Our Beloved Summer ini Choi Woo Shik benar-benar apik memerankan tokoh anak SMA yang super woles dan ‘nggak niat’. Dengan image yang terkesan payah dan kekanak-kanakan. Pembawaannya yang terlihat polos dan imut memang cocok sekali memerankan Choi Ung. Siswa SMA yang selalu menjadi peringkat terakhir di sekolahnya. Tetapi, ketika cinta mulai menghampirinya, wah jangan salah! Ung ternyata bisa menjadi sosok pacar yang hangat, tapi bucin dan bego abis. Gemesss banget! Bikin tepok jidat.
Kim Da Mi saat press conference Our Beloved Summer |
FYI, Choi Woo Shik dan Kim Da Mi sudah pernah bertemu sebelumnya dalam film The Witch: Part 1-The Subversion (2018), sebagai sesama 'monster' dan jadi pasangan musuh bebuyutan (ini film kudu wajib banget ditonton, karena mereka emang sekeren dan seprofesional itu). Dengan atmosfer cerita yang berbeda, ternyata mereka tampil sangat baik sebagai pasangan kekasih. Benar-benar matching pokoknya!
Kalau soal akting, Kim Da Mi tidak perlu diragukan lagi deh kemampuannya. Chingu bisa ngecek sendiri di film The Witch, yang juga menjadi salah satu film debutnya. Atau drama Itaewon Class (2020), di mana ia berperan menjadi cewek yang tangguh dan badas. Berkat aktinya yang memukau, tidak heran jika Da Mi dijuluki 'rookie monster'. Ia meraih banyak pujian dan pernghargaan. Lalu berbagai tawaran pun datang, termasuk menjadi cast utama untuk Our Beloved Summer ini.
Chemistry antara Choi Woo Shik yang kuat dan sangat natural membuat saya gagal move on ke lain hati. Drama ini tidak mengandung unsur adegan 18+ ya! Semua masih pada batas remaja mulai 15+ (ini sesuai standar perfilman Korea ya, chingu). Tetapi mereka tidak kaku atau canggung untuk memperlihatkan kontak fisik yang dekat.
Mungkin karena sudah saling kenal dan pernah bekerja dalam satu proyek sebelumnya, sehingga interaksi mereka pun jadi lebih alami dan akrab. Nggak ada tuh awkward moment saat mereka harus sering-sering skinship selama proses syuting berlangung.
Anyway, sedikit bocoran di episode-episode akhir sering muncul scene kissing, hugging dan adegan-adegan romantis sejenis. Tetapi semua masih aman kok. Nggak ada yang bikin adem-panas keringat dingin. Paling cuma baper tipis-tipis atau senyum-senyum sendiri. Like, I feel butterflies flying in my stomach.
Dan, menurut penilaian saya, adegan-adegan romantis yang dilakukan cenderung soft. Artinya, lebih kepada sentuhan-sentuhan lembut yang penuh kasih sayang dan rindu. Bukan sentuhan-sentuhan yang bernafsu menggebu-gebu dan ‘brutal’.
Well, kebiasaan saya nih kalau ada yang bikin susah move on, pasti langsung saya selidiki seluk-beluknya. Saya kuliti habis mulai dari biodata pemain sampai cross check proses syutingnya di balik layar (BTS, behind the scene). Karena kadang adegan-adegan di balik layar lebih greget dan bikin baper, yeorobun… LOL!
Dari kacamata saya sebagai pengamat, Choi Woo Shik dan Kim Da Mi adalah aktor yang profesional. Kerjasama keduanya, antara satu sama lain maupun dengan seluruh kru, dapat terjalin dengan sangat baik dan akrab. Tidak ada masalah komunikasi atau yang lain. Suasana di lokasi syuting sangat nyaman dan menyenangkan. Mereka selalu bisa mengikuti arahan director. Bahkan kerap membuat ad-lib (adegan yang tidak tertulis di dalam script) atau improvisasi demi memberikan penampilan terbaik dalam drama.
I really appreciate the director-nim and the writer-nim yang tidak segan menerima ad-lib atau ide improvisasi Choi Woo Shik dan Kim Da Mi. Dan, hasilnya adalah justru dari sekian banyak adegan di dalam drama, ad-lib dari keduanya lah yang bikin suasana jadi lebih real atau nyata. Kreativitas dan ide-ide cemerlang mereka telah banyak menghasilkan scene yang bikin ambyar, meleyot dan dengkul kopong!
Salah satu ad-lib scene (episode 12) yang berhasil bikin penonton ambyar. Dalam script tertulis 'Ung dan Yeon Su duduk bersebelahan dengan cinta yang terpancar di mata mereka' bukan 'bobok di pangkuan penuh kasih sayang'. |
Ad-lib mereka yang sangat natural menghasilkan banyak sekali adegan pasangan kekasih yang romantis, mendebarkan dan memancing emosi penonton untuk ikut merasakan betapa manisnya kisah cinta antara Ung dan Yeon Su. Jadi makin susah move on deh!
Semakin diperhatikan, keduanya memang terlihat sangat serasi. Klop dan satu frekuensi. Makanya tidak heran kalau banyak penggemar yang mendoakan agar hubungan spesial mereka benar-benar berlayar di kehidupan nyata. Tuman emang netizen tuh! Suka seenaknya mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan para aktor, haha.
Terlepas dari bagaimana kondisi mereka di real life, Choi Woo Shik dan Kim Da Mi sangat layak mendapatkan apresiasi sebagai aktor-aktris terbaik sekaligus couple of the year. Standing ovation untuk kerja keras dan profesionalisme mereka yang totalitas tanpa batas.
Tidak terpikirkan oleh saya bagaimana jadinya jika aktor lain yang memerankan Ung dan Yeon Su. Choi Wo Shik dan Kim Da Mi adalah satu-satunya pilihan yang paling sesuai untuk mengambil peran ini. Valid, no debate!
3. Pemeran pendukung yang berhasil menjadi character stealer
Pemeran pendukung yang menambah warna cerita Our Beloved Summer. Dari kiri ke kanan: Kim Sung Cheol, Roh Jeong Eui, Park Jin Joo dan Ahn Dong Goo. |
Tidak hanya Choi Woo Shik dan Kim Da Mi, aktor-aktor lain juga turut meramaikan drama ini dengan penampilan terbaik mereka. Seperti Roh Jeong Eui yang berhasil mencuri perhatian saya. Ia sukses memerankan tokoh NJ, seorang idol terkenal yang hidupnya tidak pernah sepi dari skandal dan pemberitaan.
Singkat cerita, bermula dari lukisan ilustrasi karya Choi Ung yang dibelinya, NJ lalu jatuh cinta dengan sang ilustrator. Berbagai cara ia coba untuk mendapatkan hati Ung. Tetapi usahanya tidak membuahkan hasil. Ung tetap tidak bisa membuka hati padanya. Nah, yang menarik adalah karakter NJ yang dewasa dalam menyikapi permasalah asmara.
Scene ketika NJ menghadiri pameran tunggal Seniman Go Oh (Choi Ung). NJ memberi hadiah karangan bunga sebagai ucapan selamat. |
Meski ia sadar kalau cintanya bertepuk sebelah tangan, NJ tidak mengacaukan segalanya ataupun merusak hubungannya dengan Ung maupun Yeon Su. Perjalanannya menerima kenyataan ini tidak berlangsung mudah begitu saja. Ada proses pendewasaan karakter yang ia alami.
Statusnya sebagai idol terkenal kadang membuat dirinya serakah dan harus mendapatkan apa yang ia mau. Tetapi semakin dewasa pola pikirnya, semakin ia bisa menerima kenyataan yang ada di hadapannya.
Hidupnya memang kesepian. Ia tidak mempunyai teman atau sahabat sebagaimana orang normal pada umunya. Karena ia terlalu sibuk berkarir sejak kecil. Yang ia butuhkan memang teman dan cinta. Namun kedua hal ini tidak bisa dipaksakan. Pada akhirnya, hubungan NJ dengan Ung serta tokoh-tokoh lainnya tetap terjalin baik sebagai teman biasa.
Tokoh lain yang tidak kalah menarik adalah Kim Ji Ung, sahabat karib Ung, yang diperankan oleh Kim Sung Cheol. Di balik sosoknya yang terkesan cool, misterius, tangguh dan sangat berlawanan dengan Ung, ternyata Ji Ung mempunyai luka di masa lalu yang sangat menyakitkan. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, sebab ibunya selalu sibuk dengan urusannya sendiri. Ji Ung seperti anak terbuang, selalu sendiri dan kesepian.
Ji Ung lalu menemukan kehangatan sebuah keluarga dari orang tua Ung yang sudah dianggap seperti ayah dan ibunya sendiri. Pun dengan Ung yang sudah seperti saudara kandungnya. Mereka selalu bersama, berbagi kehidupan, kehangatan keluarga dan kasih sayang orang tua.
Yang paling bikin nyesek adalah ternyata diam-diam Ji Ung menyukai Yeon Su. Ya, betul sekali! Ia menyukai kekasih sahabatnya sendiri. Konflik batin yang dialaminya tentu bukan perkara remeh. Meski ia menyadari bahwa dirinya lah yang hadir di tengah-tengah Ung dan Yeon Su.
Scene ketika Ji Ung merekam Yeon Su untuk syutin dokumenter. Ji Ung diam-diam mengagumi Yeon Su sejak lama. |
Karena itulah sekuat tenaga ia berusaha menghindar dari perasaannya tersebut. Ini sama sekali nggak mudah, chingu! Tidak mudah lari dari perasaan sendiri. Tetapi Ji Ung tetap memilih untuk mengalah. Sejak awal memang ia lah yang menjadi orang ketiga. Ia tidak mau merusak persahabatannya dengan Ung dan Yeon Su.
Lalu bagaimana dengan Ung? Apakah ia tidak tahu kalau sahabatnya menyukai Yeon Su? Bagaimana hubungan Ung dan Ji Ung selanjutnya? Temukan sendiri jawabannya di dalam drama Our Beloved Summer, ya!
Dari sosok Ji Ung saya belajar tentang betapa mahalnya sebuah persahabatan. Ia merelakan cintanya demi menjaga persahabatan yang sudah berlangsung sekian lama. Keren banget 'kan? Tapi ya gitu deh, selalu kalau drama ada yang jadi korban alias jadi sad boy. We wish you'll have a happy ending story next time, Kim Sung Cheol!
Selain Roh Jeong Eui dan Kim Sung Cheol, masih ada tokoh-tokoh lain yang turut meramaikan drama ini. Seperti Park Jin Joo (sebagai Lee Sol Yi, sahabat Yeon Su), Cha Mi Kyung (nenek Yeon Su), Ahn Dong Goo (Goo Eun Oh, manajer dan teman Ung), serta Park Won Sang dan Seo Jung Yeon (ayah dan ibu Ung).
4. Plot cerita yang relatable dengan kehidupan nyata
Scene yang menggambarkan hubungan Ung dan Yeon Su ketika SMA. Dua murid yang saling bertolak belakang. |
Di kehidupan nyata, karakter Choi Ung sangat mungkin ada. Ia tidak menonjol dan berjiwa bebas. Sebagai siswa SMA biasa, Ung adalah anak yang santai, woles, cenderung payah dan 'nggak niat'. Cita-citanya sederhana, ingin menikmati hidup dengan tenang. Bisa tidur siang di bawah pohon rindang tanpa gangguan. Meskipun pada akhirnya ternyata Ung menjadi seniman ilustrator yang sukses karena hobi yang ditekuninya.
Dari penampilan pun ia tidak terlihat 'wow' sebagaimana tokoh-tokoh lain dalam drama yang dibuat sempurna. Gayanya yang simpel dan casual sangat nyaman dipandang mata.
Karakter seperti Ung terasa lebih real, bukan karakter fiktif yang sengaja dibuat dramatis dan menonjol. Ung benar-benar tokoh yang ingin dikencani di kehidupan nyata.
Setelah check and recheck, ternyata tokoh Ung memang terinspirasi dari kehidupan nyata sang aktor, yaitu Choi Woo Shik sendiri.
Dalam salah satu wawancaranya, penulis Lee Na Eun mengungkapkan, karakter Choi Woo Shik mengilhami lahirnya tokoh Ung dalam drama. Meski ceritanya fiktif, tetapi beberapa detail cerita ditulis langsung sambil membayangkan Choi Woo Shik. Seperti Ung yang mempunyai keluhan insomnia, ternyata sesuai dengan fakta insomnia Choi Woo Shik, yang terungkap saat syuting variety show Summer Vacation (tvN).
Karakter Kook Yeon Su juga sangat relatable dengan kehidupan sehari-hari. Seorang siswi SMA yang jenius, ambisius, disiplin, jutek dan perfectionist. Meski hidup dalam keterbatasan ekonomis, Yeon Su mempunyai semangat belajar yang tinggi. Impiannya adalah sukses berkarir dan bisa memperbaiki kualitas hidup keluarganya.
Sosoknya yang tangguh, pekerja keras dan tidak manja, ternyata sungguh berhasil mengubah hidup keluarganya menjadi lebih baik. Ia diterima di sebuah perusahaan profesional, berpenghasilan tetap dan mempunyai karir yang cemerlang. Di kehidupan nyata, tidak sedikit orang yang mempunyai jalan hidup seperti ini.
Di samping itu, kisah cinta khas remaja SMA antara Ung dan Yeon Su memang banyak terjadi dalam dunia nyata. Berawal dari tidak pernah akur, saling mengganggu, musuhan, baku-hantam, lama-lama jadi terbiasa, lalu merasa nyaman dan akhirnya jadian. Hayo, siapa yang pernah ngalamin?
Di usia yang masih sangat muda, 19 tahun, kisah cinta yang labil seperti ini sangat wajar terjadi. Kekanak-kanakan tapi bisa dimaklumi. Makanya tidak heran jika selama lima tahun berpacaran, Ung dan Yeon Su sering kali bertengkar. Kadang hanya karena masalah sepele. Bolak-balik putus-nyambung. Meski akhirnya akur lagi dan balikan.
Di dunia nyata, kira-kira memang seperti itulah adanya.
Sampai akhirnya, di suatu titik muncullah konflik yang membuat keduanya putus beneran. Dalam drama ini awalnya tidak diceritakan secara gamblang penyebab putusnya hubungan Ung dan Yeon Su. Bahkan Ung pun tidak tahu alasan Yeon Su meninggalkan dirinya. Ung pun marah, kecewa dan merasa dibuang. Jelas ia kecewa sekali kepada Yeon Su.
Yeon Su memutuskan hubungannya dengan Ung tanpa alasan yang jelas setelah lima tahun berpacaran. |
Tetapi, pelan-pelan pertanyaan ini terjawab di episode-episode selanjutnya.
Yeon Su memang berwatak keras dan sedikit kasar. Tetapi rupanya ia sangat tertutup kepada orang lain. Bahkan kepada orang yang paling dekat dengannya, yaitu neneknya dan Ung. Ada keangkuhan dalam dirinya yang justru membuat ia merasa inscure dan defensif. Hingga akhirnya ia memilih menanggung segala beban sendirian di pundaknya. Ini berat ya, yeorobun! I knew the feeling, Yeon Su-ah!
Permasalahan keluarga dan ekonomi yang menghimpitnya membuat Yeon Su semakin tertutup. Ia tidak mau Ung mengetahui bahwa ia tertekan dan menderita. Ia tidak ingin Ung harus mencintai ketidak beruntungan dirinya. Begitulah Yeon Su memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Ung. Berat. Sangat berat. Tetapi ia berusaha dan pura-pura tegar di hadapan semua orang, sembari mengobati sendiri derita dan kekecawaan kepada keluarganya.
Nah, di sinilah mulai nampak pengembangan dan pendewasaan watak para tokoh. Setelah putus bertahun-tahun, ternyata baik Ung maupun Yeon Su masih memendam perasaan cinta satu sama lain.
Meski awalnya mereka berdalih dan seolah-olah bersikap acuh, tetapi ketika dipertemukan kembali sebagai sosok yang berbeda—sosok yang lebih dewasa—perasaan rindu dan cinta yang selama ini ditahan, dipendam, berhasil mengalahkan luka dan gengsi masing-masing. Romansa pun mulai bersemi kembali di antara keduanya.
Saya sampai terharu pas di adegan Ung mengajak Yeon Su balikan. Adegan yang sangat emosional dan mengandung air mata. Air mata kerinduan yang amat sangat, tetapi bertahun-tahun tertahan di balik sifat kekanak-kanakan mereka.
Ditambah lagi ada sebuah kenyataan pahit yang terungkap. Plot twist paling tragis yang pernah saya tonton. Benar-benar episode yang mengaduk-aduk perasaan! Lega dan bahagia karena mereka kembali bersatu. Sekaligus sedih, nyesek dan shock karena tahu cerita menyakitkan yang terungkap.
Scene yang berhasil menguras air mata, ketika Ung akhirnya jujur tentang perasaannya yang selama ini dipendam kepada Yeon Su. Ung meminta Yeon Su kembali padanya. |
Adegan-adegan berikutnya semakin meresahkan, chingu-deul! Manis, romantis, sensitif, emosional, semuanya bercampur menjadi satu. Sangat membekas dalam ingatan saya. Walaupun masih tetap saya ulang-ulang juga menontonnya. Saya cermati lagi setiap diksi, ekspresi dan gestur mereka. Ya Tuhan, indah sekali penampilan sandiwara mereka!
Setelah berhari-hari overthinking, saya rasa perjalanan kisah hidup seperti memang ada di dunia nyata. Mungkin tidak sedikit pasangan kekasih yang mengalami perjalanan serupa. Berawal dari pacaran saat masih sekolah, berlangsung selama beberapa masa, lalu sampai di suatu titik putus. Bisa karena bosan, egoisme, lelah, ingin mengejar cita-cita, insecure dengan keluarga pacar dan lain-lain.
Tetapi, seperti kata pepatah. Cinta pertama tak kunjung usai. Sulit dilupakan. Dan setelah bertahun-tahun berpisah, waktu pun semakin mendewasakan setiap orang. Akhirnya cinta lama bersemi kembali. Dengan sikap yang lebih dewasa dan hati-hati. Ikatan yang terjalin semakin kuat dan tangguh. Tahan godaan dan lebih bijaksana.
Dengan perjuangan yang gigih serta saling menguatkan, tidak sedikit pasangan seperti ini yang berakhir di pelaminan. Berbagi rasa dan hidup menjadi satu. So sweet 'kan? Seperti kisah cinta Ung dan Yeon Su yang juga berakhir dengan pernikahan. Cerita slice of life begini memang relatable sekali, yeorobun! Jadi makin susah dilupakan begitu saja.
5. Pelajaran hidup berharga dari Our Beloved Summer
Dari orang asing yang saling musuhan, lalu pacaran, putus, kemudian menjadi teman, hingga akhirnya rujuk kembali menjadi pasangan menikah. |
Salah satu aspek yang menunjukkan kualitas sebuah karya adalah amanat atau pesan yang terkandung di dalamnya, serta seberapa dalam pesan itu tersampaikan kepada penonton.
Bagi saya, drama Our Beloved Summer ini meninggalkan jejak yang begitu dalam di hati dan pikiran. Ada pelajaran berharga dari kisah Ung dan Yeon Su, maupun orang lain di sekitar mereka. Ini membuktikan bahwa Our Beloved Summer memang layak mendapatkan tempat khusus di hati para pencinta drama Korea.
Kehidupan di sekitar Ung mengajarkan saya tentang kehangatan dan keharmonisan keluarga, mahalnya persahabatan dan pentingnya mempunyai ambisi atau cita-cita. Bahwa bakat dan hobi yang sungguh-sungguh ditekuni, suatu saat pasti akan membuahkan hasil yang sepadan.
Sedangkan dari sosok Yeon Su, saya belajar tentang kerja keras, pantang menyerah dan pentingnya terbuka dengan pasangan. Bukan menjadi angkuh dan egois dengan merasa sanggup menanggung semua beban sendirian di balik kepura-puraan. Don't bear to endure all alone!
Kisah cinta Ung dan Yeon Su juga memberi makna yang mendalam. Perjalanan cinta mereka yang panjang membuat saya belajar tentang pendewasaan dalam suatu hubungan. Seiring bertambahnya waktu dan usia, hubungan harus dibina dengan lebih bijaksana dan hati-hati. Bukan lagi mendahulukan egoisme dan emosi.
Honestly, pasca menonton drama ini, ada sedikit perubahan yang saya rasakan dalam diri saya terutama dalam kaitannya dengan pasangan. Setidaknya nilai-nilai berikut inilah yang paling saya pelajari dari kisah mereka. Semoga bisa mengilhami chingu juga, ya!
√ Lebih menghargai pasangan dan hubungan
Kencan ala Ung dan Yeon Su. Simpel yang penting berkualitas. |
Menghargai pasangan dan hubungan yang terjalin sangat penting untuk kelanggengan hubungan itu sendiri. Selagi pasangan kita masih ada, perlakukan ia dengan baik. Jaga dan jangan melukai perasaannya. Tidak harus menjadi bucin seperti Ung kepada Yeon Su, tetapi setidaknya cintailah pasangan dengan sebaik-baiknya cinta versi kalian.
√ Komunikasi, lebih terbuka dengan pasangan
Scene ketika Ung mengajak Yeon Su menikah. Nggak ada ritual lamaran khusus tapi mengena dan tidak sanggup ditolak. |
Salah satu penyebab kesalah pahaman Ung dan Yeon Su, yang membuat mereka putus, adalah keangkuhan Yeon Su. Jangan begitu ya, chingu-deul! Komunikasikan dan terbukalah dengan pasangan kita. Pasangan kita bukan cenayang yang bisa membaca isi hati dan pikiran orang lain. Jadi beri tahu ia dengan jujur apa yang kamu rasakan. Seperti yang pernah Ung katakan pada Yeon Su.
"Aku tidak akan tahu jika kau tidak memberi tahuku. Jadi teruslah beri tahu aku dan jangan menyembunyikan apapun dariku." (Choi Ung - Our Beloved Summer, 2022)
Pasangan adalah partner berbagi, baik suka maupun duka, bahagia maupun gundah gulana. Ungkapkan dan dengarkan agar hubungan tetap berjalan lancar dan bertahan lama.
√ Pasti ada lika-liku, jadi tetaplah bertahan dan berjuang bersama-sama
Ung adalah tempat Yeon Su bersandar dan Yeon Su adalah tempat Ung pulang. Mereka selalu ada untuk satu sama lain, saling menguatkan meski dalam titik terendah yang mereka alami. |
Putus-nyambung ketika pacaran sudah biasa. Dalam suatu hubungan pasti ada lika-liku yang harus dilalui. Setelah Ung dan Yeon Su dewasa dan kembali rujuk pun tetap ada konflik yang terjadi di antara mereka. Namun mereka tetap bertahan dan saling menguatkan. Selalu ada Ung tempat Yeon Su bersandar. Begitu pula selalu ada Yeon Su tempat Ung pulang.
√ Menerima pasangan apa adanya
Terima pasangan apa adanya. Masa lalu maupun masa depannya. Kebaikan dan keburukannya, serta sisi tergelapnya yang mungkin selama ini disembunyikan dari dunia. |
Meski sifatmu dan pasangan jauh berbeda, tetap terimalah ia apa adanya. Tanpa tapi, tanpa kecuali. Bukan hanya kelebihannya, terima juga kekurangannya. Termasuk terima juga sisi gelapnya yang mungkin selama ini ia sembunyikan dari dunia luar.
Ung selama ini merasa tidak percaya diri ketika mengetahui jati dirinya. Ia takut tidak bisa menjadi orang baik dan mengecewakan orang-orang yang ia sayangi. Tetapi akhirnya perasaan itu ia ungkapkan kepada Yeon Su. Dan Yeon Su pun menerima Ung apa adanya. Yeon Su memberinya kekuatan sekaligus keyakinan bahwa dirinya adalah orang yang baik.
Yeon Su pun sempat merasa khawatir akan mengacaukan hubungan mereka lagi karena kecerobohannya. Tetapi Ung meyakinkan dirinya bahwa hal itu tidak akan terjadi. Karena Ung menerima dan mencintai Yeon Su apa adanya.
√ Saling mendukung cita-cita satu sama lain
Saling mendukung cita-cita, namun tetaplah bertahan sebagai pasangan walaupun harus LDR sementara. |
Jangan egois! Pasanganmu tetap mempunyai cita-cita dan impian yang ingin ia raih. Ia rela menghabiskan sisa hidupnya denganmu, jadi jangan sia-siakan impiannya. Berikan dukungan terbaikmu padanya!
Seperti ketika Ung ingin kuliah keluar negeri, Yeon Su mendukungnya dengan penuh semangat. Karena saat itulah untuk pertama kalinya Ung mempunyai cita-cita. Meski pada akhirnya Yeon Su menolak ajakan Ung untuk ikut bersamanya, hubungan jarak jauh mereka tetap berjalan lancar. Ung juga tidak memaksa Yeon Su untuk ikut, karena Ung tahu itulah keinginan Yeon Su. Keinginan yang sesuai dengan cita-cita Yeon Su sejak awal.
Mereka rela LDR (long distance relationship, hubungan jarak jauh) selama beberapa waktu demi cita-cita mereka. Namun hubungan mereka tetap tidak berubah dan malah semakin menguatkan ikatan keduanya. Indah 'kan kalau saling mendukung seperti itu?
√ Tunjukkan love language pada pasangan
Menghabiskan waktu bersama, acts of services dan word affrimation adalah bentuk love language yang paling mudah dan sederhana. |
Nah, ini yang tidak kalah penting. Bahasa atau isyarat cinta. Setiap orang memang mempunyai caranya masing-masing untuk menunjukkan perasaan cinta dan kasing sayang mereka. Terserah bagaimana caranya, tetapi tunjukkan.
Ung dan Yeon Su sudah memberi contoh love language dengan sangat eksplisit. Seperti quality time atau menghabiskan waktu bersama (yah, istilah sederhanya kencan lah), acts of services atau kasih 'pelayanan' (misalnya dengan menggenggam tangan pasangan ketika cuaca dingin, mengeringkan rambut setelah keramas, membawakan bekal makanan, mengantar ke tempat kerja, yang simpel-simpel gitulah).
Cara lain dari bahasa cinta adalah dengan memberi atau menerima hadiah, skinship atau physical touch (pelukan, kecupan manis di kening atau pipi). Dan yang nggak kalah penting adalah word of affirmation. Ungkapkan, say "I love you, saranghae, bogoshipeo, I can't live without you" atau apapun untuk menegaskan perasaan cintamu pada pasangan.
Summary
Overall, sebagai penikmat drama Korea, warga Kdramaland dan penikmat oppa-oppa, saya menilai drama Our Beloved Summer ini sangat baik dan highly recommended. Terutama bagi mereka yang ingin menikmati genre slice of life dengan cerita romansa-komedi yang ringan dan segar. Drama ini wajib ditonton!
Sebagai cewek yang baperan, kisah cinta Choi Ung dan Kook Yeon Su memang relatable dengan kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Ung yang berjiwa bebas dan kekanak-kanakan pada awalnya, berhasil didewasakan oleh waktu dan keadaan. Ia berubah menjadi sosok pasangan ideal yang bisa jadi didambakan oleh banyak cewek di dunia nyata.
Karakternya yang hangat, romantis, bijaksana dan dewasa, bikin banyak penonton oleng dan jatuh cinta. Lagian, siapa sih yang nggak mau dicintai setulus, seserius dan seistimewa cinta Ung kepada Yeon Su?
Yeorobun, setelah membaca tulisan ini tertarik nonton Our Beloved Summer? Bagi yang sudah nonton, apa komentarmu? Pelajaran apa yang bisa kamu ambil dari drama ini? Share pendapatmu di kolom komentar, ya!
Whoaa setuju banget sama poin-poin diatas. Aku udah nonton drama ini waktu masih on going, dan banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari drama ini. Juga karena chemistry keduanya sangat kuat, bikin selalu terngiang cara mereka memperhatikan satu sama lain. Thanks ka sudah sharing
ReplyDeleteMantaab pejuang ongoing, hehe! Aku nyesel juga sebetulnya, baru nonton sebulan setelah tamat.
DeleteDi film The Witch itu chemistry mereka emang udah keliatan 'klik' padahal jadi musuh bebuyutan. Mungkin orang lihatnya mereka cocok jadi pasangan kali ya, dan kemudian ada produser masangin mereka beneran jadi couple super uwu :3
Wah sya gk begitu paham dg drama korea.. wkwkwk..
ReplyDeleteApalagi bergenre drama percintaan
Mgkin next time boleh lah nulia ttg bbrpa film bergenre lain, kaya triller ato horror 😁😁
Tp artikelnya bagus nih.. lengkap & detail.. smoga smakin keren & berkembang yaa
Tergantung selera memang mas. Hehe. Tapi banyak juga kok drakor yang genrenya thriller atau misteri. Aku rekomendasikan drama Beyond Evil, ini drakor thriller terkeren yang pernah aku tonton... DEBESTTTT!!
DeleteLain kali aku coba tulis yang thriller deh ya, insyaAllah. Makasih dukungannya ^^
Aku baru aja selesai loihat dramanya mba, awalnya aku nonton karena webtoonnya sih. walau agak lamban, tapi drama ini cukup bagus.
ReplyDeleteKatanya keluar dramanya dulu ya baru webtoonnya? Jadi ini bukan drama yang didasarkan webtoon gitu mbak. Katanya sih. Aku nggak ngikutin di webtoon soalnya, hehe.
DeleteIya, banyak yang bilang alurnya lambat. Tapi kayaknya emang sengaja, karena di situ benar-benar ditampilkan gimana proses pendewasaan karakter mereka..
Wuih keknya seru ya kakak. Jadi pengen maraton drakor lagi rasanya
ReplyDeleteNontonlaah :D
DeleteRecommended sih drama ini. Banyakan kocaknya sih. Tapi kocaknya nggak yang garing gitu kok, seru aja gitu. Dan comfort banget suasananya. Ceritanya juga ringan, gak bikin sepaneng, hehe.
Aku belum nonton drama ini. Hehehe.. ceritanya menarik apalagi tema-tema seputar masa SMA. 🤭
ReplyDeleteYuk, gasskeun mari menonton!! Suka tema-tema anak SMA kah? Aku nggak suka sebetulnya, tapi khusus yang satu ini beda. Bikin gagal move on sampe lama. Hhaha.
Deleteterakhir nonton filmnya kim da mi yang tahun 2020 itaewon class. si kim da mi jadi blogger tomboi disitu hahahahahaa jatuh cinta sama park seu jon yang pejuang tangguh.
ReplyDeleteuda cantik banget lo kim da mi lihat dari foto2 yang mbak tampilkan. udah panjang aja rambutnya. beda bangettttttt sama yang di itaewon class ya ga sih mbak hahahhaa.
Duh, siapa sih yang nggak jatuh cinta sama Park Seo Joon. Aktor ganteng yang tampak nyata tidak bisa dimiliki, haha. Eh, btw Choi Woo Shik dan Park Seo Joon sahabat deket banget lho mbak di dunia nyata. Mereka sering hangout bareng...
DeleteAku tiga kali nonton Kim Da Mi, semuanya beda. Di film The Witch dia bener-bener jadi anak SMA, nggak keliatan kalo lebih tua. Di Itaewon Class, yah you know lah, badass garang anti cengeng-cengeng club. Nah, di drama yang ini cantiiik banget dia kayak dewi... :D
Hemm... Aku yang belum pernah nonton dram Korea nyimak aja 😗
ReplyDeleteSepertinya drama dari negri gingseng ini lama kelaman, membuat say harus menontonnya, dikemudian hari keknya..😂
Oh iya, makasih untuk review filmnya kak. Sukses selalu iya hehe..
Suka film genre yang apa kak? Mungkin bisa diawali dari nonton film korea dulu, baru nanti ke dramanya hehe. Mereka selalu punya banyak genre, dan bagus-bagus kok. Dijamin nggak nyesel nonton drakor atau film korea...
Delete**yaaak, racuuun ehehe
Iyaa, bener banget!! Dan selalu ada tema tertentu, jadi keliatan nyata, gitu nggak sih? Mereka produksinya totalitas. Kapan yaa di Indo bisa kayak gitu hehe...
ReplyDeleteKalo di Vidio aku belum ngecek mbak, karena ku nggak pake itu hehe. Yang pasti ini drama ada di Netflix kok. Udah tayang di berbagai negara juga sejak awal. Banyak juga fansnya di negara lain.
Kebetulan lagi cari drakor nih.. Nampaknya drakor ini bagus bgt buat ditonton ya.. thanks sharingnya kak
ReplyDeleteKalo suka drakor yang genrenya romcom, konfliknya ringan, gak bikin pusing, menurutku ini recommended. Selamat menonton yaaa...
DeleteWah, ini salah satu pemeran di Parasite ya, jadi penasaran ama drakornya
ReplyDeleteYap, betul banget. Lead male nya yang jadi Ki Woo/Kevin di Parasite mbak. Nontonlah, biar gak penasaran. Bagus kok 😁
DeleteIya bener sih, komedinya dapet banget. Tp lebih ke gregeten ga sih?
ReplyDeleteIya gregeten juga, gemes aja gitu liat mereka kekanak-kanakan kayak bocil. Tapi pas udah sam-sama dewasa malah bikin baper huhuhu 🥺
Delete