Yeorobun, pernah dengar tentang user persona? Persona ya, bukan personal apalagi pesona! Apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika mendengar istilah user persona?
Buntu? Sama. Toss dulu!
Beberapa orang mungkin sudah pernah mendengar istilah ini sebelumnya. Atau bahkan ada yang sudah punya gambaran ke mana arahnya. Atau malah sudah paham dengan konsepnya.
Jujur, aku baru kemarin mendengar istilah user persona ini. Beneran baru kemarin banget dan masih anget. Yaitu dari kelas Blogspedia Coaching #3. Kata Coach Marita, materi tentang user persona ini sedikit. Tugasnya juga simpel dan gampang. Slide materinya bahkan tidak sampai 10 halaman, yeorobun!
Tetapi karena sedikit aku justru makin penasaran dengan teori satu ini. Istilah apaan nih? Penting tah? Kenapa aku harus belajar ini dan kalau tidak belajar kenapa?
Karena rasa penasaran, aku lanjut googling sepulang dari kelas kemarin. Dan, memang benar kata orang, kepo itu nyusahin diri sendiri. Seperti ngepoin mantan misalnya…
Termasuk dalam kasus kali ini. Rasa penasaranku terhadap user persona terbayar kontan dengan cenut-cenutnya kepala karena overthinking. Kok bisa? Ya bisalah. Makanya baca tulisanku ini sampai akhir ya!
SEKILAS TENTANG USER PERSONA
Yeorobun, aku tidak menyangka bahwa belajar blogging akan membuatku belajar tentang user persona juga. Teori ini masih asing dan sangat baru bagiku. Rasanya aku tidak percaya diri dan tidak yakin bisa mengerjakan tugas dari Coach Marita kalau tidak paham konsep ini. Minimal aku harus mengerti konsep dasarnya lah, buat modal ngerjain tugas.
Aku mencoba googling dan belajar sendiri tentang user persona ini di internet. Dari penelusuranku di berbagai blog dan web, aku berhasil menarik benang merah bahwa user persona ini adalah tools atau alat yang biasa digunakan oleh UI/UX designer atau copywriter di sebuah perusahaan start up untuk mengenali, mengidentifikasi target pasar dari produknya. Persis seperti yang Coach Marita sampaikan di kelas kemarin.
Rumusan kesimpulanku, user persona adalah karakter fiktif atau imajinatif yang sengaja dibuat untuk merepresentasikan user atau pengguna suatu produk. Tools ini memuat informasi yang mewakili data-data user, profil, karakter, perilaku, tujuan hidup hingga permasalahan yang mereka hadapi.
Bagi desainer UI/UX user persona ini sangat penting untuk mengetahui kondisi target user sehingga mereka bisa mengembangkan produk menjadi lebih baik, memperbaiki sistem yang sudah ada atau membuat produk yang bisa menyasar target pasar lebih luas.
Stop! Sabar… Jangan pusing dulu, jangan dipikirkan seserius itu untuk memahaminya. Karena aku tidak akan melanjutkan pembahasan ini lebih dalam. Kamu bisa belajar sendiri di internet atau orang yang lebih ahli di bidang desain thinking, marketing digital atau apalah itu namanya.
USER PERSONA BLOG
Meskipun bukan copywriter start up maupun desainer UI/IX, aku ingin tetap belajar membangun user persona ini. Karena sebagai bloger ternyata mengidentifikasi persona blog bisa memberi manfaat dan keuntungan dalam karir bloggingku.
User persona blog—dalam hal ini adalah pembaca blog—penting untuk mengenali siapakah pembaca setia yang sering berkunjung ke blog. Melalui user persona ini aku bisa mengenal kalian, para pembaca Sundries Journal, secara lebih dekat dan intim.
Membangun user persona berguna untukku dalam mengembangkan blog agar lebih baik lagi ke depannya. Sekaligus menjadi bahan pertimbangan sebelum membuat konten, seperti apa yang sebaiknya atau seharusnya aku tampilkan di blog ini.
Dengan mengenali profil para pembaca blog, aku bisa tahu bagaimana harus meningkatkan performa dan muatan blog ini untuk meraih lebih banyak pembaca sesuai dengan target yang aku inginkan. Selain itu, user persona juga bisa membantuku menemukan ciri khas atau karakteristik blog ini, sehingga menjadi blog berbeda dengan blog-blog lainnya.
Yeorobun, tidak mudah bagiku untuk membangun user persona blog ini. Hanya bermodal info grafis dan data statistik dari Blogger serta Google Analytics aku berusaha membangun persona yang selama ini berada di balik layar untuk membaca tulisan-tulisanku. Selebihnya, aku hanya berusaha menganalisis interaksiku dengan para pembaca melalui sosial media dan blog, untuk memahami perilaku dan karakter mereka.
Kesulitan terbesar yang aku alami adalah tidak mengenal mereka di dunia nyata. Tidak pernah bertemu. Tidak tahu seperti apa wujudnya. Pun tidak pernah berinteraksi tatap muka dengan mereka.
Ditambah lagi dengan niche blogku yang masih serba-serbi—seperti namanya, Sundries—membuat sebaran pembaca menjadi sangat random. Sangat beragam alias homogen. Sepertinya, penentuan user persona ini akan lebih mudah dilakukan pada blog dengan niche tertentu atau khusus, sebab pembacanya jelas berasal dari latar belakang yang sama dengan niche tersebut.
Dalam membangun user persona, aku harus melakukan riset dan analisis mendalam, terkait siapa saja pembaca yang setia memberiku dukungan moral secara tidak langsung, dengan mengunjungi dan memberi komentar positif di blog yang gado-gado ini.
Secara teoritis, menentukan user persona ini diawali dengan mengenali profil user (user profile) atau pembaca. Informasi ini memuat nama, usia, demografi, tempat tinggal, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, hobi dan lain sebagainya. Termasuk karakter, kondisi dan permasalahan yang dialami user harus tercantum dalam data ini.
Berikutnya, aku harus membuat empathy map atau peta empati dari user. Nah, apaan lagi tuh? Empathy map adalah peta atau gambaran rasa empati yang dialami oleh user. Berisi informasi tentang apa yang user pikirkan, rasakan, lihat, dengar dan lakukan. Dengan mengetahui peta empati ini, aku bisa tahu apa saja yang pembaca inginkan dari blog ini.
Terakhir, dari profil dan peta empati user aku harus menganalisis dan membuat kesimpulan (summary and analysis). Hasil akhirnya adalah rumusan biodata tentang semua hal yang berkaitan dengan user persona ini. Summary inilah yang menjadi bekal untuk pengembangan blog ke depannya.
Meskipun sulit, aku akan berusaha menjabarkan hasil analisis ini kepada yeorobun sekalian, dengan harapan bisa memberi gambaran tentang bagaimana user persona blog ini ditentukan.
DISCLAIMER! Rumusan user persona blog yang aku buat ini bisa jadi tidak sesuai pakem dan belum ideal. Yang perlu aku tegaskan adalah persona ini merupakan karakter fiktif yang mewakili seluruh pembaca blogku, bukan user dari suatu produk. Dan, dibuat oleh bloger dalam rangka mengenali pembacanya demi memajukan blog. Bukan dibuat oleh seorang ahli design thinking, UI/UX designer maupun digital marketing professionals.
PERSONA BLOG SUNDRIES JOURNAL
Yeorobun, hasil analisisku menunjukkan bahwa setidaknya ada empat orang yang setia mampir dan memberiku komentar positif di blog ini. Tiga orang wanita dan satu orang pria. Serta, ada beberapa orang lainnya yang berasal dari grup blogwalking yang sama denganku.
Meskipun ada yang pria, tetapi kebanyakan pengunjung blog ini adalah wanita. Jadi mari kita anggap user persona ini adalah wanita. So, kalau aku rumuskan, kira-kira seperti inilah gambaran user persona blog ini.
1. User Profile
1.1 Nama
Nae Yeoja. Nama ini berasal dari bahasa Korea. Nae berarti menunjukkan kepemilikan orang pertama yaitu milikku. Sedangkan Yeoja berarti wanita. Nae Yeoja memiliki arti wanitaku atau perempuanku. Orang Korea sendiri—terutama pria—menggunakan kata nae yeoja untuk menyebut pacar atau kekasih wanitaku.
Namun, di dalam blog ini, Nae Yeoja adalah persona yang merujuk pada nama pembaca setia Sunderies Journal. Anyeong, Yeoja-nim!
Kalau aku menyebut dengan embel-embel 'nim' di belakang nama berarti aku menghormati sosok pembaca ini. Sebab suffix atau akhiran 'nim' digunakan di belakang nama atau sebutan untuk memanggil seseorang secara formal atau sopan.
1.2 Bio
Yeoja-nim is a working mom, lecturer and professional staff with 3 years experience.
Ia adalah seorang ibu pekerja, kira-kira berusia 24-35 tahun, yang sangat menyayangi keluarga terutama sang anak. Sehari-hari bekerja sebagai karyawan kantoran, namun masih memiliki waktu untuk mengajar sebagai dosen di sebuah kampus swasta.
Meski memiliki banyak kesibukan, Yeoja-nim tetap menempatkan keluarga sebagai prioritas utama. Dan, sebagai seorang profesional, ia memiliki banyak pengalaman di bidang pekerjaannya serta karir yang gemilang.
1.3 Demografi
Berikut ini adalah biodata singkat Yeoja-nim yang setia membaca blog Sundries Journal.
- Usia: 32 tahun
- Jenis Kelamin: Wanita
- Domisili: Jakarta, Indonesia
- Status: Menikah, 1 anak balita
- Hobi: Membaca, menulis, blogging
- Pekerjaan: Karyawan swasta sekaligus dosen atau pengajar
- Pendapatan: 3,5-5 juta per bulan
1.4 Gaya Hidup
Yeoja-nim memiliki gaya hidup normal. Apa adanya, tidak mewah, sederhana walaupun cenderung rata-rata atas (bukan di atas rata-rata, ya). Segala kebutuhannya tercukupi, namun ia masih bisa menyisihkan gaji untuk tabungan dan investasi.
Wanita ini tidak suka foya-foya seperti rekan kerjanya di kantor, sebab ia tidak punya waktu untuk nongkrong di kafe yang sedang hits atau instagrammable. Ia lebih memilih tamasya atau jalan-jalan dengan keluarga di akhir pekan.
1.5 Visual
Yeoja-nim adalah wanita berhijab dan berkaca mata. Memiliki tinggi badan sekitar 155-165 cm dengan berat badan ideal.
Selera berpakaiannya simpel dan terlihat modis, walaupun ia tidak pernah mementingkan tren mode. Ia mengenakan pakaian apapun yang membuatnya nyaman dan rapi. Kadang memakai rok, tetapi lebih sering memakai celana kain atau kulot, dengan blouse yang sopan.
Blazer atau jas sering digunakan untuk menunjang dan melengkapi penampilannya. Lebih sering memakai flat shoes atau heels, daripada sepatu kets atau sneakers.
Sebagai wanita karir, gadget hampir tidak pernah jauh dari genggamannya. Ia lebih sering berhubungan dengan orang lain melalui email, sedangkan WhatsApp dan sosial media hanya digunakan untuk keluarga, teman atau kerabat.
Kalau ada waktu luang, ia biasanya membuka blog, berselancar di internet dan dunia maya. Blognya berisi artikel yang informatif, meskipun jarang diisi karena menulis di blog masih menjadi sampingan baginya. Hanya sebagai selingan untuk mengisi waktu luang, bukan menjadi prioritas utama.
Sebagai pemain baru, ia tertarik untuk belajar segala hal terkait blogging. Di sisi lain, ia ingin blognya bisa berkembang lebih baik dan dibaca oleh banyak orang. Inilah yang membuatnya berpikir apa alasan utama memilih blogging yang ia lakukan.
Yeoja-nim juga wanita yang memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi. Ia peka dengan kondisi di sekitarnya. Ada keinginan untuk menerapkan gaya hidup zerowaste atau minim sampah. Terbukti dari ketertarikannya untuk belajar tentang cara mencegah perubahan iklim dan mencoba untuk berclodi.
1.6 Karakter (personality)
Melihat jejaknya di dunia digital (terutama blog), bisa diketahui bahwa Yeoja-nim adalah orang yang cerdas dan berkarakter. Ia memiliki kepribadian yang baik. Peka dengan lingkungan sekitarnya, bertanggung jawab dan sering merasa segan untuk menolak permintaan orang lain.
Yeoja-nim adalah sosok yang dewasa dan keibuan. Ia bisa menjadi ibu yang baik bagi anak balitanya, walaupun sering merasa bersalah karena harus menitipkan sang anak ke pengasuh atau daycare selama ditinggal bekerja.
Ia termasuk orang yang taat beribadah, pandangan religi yang moderat, serta menghormati pendapat yang berbeda. Meskipun sedikit keras kepala, tetapi Yeoja-nim adalah pekerja keras dan berdedikasi tinggi.
Sifat ambisius juga melekat erat dengan sosok Yeoja-nim. Kalau sudah memutuskan target, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target dengan sukses. Meskipun ia tetap bisa menerima kegagalan, tetapi ambisius kadang membuat ia jadi kaku dan keras kepala.
Yeoja-nim adalah tipe ibu disiplin. Mengingat pekerjaannya yang tidak sedikit, ia sangat disiplin terhadap waktu. Ia menanamkan nilai kedisiplinan pada anaknya sejak dini, namun tetap dengan cara yang sabar dan elegan. Bukan dengan kekerasan.
1.7 Tujuan Hidup
Ingin mapan finansial, dana pendidikan anak terjamin dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Yeoja-nim memiliki impian untuk hidup nyaman dan tenang bersama keluarganya kelak di masa tua.
1.8 Motivasi
Karena memiliki tingkat kesibukan tinggi, Yeoja-nim membutuhkan wadah untuk menghibur diri agar tidak stres dan tertekan. Inilah yang membuatnya sering mencuri-curi waktu untuk blogwalking dan berselancar di internet.
Di sisi lain, ia memiliki keinginan belajar yang kuat. Terutama tentang hal-hal yang baru dan menarik baginya, seperti blogging dan gaya hidup ramah lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Bahkan, kadang ia tertarik dengan artikel-artikel hiburan seperti rekomendasi film atau drama Korea yang sedang hits, sebagai referensi tontonan di akhir pekan.
1.9 Permasalahan
Yeoja-nim mengakui ia sering merasa lelah dengan rutinitasnya sehari-hari. Ada rasa jenuh setelah berminggu-minggu berkutat dengan pekerjaannya yang seolah tidak pernah habis. Kadang ia merasa ingin berhenti dan putus asa.
Namun, keluar dari tempat kerja bukanlah pilihan terbaik. Ia tidak yakin jika harus berhenti bekerja, karena ia tidak menjamin bisa menabung dan berinvestasi untuk kehidupan masa tua yang ia impikan.
2. Empathy Map
2.1 Perkataan
"Aku kadang ingin hangout, capek kerja terus. Sayangnya, aku nggak ada waktu. Daripada nongkrong kayak temen-temen, mendingan aku liburan bareng anak dan suami."
Kira-kira begitulah yang Yeoja-nim katakan ketika curcol dengan sesama rekan kerjanya di kantor atau kampus. Perkataan yang mewakili apa yang sedang ia rasakan dan inginkan.
Di lain kesempatan, ketika di sela-sela mengajar misalnya, mungkin ia juga berkata tentang nilai hidup yang selama ini ia pegang. Seperti, "Keluarga yang harmonis dan terjamin kesejahteraannya adalah pondasi utama untuk membangun kehidupan yang bahagia."
Ketika istirahat sepulang kerja, lalu merebahkan diri di atas sofa sambil membuka blognya, ia menemukan artikel yang menarik. Lalu ia bergumam, "Wah, ide bagus. Kayaknya aku perlu coba tips yang ada di artikel ini."
2.2 Perilaku
Sebagai orang yang terdidik serta pengajar yang menjadi panutan, Yeoja-nim selalu berperilaku sopan. Ia mempunyai attitude yang baik. Ia bisa bersikap atau memperlakukan orang lain sesuai tempatnya.
Sayangnya, Yeoja-nim kadang keras kepala. Meski sudah diingatkan, kadang ia tetap melakukan hal yang menyusahkan dirinya sendiri. Seperti mengerjakan banyak hal dalam waktu terbatas.
Si ibu keren ini biasanya berhati-hati dalam mengerjakan apapun. Karena banyak yang harus dilakukan, ia lebih memilih mengerjakan sesuati dengan hati-hati dan cermat, agar lebih efektif dan efisien. Ia tidak mau buang-buang waktu dengan melakukan kesalahan yang tidak penting.
2.3 Sudut Pandang
Dari kacamata Yeoja-nim, ia sering melihat orang lain lebih santai daripada dirinya. Teman-temannya bebas nongkrong sesuka hati ketika libur kerja atau pulang kantor. Sedangkan dirinya harus bekerja di tempat lain, jika sudah pulang kantor.
Ia juga melihat bagaimana bloger lain lebih maju. Tentu saja ia ingin menjadi bloger yang sukses, meski langkahnya belum serius di bidang ini. Ia sering terpesona melihat blog-blog lain yang lebih produktif publikasi konten-konten inspiratif dan edukatif.
Sementara sebagai ibu, Yeoja-nim memandang kebutuhan anaknya telah terpenuhi dengan baik secara fisik. Meski tidak jarang ia juga merasa bersalah karena tidak bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan anaknya.
2.4 Yang Didengar
Yeoja-nim sering mendengar pujian dari orang lain. Inilah bentuk apresiasi yang diberikan untuk menghargai kerja keras dan dedikasinya di dunia kerja.
Ia jarang sekali mendapat kritikan, meski sebenarnya dirinya sangat terbuka dengan kritik dan saran yang membangun untuk kebaikan dirinya. Alih-alih, ia lebih sering mendengar permintaan bantuan dari orang lain.
Nah, sayangnya Yeoja-nim tipe orang yang sulit berkata tidak ketika orang lain meminta bantuannya. Sifat ini memang baik, tetapi kadang justru membuat dirinya kewalahan.
Bagi dirinya, ucapan terima kasih dan pujian adalah sumber kekuatan dan motivasi yang besar. Ia senang bila orang lain menghargai kerja kerasnya.
Selain itu, Yeoja-nim juga menyukai musik yang bernuansa santai, menenangkan dan tidak keras. Tidak ada jenis musik tertentu yang disukainya, karena mendengarkan musik bukan hobinya. Hanya selingan. Kadang kala ia memutar lagu apapun yang menurutnya nyaman didengarkan.
2.5 Pemikiran
Yeoja-nim adalah pribadi yang berpikiran terbuka dan tidak kolot. Ia bisa menerima perbedaan pendapat dengan orang lain. Kepalanya dipenuhi dengan ide-ide baru yang kreatif dan unik.
Wanita karir dengan positive vibes yang selalu dijadikan teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Kadang ia berpikir, jika ia tidak bekerja terlalu keras ia mungkin bisa mempunyai lebih banyak teman dekat. Tetapi ia juga khawatir akan masa depan hari tuanya, jika tidak bekerja dan menghasilkan uang.
Yeoja-nim juga berpikir bahwa orang lain menganggap ia terlalu sulit digapai atau didekati. Akibatnya tidak banyak orang yang bisa berteman dekat dengan dirinya. Padahal sama saja seperti yang lain, dirinya hanya manusia biasa yang punya kelemahan dan kekurangan.
Karena pencapaian dan prestasi yang telah diraih, orang lain menganggap bahwa ia lebih mampu. Inilah yang membuatnya berpikir dan merasa ekspektasi orang lain terlalu tinggi padanya.
2.6 Perasaan
Yeoja-nim sering merasa gelisah jika orang lain tidak nyaman dengan dirinya. Ia merasa dihindari—karena disegani—oleh teman-teman di lingkungan kerjanya.
Sama seperti ibu lainnya, Yeoja-nim mencemaskan masa depan dan keseharian anaknya ketika dititipkan kepada pengasuh. Tetapi ia lebih takut lagi jika suatu saat tidak bisa memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan sang anak ketika besar.
Sebagai wanita karir yang sibuk bekerja sepanjang hari, kadang kebahagiaannya sepele. Cukup dengan rebahan di rumah, menghabiskan waktu bersama anak dan pasangan, serta melakukan apapun yang ia sukai tanpa distraksi seperti blogging atau hobi lainnya.
3. Summary Analysis
3.1 Analisis
Berdasarkan analisis data profil user dan empathy map, aku bisa menyimpulkan bahwa Yeoja-nim adalah seorang working mom, berusia awal 30an, yang cerdas dan berdedikasi tinggi. Ia memiliki karir yang gemilang, kreatif dan cekatan, serta sosok yang dapat diandalkan.
Di tengah kesibukannya sebagai karyawan dan dosen di sebuah kampus swasta, Yeoja-nim masih menempatkan keluarga dan anak sebagai prioritas utama. Gaya hidupnya sederhana dan apa adanya. Ia berasal dari kalangan ekonomi menengah yang hidup di kota metropolitan.
Hobinya sederhana seperti menulis, membaca dan blogging. Yeoja-nim tertarik belajar blogging karena ia ingin mengembangkan blognya menjadi lebih maju dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca.
Selain itu, ia juga tertarik dengan gaya hidup ramah lingkungan. Dan, artikel-artikel hiburan yang bisa memberi referensi film, drama atau tontonan lainnya, untuk dinikmati ketika akhir pekan dan hari libur.
3.2 Kesimpulan
Setelah membangun user persona blog Nae Yeoja-nim, aku menyimpulkan bahwa blog Sundries Journal ini cukup berhasil menarik pembaca yang aku inginkan, yaitu para wanita atau ibu.
Untuk menarik pembaca lebih banyak, aku perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas konten seputar zerowaste lifestyle dan blogging. Sementara untuk artikel hiburan (seperti film dan drama Korea) bisa digunakan sebagai niche selingan.
Dengan persona Yeoja-nim, aku menyapa pembaca setia blogku ini dengan sebutan khas yeorobun. Dalam bahasa Korea berarti semuanya (orang). Kata yeorobun atau yeorobun-deul, aku gunakan untuk mewakili sapaan pemirsa, guest, pengunjung atau pembaca sekalian.
PENUTUP
Gimana, yeorobun? Sudah ada gambaran tentang user persona? Ternyata membangun user persona dan empathy map tidak sebercanda itu, ya! Meskipun karakternya fiktif dan imajinatif, ada riset dan analisis mendalam di baliknya.
Begitu pula untuk membangun user persona blog. Gunakan data statistik yang ada di dashboard Blogger, atau lebih baik lagi jika menggunakan Google Analytics. Tentukan dulu user profile, gambarkan empathy map lalu analisis dan simpulkan hasilnya.
Menurutku, membangun user persona ini akan lebih mudah pada blog-blog dengan niche khusus dibandingkan blog multiniche. Sebab, sasaran pembacanya sudah jelas dan biasanya berasal dari background yang sama.
Meski demikian, blog multiniche tetap bisa merumuskan user persona ini. Lagipula, dengan adanya tools ini bloger bisa memperbaiki, mengembangkan dan membuat perencanaan yang lebih baik lagi terkait konten blog yang berkualitas untuk menyasar target pembaca yang diinginkan.
User persona juga membantu bloger menemukan karakteristik atau ciri khasnya. Dan, bisa mengarahkan blog pada suatu niche khusus ke depannya.
Oiya, satu lagi! Meskipun user persona ini adalah karakter fiktif yang dibuat sesuai imajinasi, tetapi bikinnya tidak asal mengarang bebas ya, yeorobun! Meski fiktif, karakter ini harus mewakili data-data atau informasi user yang diperoleh dari riset komprehensif.
Yah, memang itulah tantangannya. Kamu disuruh membayangkan karakter user personamu, tapi tidak boleh ngawur dan harus bisa sesuai data statistik yang kamu peroleh. Semakin banyak data yang kamu himpun, semakin baik pula hasil persona yang kamu bangun.
Wah, ternyata pembahasan tentang user persona dan empathy map pada blog ini panjang sekali ya, yeorobun! Sepertinya Coach Marita perlu mengoreksi pernyataannya di kelas, karena nyatanya tugas ini panjang sekali pengerjaannya. Haha.
Well, the last but not least, jangan lupa ceritakan pendapatmu tentang user persona dan empathy map, atau ide apapun di kolom komentar, ya!
REFERENSI BACAAN
- Sosok Pembaca Setia Blog Razin Is Me - https://www.razinisme.my.id/2021/11/sosok-pembaca-setia-blog-razin-is-me.html
- Empatiku terhadap Mbak Heni - https://www.razinisme.my.id/2021/11/empatiku-terhadap-mbak-heni.html
- Berkenalan dengan Personas & Empathy Map - https://medium.com/hoomix/berkenalan-dengan-personas-emphaty-map-33705ee425b4
- Empathy Map: Proses untuk Memahami Kebutuhan Calon User - https://darmawanaji.com/emphaty-map-proses-untuk-memahami-kebutuhan-calon-user/
- User Persona: Pengertian, Jenis dan Cara Membuatnya - https://www.hashmicro.com/id/blog/user-persona/
- Mengenal Empathy Map - https://sis.binus.ac.id/2018/02/06/mengenal-empathy-map/
- Mengenal Empathy Map, Jalan Mudah Menuju Pemahaman Pengguna - https://glints.com/id/lowongan/empathy-map-adalah/#.YqPD3sVBzIU
maasya Allah penjabaran yang runut, lengkap dan jelas mbak, pemetaan empathy map-nya juga jelas, saya banyak belajar lewat tulisan mbak. terimakasih
ReplyDeleteMasih sama-sama belajar mbak, aku cuma sharing hasil baca-bacaku aja, hehe. Semoga bermanfaat yaa
DeleteDari sini aku jadi paham user persona. Meskipun fiktif tetapi tetap harus sesuai data. Dan kiranya aku blm sedetil itu merumuskannya. Timakasih mbak atas penjabarannya. Sangat membantuku.
ReplyDeleteYuk, mbak sama-sama belajar kita. Aku juga kemarin mumet pas ngerjain ini, maklum udah emak-emak jadi gak seencer dulu pas sekolah ni isi kepala, wkwk
DeleteMakasih ya mbak. Semoga bermanfaat
Iruemi ippeuda... Nama panggilan yg cantik. Tuh kan mbak tulisannya lebih lengkap dan mendetail. Hihi aku pun bertanya² pas bikin tugas ini. Pertanyaan yg sama seperti yg ada di benak mba alfi. Wkwkwk
ReplyDeleteDan memang lebih mudah menggambarkan kalo blognya berniche spesifik ya mba.
Kamsahamnida, eonni 😁
DeleteIya kan mbak? Lebih gampang kalo udah jelas nichenya, yang baca jadi udah bener-bener fans setia yang sering mampir. Tapi masyaAllah aku jadi dapat insight baru dari materi ini, jadi lebih jelas pandangan ke depan blog ini mau dibawa kemana, ciee elah bahasanya. Wkwk 😅😅
Mba benar-benar nama yang mencerminkan penggemar korea. Dan lagi suka sekali tulisannya mendetail dan lengkap-kap se-referensinya juga. Yeo Ja unnie ini benar-benar menggambarkan ibu muda yang punya banyak anxiety.
ReplyDeleteKalo udah kecemplung di lembah hallyu wave ini emang susah banget mbak sembuhnya, wkwk
DeleteMakasih ya mbak sudah mampir :)
mantabb, penjabaranya detail dan asyik...walaupun user persona fiktif tapi dibuat dengan data-data...
ReplyDeletePas bikin ini user persona, aku kayak dilatih jadi intel. Cuma modal data, disuruh identifikasi orangnya kayak apa, wkwk.. Iya gak sih mbak?
DeleteMantebb bener tulisannya, Mbak... Komplit dengan riset yang mendalam. Oh ya, aku jg pengguna clodi dan lagi belajar zero waste. Bakal sering-sering nongkrong disini buat jadi pembaca setia. Hehehe
ReplyDeleteWah iya kah? Keren banget mbak. Seneng deh nemu temen senasih seperjuangan gini, padahal dari kelas blogging yak wkwk. Jangan-jangan member mamaberclodi juga nih? Hihi
DeleteYuk, semangat!!
Kereen banget. Komplit. Meski fiktif, tapi based on data lo buatnya.. semangaat!
ReplyDeleteAlhamdulillah masyaAllah. Kalo saya masih ada yang kurang betul, mohon koreksinya mbak.. Bener-bener new insight ini buat saya. Terima kasih banyak atas ilmu dan supportnya ❤
DeleteBeda dg niche ya? Agak susah juga menentukan user persona blog saya, soalnya kadang bapak2 juga mengunjungi tulisan soal skincare yg umumnya cewek
ReplyDeleteWah kakak belajar UI/UX juga ya? Kadang kita sering kelewatan ilmu ini, padahal bermanfaat banget buat ngembangin konten juga. ☺
ReplyDeletedetail sekali kak tulisannya, ternyata gak sesimple ngeliat datanya ya prosesnya hahaha
ReplyDeleteSaya baru denger tentang user persona. Penjelasannya cukup detail, Mbak. Kayaknya bisa diterapkan untuk media sosial lain ya.
ReplyDeletemasyaallah keren banget komplit banget, sepertinya aku masuk dalam user personamu deh mbak, karakter yang diususn bisa pas gitu
ReplyDeleteWah nice informasi bgt ini.. sangat diperlukan bgt informasi seperti ini buat para blogger yg sedang membangun branding blog mereka.. trims udah berbagi informasinya ga
ReplyDeleteMenjadi seorang blogger itu mudah, yang susah itu menjadi blogger yang berkarakter, blog bagus banyak sekali, tapi bagaimana bisa dicari? Tentu dengan kenikan yang kita punya, tentu dari tulisan ini banyak hal yang didapat sekaitan dengan pentingnya "branding" dan saya suka dengan cara mbak meredaksikan argumen.
ReplyDeleteJadi inget dramanya IU ya.. PERSONA.
ReplyDeleteBtw, sungguh ku ucapkan mohon maaf yang sedalam-dalamnya karena sering ngajakin halu. Kupikir kak Alfi sepertiku yang murni seorang blogger... ternyata setelah membaca pekerjaan utamanya adalah lecture.
HUhu..sungguh kuterpesona.
Dan aku juga gak tau kak Alf uda punya anak... huhu...kirain single.
Yampuun..
User persona ini jadi mengenal pengakses blog dan jadi tek-tokannya enak ya..
Berasa ngobrol sama temen dan bisa curhat apa aja.
Ya allah lengkap banget dan runut penjelasannya. Saya juga masih eksplorasi blog saya. Tahun depan mau banyak berbenah. Thank you banget pokoknya🌻
ReplyDeleteKeren penyampaiannya, detail rapih, detail dan sistematis. Jadi nambah wawasan, makasih ya ka. Semoga blog saya juga makin lebih rapih, amin
ReplyDeleteTulisan ini sangat membantu saya sebagai newbie dalam dunia blogger, masih harus terus banyak belajar banget pokoknya :(
ReplyDelete