Yeorobun, kali ini aku ingin berbagi pengalaman tentang cara custom domain Blogspot Niagahoster. Custom domain ibarat identitas bagi seorang bloger. Penting, unik dan khas bagi bloger itu sendiri.
Nah, buat kamu yang saat ini mungkin lagi galau mau pasang TLD atau bingung mau beli domain di mana, semoga tulisanku ini bisa bermanfaat dan memberi secuil pencerahan, ya! Let's check this out!
AWAL MULA PASANG CUSTOM DOMAIN
Tbh, aku belum lama pasang domain custom atau TLD. Belum ada satu tahun domain [dot]com terpasang di blog ini setelah sekian lama 'ndompleng' alias numpang di blogspot[dot]com. Dan, perjalanan blog ini untuk sampai punya domain seperti sekarang lumayan panjang, yeorobun.
1. Perjalanan blogging hingga pasang Top Level Domain (TLD)
Sebetulnya cita-cita untuk pasang TLD sudah ada cukup lama, bahkan sejak pertama kali ngeblog. Kan keren gitu ya, punya web sendiri, pakai nama sendiri, terus di belakangnya pakai ditambahi [dot]com. Jadi kelihatan profesional.
Meskipun masih ‘anget-anget tahi ayam’ dulu aku tidak langsung serta-merta beli domain pas bikin blog ini. Ada beberapa kendala yang membuatku tidak segera pasang domain custom.
- Tidak tahu caranya; bagaimana alurnya, prosesnya, pilih domain yang mana dan segala macam tetek-bengeknya
- Masih anak baru banget dan belum menemukan ritme ngeblog yang pas
- Takut tidak bisa merawat dan menghidupi blog setelah jadi [dot]com
- Minim pengetahuan soal ngeblog
Beberapa kawan bloger mengaku beli domain seketika saat berhasil membuat blog karena ingin terlihat keren dan profesional.
Banyak pula yang mengaku kalau pasangnya dibantu orang lain atau pihak provider, jadi tidak pure dilakukan sendiri semunya.Tapi tidak sedikit yang akhirnya justru menyesal sebab keputusannya ternyata terlalu buru-buru. Belum punya ilmu, tapi nekat pasang demi kelihatan nggak cupu.
Nah, aku tidak ingin menyesal di belakang seperti mereka. Hingga dua tahun lamanya aku terombang-ambing kegalauan gegara domain ini.
Hasrat untuk segera punya custom domain sendiri kian menggebu-gebu, apalagi ketika ikut grup blogwalking dan lihat blog teman-teman sudah TLD.
Kok keren-keren ya mereka, kapan aku bisa seperti mereka. Hah, jadi makin galau kan?! Apa iya aku beli domain sekarang.
Kemudian aku berpikir, sepertinya aku butuh pegangan dan bekal sebelum terjun di dunia blogging ini. Sembari menguatkan kembali big why ngeblog, aku mulai belajar lebih serius untuk menulis dan mengembangkan blog. Mulai berusaha untuk konsisten dan lebih mencintai ‘jurnal digital’ ini seperti rumah sendiri.
Ternyata, pasang TLD tidak sebercanda itu, yeorobun. Domain custom harus dibeli dari Blogspot langsung atau jasa penyedia domain-hosting (istilahnya registrar).
Dulu aku kira untuk bisa [dot]com ya tinggal buat dan langganan aja di Blogspot. Seperti kalau langganan Netflix buat nonton drama Korea. Iya, sungguh dulu aku sepolos itu!
Setelah belajar, baca-baca dan sharing dengan beberapa rekan bloger senior, aku mulai paham dan agak pinter nih. Kalau aku mau blog ini jadi kelihatan profesional, tidak cukup hanya tulis lalu publish.
Aku perlu beli dan pasang custom domain. Aku harus lebih serius mengelola dan menghidupi blog, dalam arti konsisten menulis dan mempublikasi konten.
Masalah beli dan pasang domain ini lantas tidak selesai begitu saja. Aku masih galau lagi untuk pilih beli domain di mana, domain yang apa dan apa nama blognya.
Kalau kamu tahu, dulu nama blog ini masih alay banget–it's ok alay adalah bagian dari berproses dan perjalanan pendewasaan–dan tidak seperti sekarang. Dulu aku masih pakai nama Seribu Kata-kataku dan maunya nama inilah yang menjadi domainku kelak.
Belakangan aku sadar bahwa nama blog dan domain ibarat KTP bagi seorang bloger. Khas, unik dan menunjukkan identitas.
Aku akhirnya mengurungkan niat membeli domain tersebut. Alih-alih, aku memilih namaku sendiri sebagai bentuk penguatan branding sekaligus ciri khas atau karakteristik blog Sundries Journal ini.
Kegalauan panjangku akhirnya menemukan jawaban setelah sesi curhat dengan salah satu rekan bloger yang aku percaya. Ia menyarankan untuk segera membeli domain, kalau memang sudah yakin. Ia juga memberi beberapa pilihan provider.
Awalnya aku sempat menunda eksekusi pasang TLD ini karena aku ingin menunggu untuk kelas Blogspedia Coaching–karena sebetulnya salah satu syarat jadi peserta kelas ini adalah belum blog TLD.
Kelas coaching satu ini memang sudah menjadi incaranku sejak lama, tetapi aku selalu missed informasinya. Ibarat mau masuk sekolah, aku sudah ketinggalan dan kelewatan jadwal pendaftarannya.
Tetapi aku sudah tidak sabar dan 'gatel' melihat embel-embel blogspot[dot]com masih menempel di alamat blogku. Masalah nanti di kelas Blogspedia Coaching gimana, urusan nanti lah, toh belum tentu lolos juga, pikirku saat itu.
Dan akhirnya, dengan modal bismillah, nekat dan uang sebesar 150 ribu rupiah, aku membeli domain custom admasyitoh[dot]com ini pada bulan Maret 2022 lalu.
Pengalaman memasang TLD pertama kali ternyata benar-benar berkesan bagiku. Seru, mendebarkan dan bangga ketika berhasil pasang domain sendiri. Wow!!
2. Keuntungan memasang Top Level Domain (TLD)
Muncul pertanyaan, memangnya kenapa sih kalau tidak pasang TLD dan tetap pakai blogspot[dot]com? Yah, kembali lagi dengan niat ngeblog masing-masing. Tetap pakai yang gratisan pun tidak ada masalah. Ada juga kok, blog yang tidak TLD tapi performanya di search engine tetap oke.
Cuma, IMHO pasang TLD saja sebetulnya sudah menunjukkan keseriusan bloger itu sendiri untuk terjun di dunia blogging. In addition, ada banyak keuntungan yang bisa dinikmati ketika punya blog TLD, di antaranya sebagai berikut.
- Personal branding - terutama bila kamu punya usaha atau bisnis, blog TLD menjadi penting untuk meningkatkan branding bisnismu. Kalau pun hanya blog personal, TLD juga bisa menguatkan image atau citra dirimu sendiri.
- Lebih percaya diri dan profesional - masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya, klien akan lebih percaya dengan blog yang sudah TLD.
- Lebih mudah terindeks Google - konon blog TLD lebih mudah dikenali oleh Google, sehingga lebih kuat bersaing di page teratas mesin pencari.
- Memudahkan diterima adsense - di antara njelimet dan banyaknya requirement pengajuan adsense, TLD diklaim bisa memudahkan blog untuk diterima, meski bukan menjadi faktor penentu utama.
- Alamat blog lebih singkat - blog jadi semakin gampang diingat karena alamatnya lebih pendek dan mudah ditulis.
- Banyak kerjasama - ada lo klien yang hanya menerima blog TLD untuk sponsored post atau content placement (konten yang dibayar oleh pihak klien).
TIPS MEMASANG TLD
Pasang TLD ini sensasinya memang fantastis, yeorobun. Luar biasa nano-nano rasanya. Aku sangat bersemangat dan antusias ketika pertama kali beli domain, sekaligus deg-degan ketika pasang dan atur settingnya di Blogspot.
Bagi yang pertama kali pasang TLD, momen ini memang sangat challenging. Pasalnya, kadang ada saja masalah tak terduga yang muncul di tengah-tengah proses pemasangan.
Nah, di sinilah pentingnya memilih registrar yang tepat. Dulu, ketika aku pasang belum ikut kelas Blogspedia Coaching. Jadi semuanya benar-benar otodidak dan hanya mengandalkan tutorial dari Niagahoster.
Kalau kamu pilih registrar yang oke, mereka pasti punya customer service yang fast response dan bersedia membantumu.
Seperti aku kemarin, yang sempat tersendat saat mengatur pemasangan domain. Beruntung CS Niagahoster sangat cepat tanggap serta ramah menanggapi pertanyaan-pertanyaanku.
FYI, penyedia domain di Indonesia bukan hanya Niagahoster, ya. Banyak registrar lain yang sudah teruji kredibilitas dan profesionalitasnya. Nanti aku spill di bawah.
Memang, ada alasan tertentu yang membuatku menjatuhkan pilihan pada Niagahoster.
- Namanya sudah terkenal dan sering kudengar
- Testimoni dari senior-senior bloger yang kebanyakan merekomendasikannya
- Banyak promo diskon dan bonusnya
- Customer service yang fast response, on call dan selalu available 24 jam, bisa dihubungi via email maupun WhatsApp
- Prosesnya cepat dan diklaim lebih mudah daripada provider lainnya
Kalau kamu memakai jasa registrar lain pun tidak masalah. Karena pada dasarnya cara memasang TLD di provider manapun sama saja. Sebatas pengetahuanku, yang berbeda cuma setting menu dashboard member area pada masing-masing registrar. Correct me if I'm wrong!
Nah, supaya tidak galau dan sepaneng, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan sebelum membeli domain.
1. Pahami yang kamu butuhkan
Untuk Blogspot, kamu cuma butuh beli domain tanpa hosting. Sebab hostingnya sudah ikut Blogspot ya, yeorobun. Berbeda dengan Wordpress, ketika beli domain harus sepaket dengan hostingnya.
Even tho, kalau kamu punya dana lebih dan blognya punya anggaran (misalnya untuk bisnis atau jualan), hosting tetap bisa dibeli. Tentu saja harganya lebih mahal daripada kalau cuma beli domain. Jadi, siapkan dananya sesuai kebutuhan.
2. Pikirkan domain yang akan dibeli
Yang perlu diingat, domain adalah identitasmu nantinya. Jadi pikirkan baik-baik nama apa yang akan kamu gunakan. Perhatikan poin-poin berikut saat membuat custom domain.
- Singkat, unik, khas dan mudah diingat. Masih ingat kan salah satu parameter SEO On Page adalah panjang permalink maksimal 75 karakter dimulai dari huruf 'h' pada https.
- Hindari penggunaan angka atau tanda baca seperti strip (-) pada domain. Kabarnya atribut-atribut ini bisa meningkatkan spam score (SS) blog.
- Domain is your branding. Hati-hati dan pikirkan baik-baik, nama apa yang akan dipakai untuk domain. Pilih nama yang menguatkan branding personalmu.
3. Pilih jenis dan ekstensi TLD
Dulu aku sempat bingung juga, harus pakai ekstensi yang mana, walaupun pada akhirnya tetap pilih [dot]com. Masih banyak ekstensi TLD yang lain. Nah, pilih dan sesuaikan dengan kebutuhanmu, ya!
Masing-masing jenis atau ekstensi TLD harganya berbeda. Yang paling murah saat ini yaitu [dot]my[dot]id. Sayangnya aku lupa mana yang paling mahal.
Intinya sesuaikan dengan kondisimu. Kalau yang paling umum memang seperti yang aku pakai sekarang. Tapi TLD yang lain pun tak kalah bagus kok, toh kualitas suatu blog personal sejatinya tergantung dari konten dan kebermanfaatannya.
4. Selektif terhadap registrar
Ini penting sekali, yeorobun. Ibarat beli di pasar, jangan sampai 'kedluduk' atau salah pilih. Jangan tergiur harga murah, tapi setelah pasang, domain tiba-tiba tidak bisa diakses.
Idealnya, registrar–dalam hal ini ialah penjual domain–adalah perusahaan yang punya reputasi baik. Kredibilitas dan profesionalismenya terjamin. Sistem dan websitenya jelas. Serta punya customer service yang oncall atau mudah dihubungi dari berbagai akses.
Kalau dari pengalamanku, pilih registrar yang sudah populer. Yang sudah sering kamu dengar namanya. Kliennya banyak yang ditandai dengan banyaknya bloger atau instansi yang pakai jasanya.
Sst, aku spill nama-nama yang sudah populer dan recommended. Selain Niagahoster (yang diklaim sebagai hostinger terbaik di Indonesia), ada Domainesia, Dewaweb, Rumahweb, IDCloudHost, IDWebHost dan Exabytes.
CARA CUSTOM DOMAIN BLOGSPOT NIAGAHOSTER
Yeorobun, sebelum memasang custom domain di blog, pahami dulu bahwa yang perlu dilakukan pertama kali adalah membeli domain yang diinginkan. Kalau sudah beri, baru deh diatur setting-nya dan dihubungkan ke Blogspot. Nah, proses yang kedua ini nih yang biasanya bikin gemas. Butuh kesabaran dan ketelitian tinggi.
1. Cara membeli domain di Niagahoster
Membeli custom domain prosesnya gampang sekali. Apalagi sekarang pembayarannya sudah terhubung dengan bermacam-macam dompet digital dan metode. Berikut ini cara membeli domain di Niagahoster.
- Buka website niagahoster.co.id
- Login atau registrasi dengan akun gmail, bisa juga dengan akun facebook
- Pilih Domain lalu masukkan calon alamat domain di kolom yang disediakan
- Cek ketersediaan domain yang kamu inginkan dengan klik Cari Domain
- Kalau tersedia, klik Tambahkan ke Cart
- Pilih Tanpa Hosting, karena pakai Blogspot cukup beli domainnya saja
- Lakukan pembayaran sesuai panduan, bisa via transfer bank, mobile banking, e-wallet maupun minimarket pilihan
- Konfirmasi pembayaran yang sudah dilakukan
Dan, domain impianmu sudah di tangan. Setelah pembayaran berhasil, pihak Niagahoster akan mengirim email verifikasi dan informasi bahwa domainmu sudah aktif. Tugasmu sekarang adalah menghubungkannya ke Blogspot.
2. Cara menghubungkan domain ke Blogspot
Peringatan! Sabar adalah koentji. Di tahap ini kamu harus sabar dan teliti melakukan step per stepnya. Sebetulnya nggak susah, cuma karena baru pertama kali saja proses ini jadi terasa asing dan sulit. Panduannya sudah ada kok di Niagahoster.
Oiya, ada panduan e-booknya juga lo di website mereka. Lengkap dan cukup jelas. Kalau masih kurang, video tutorialnya juga ada.
Nah, berikut ini adalah cara menghubungkan domain yang sudah dibeli dengan Blogspot.
- Masuk ke dashboard Blogspot
- Pilih menu Settings - Publishing - Custom Domain
- Isi kolom Custom Domain dengan domain yang sudah dibeli, lengkap dengan www lalu klik Save
- Setelah muncul pesan pop-up warna merah, perhatikan baik-baik dan catat kedua CNAME yang tercantum sambil biarkan pesan pop-up terbuka. Contoh: CNAME 1 berisi Name: www dan Destination: ghs.google.com, CNAME 2 berisi Name: uh4em7syrcgs dan Destination: gv-3xohtt25d3nh52.dv.googlehosted.com. Kode CNAME ini berbeda ya pada tiap instalasi, jadi jangan kaget kalau tidak sama dengan tutorial!
- Buka tab baru dan masuk ke Member Area Niagahoster, lalu pilih Domain - Kelola Domain
- Pilih DNS Management, lalu klik Blogspot
- Setelah muncul pop-up, salin data CNAME 2 yang tadi dicatat. Name di kolom Domain, serta Destination di kolom Value
- Klik Save Record dan custom domain Blogspot sudah berhasil. DNS Record untuk Blogspot sudah terekam
- Kembali ke halaman Blogspot, tulis nama domain dengan benar dan klik Save pada pop-up. Kalau tidak bisa klik Save, bisa jadi masih proses propagasi, ya!
- Jangan lupa aktifkan Redirect Domain serta SSL (aktifkan redirect http ke https)!
Cek menu Settings - Publishing pada dashboard. Kalau di bagian custom domain sudah tertera domain yang baru berarti setting sudah berhasil, domain yang baru sudah terhubung dengan Blogspot. Kalau belum, mungkin masih dalam proses propagasi, jadi sabarlah menunggu.
Biasanya propagasi membutuhkan waktu sampai 1x24 jam, tapi dari pengalamanku nggak sampai selama itu kok. Cuma beberapa jam.
Jika kamu mengalami kesulitan atau masalah dalam proses ini, silakan chat customer service Niagahoster. Mereka pasti bersedia membantu.
FYI, Niagahoster tidak hanya menyediakan domain dan hosting baru, ya. Mereka juga melayani transfer domain. Informasi detail tentang transfer domain Niagahoster ini bisa kamu dapatkan langsung di website atau hubungi customer service mereka.
SUMMARY
Domain blog adalah identitas yang unik, khas, penting dan menunjukkan karakteristik suatu blog.
Memasang top level domain (TLD) atau custom domain memberikan berbagai keuntungan dan manfaat bagi bloger. Di antaranya meningkatkan kredibilitas dan profesionalitas blog, serta menguatkan personal branding.
Akan tetapi, membeli dan memasang TLD bisa jadi proses yang challenging dan mendebarkan, terutama bagi yang baru pertama kali melakukannya. Ada beberapa tips yang bisa diterapkan guna memudahkan proses tersebut.
Custom domain bisa dibeli melalui registrar selalu penyedia domain, salah satunya Niagahoster. Pemasangan subdomain Niagahoster terbilang mudah dan cepat. Ditambah lagi customer service yang ramah dan cepat tanggap, sangat membantu klien untuk memasang TLD di blog mereka.
Yeorobun, dari tahapan cara memasang custom domain Blogspot Niagahoster di atas, mana yang paling menantang dan menguji kesabaran? Share pengalamanmu memasang TLD di kolom komentar, ya!
Lika liku menjadi blogger, ada galau ada senang, saya juga gitu, nih timbang-timbang waktu mau masang TLD. Ternyata memang bermanfaat sekali ya, apalagi jika ingin jadi blogger pro. Thankyou for sharing.
ReplyDeleteMbak kenapa sih artikelnya selalu menarik untuk dibaca.... Eh ternyata mbak alfi juga mengalami galau kayak aku
ReplyDeletePengalaman yang luar biasa...suka sama artikelmu mbak
ReplyDeleteMbak aku kebalik, gak pengen TLD karena bayar. Astaga😂
ReplyDeleteBener banget, Sabar adalah koentjinya, kalo ga sabar, malah jadi ga karuan, hal yg keliatan bs jadi ga keliatan.
ReplyDeleteAku sempet panik ketika setelah propagasi blog tdk bisa dibuka wkwkwkwk. padahal butuh sabar menanti eakkkkk
ReplyDeleteWkwk sabar adalah koentji ya. Bener banget kalau udah panik, buyar konsentrasi.
ReplyDeleteMakasii kak atas sharing pengalamannya. Beberapa hari lalu aku ada keinginan juga untuk custom domain. Sebuah keinginan yang sudah lama ada sebenarnya, sejak pertama ngeblog. Aku mencari pengalaman blogger lain yang pernah custom domain dan ketemu blog kakak ini. Mendengar cerita kakak, aku jadi lebih bersemangat dan membulatkan tekad membeli domain. Akhirnya tanggal 30 September 2024 kemarin aku akhirnya punya domain sendiri 🌿 Alhamdulillah.
ReplyDeleteWah, akhirnya! Selamat ya kak sudah punya domain sendiri sekarang, seneng banget pasti. Semoga semakin sukses dan semangat ngeblognya ya... Terima kasih sudah berkunjung :)
Delete