Kalau belum tahu, atau mungkin belum pernah pakai menspad, mari kita bahas dan belajar bersama tentang pembalut satu ini. Simak sampai selesai, ya!
MENSTRUASI DAN PRODUK SANITASI ADALAH FITRAH
Beberapa waktu lalu, aku baca sebuah artikel 'mengerikan' di salah satu portal berita online. Saat ini para wanita di Zimbabwe tengah dihadapkan pada ancaman penyakit mematikan yang menyerang organ reproduksi dan kewanitaan.
Dilaporkan, para wanita ini tidak memiliki akses sama sekali pada produk kesehatan wanita seperti pembalut. Padahal pembalut–serta produk sejenis, seperti tampon dan menscup–adalah kebutuhan yang sangat esensial bagi wanita.
Bayangkan kalau tidak ada produk-produk sanitary pads ini. Bagaimana nasib kita, para wanita, ketika periode datang bulan tiba? Ngeri kan?! Penyakit-penyakit seperti infeksi hingga kanker, pasti siap menyerang setiap saat.
Sebegitu pentingnya pembalut ini bagi wanita demi menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Bahkan menurutku pembalut adalah kebutuhan fitrah, sangat pokok dan wajib dimiliki setiap wanita di dunia.
Sayangnya yeorobun, para wanita di Zimbabwe tidak demikian. Parahnya kondisi perekonomian di sana membuat warga menderita kemiskinan, hingga pembalut dan produk sanitasi lainnya tidak sanggup dibeli oleh masyarakat.
Hanya golongan tertentu yang mampu membeli produk sanitasi ini.
Pabrik pembalut sekali pakai ditutup karena krisis dan berdampak pada biaya produksi. Pembalut harus diimpor dari negara lain. Akibatnya harga pembalut melambung tinggi. Sangat mahal.
Nahasnya, tidak sedikit wanita yang hanya mengandalkan kain kotor bekas untuk menampung darah menstruasi. Untuk mencucinya pun susah karena minimnya ketersediaan air bersih di negara ini. Bahkan ada pula yang sampai memungut kotoran sapi kering untuk menggantikan fungsi pembalut.
Minimnya pengetahuan tentang menstruasi dan reproduksi juga membuat para wanita ini kurang peduli dengan kondisi diri sendiri. Menstruasi dianggap memalukan. Sampai-sampai ada anak gadis yang terpaksa bolos sekolah selama periode menstruasi, karena malu dan tidak ingin diejek teman-temannya. Miris sekali!
Menstruasi dan pembalut bukan barang tabu, yeorobun. Keduanya adalah fitrah kaum hawa. Basically, menstruasi dan pembalut adalah kondisi yang sangat normal, berkenaan dengan kesehatan para wanita di manapun di seluruh dunia.
MENSPAD DAN PRODUK SANITASI LAINNYA
Situasi para wanita di Zimbabwe memang menyedihkan, yeorobun. Bikin sesak di dada dan menjerit tertahan. Kalau berkaca pada keadaan mereka, kita patut bersyukur hidup di Indonesia. Di mana pembalut tersedia melimpah. Harganya murah. Bisa dijangkau dengan mudah. Dan, sudah banyak wanita yang sadar tentang kesehatan reproduksi.
Di sini kita bebas mengakses produk sanitasi apapun. Tinggal pilih mana yang paling cocok dengan kondisi diri sendiri. Ada beragam opsi yang bisa dipilih: pembalut sekali pakai (disposable menstrual pad), pembalut kain (reusable menstrual pad atau menspad), tampon dan cawan menstruasi (menstrual cup atau menscup).
Yeorobun, dari keempat jenis produk sanitasi tersebut, mana yang kamu pakai? Mari kita bahas sekilas satu per satu keempat produk ini.
A. Pembalut sekali pakai
Seperti yang sudah kita tahu dan sudah sangat jelas, pembalut sekali pakai merupakan produk sanitasi yang paling banyak dipakai di negara ini. Merknya sangat beragam. Ukurannya pun beragam, mulai dari yang kecil (pantyliner), regular size, night size hingga yang khusus diperuntukkan bagi wanita nifas (pasca melahirkan).
Saking banyaknya dipakai, sampah yang dihasilkan pun luar biasa banyak. Ini yang masih menjadi PR besar bagi Indonesia. Mengurangi sampah pembalut sekali pakai, selain sampah pospak.
B. Tampon
Serupa dengan pembalut sekali pakai, tampon juga merupakan produk sanitasi yang banyak digunakan di berbagai negara–walaupun mungkin kurang umum di Indonesia. Bahan pembuatannya pun hampir sama, yaitu kapas. Bedanya terletak pada bentuk dan cara memakainya. Secara prinsip, tampon persis dengan pembalut sekali pakai.
Khusus untuk tampon, tbh, aku belum pernah mencoba. Dan, tidak berencana mencoba. Sebab, aku merasa sudah menemukan 'cinta sejatiku' dari menscup dan menspad.
C. Menspad
Personally, sudah setahun ini aku pakai menscup pasca melahirkan si kecil. Serta baru beberapa minggu yang lalu aku mencoba menspad kain pertamaku.
Kedua produk ini, menscup dan menspad, diklaim lebih ramah lingkungan karena bisa dipakai berulang-ulang. Cukup dicuci dan dirawat dengan baik. Inilah alasan utama aku beralih dari pembalut sekali pakai yang sudah belasan tahun menemani perjalanan hidupku.
Menspad adalah pembalut yang terbuat dari kain. Biasanya terdiri dari outer, inner dan insert. Outer atau bagian luar menspad terbuat dari material waterproof yang bisa mencegah kebocoran (leakage), seperti PUL (polyurethane laminated) dan TPU (thermoplastic polyurethane).
Inner atau bagian dalam terbuat dari material yang lembut karena bersentuhan langsung dengan kulit kita. Biasanya inner ini dibuat dari microfleece.
Sedangkan insert menspad adalah material di dalam inner yang berfungsi sebagai penyerap darah menstruasi. Bahan microfiber, katun bambu, hemp (rami) adalah material yang umum digunakan sebagai insert karena memiliki daya serap dan kapasitas penyerapan yang baik.
Prinsip kerja menspad sama seperti pembalut sekali pakai yaitu menyerap darah atau cairan menstruasi. Cara pakainya pun sama persis. Bedanya cuma bahan pembuatannya.
Fyi, sekarang sudah banyak komunitas yang gencar kampanye pemakaian menspad ini, yeorobun. Terutama komunitas-komunitas yang peduli lingkungan dan mitigasi iklim. Seperti Mamaberclodi contohnya.
D. Menscup
Nah, produk satu ini agak berbeda dengan yang lain. Kalau pembalut dan tampon menyerap, menscup justru menampung darah menstruasi. Terbuat dari silikon medis (medical grade silicone) sehingga sangat aman dan nyaman dipakai. Lentur dan elastis.
Ukurannya pun beragam. Mudah dicuci dan tidak meninggalkan sampah sama sekali. Satu buah menscup bisa digunakan hingga sepuluh tahun.
Kebanyakan orang masih 'ngeri dan ngilu' membayangkan bagaimana pemakaian menscup ini. Tetapi sebetulnya tidak seseram itu kok, yeorobun. Saat ini pun sudah banyak wanita di negara kita yang beralih ke produk ecofriendly satu ini.
So far, menscup adalah produk sanitasi yang paling aku sukai. Walaupun, pakai menspad pun ternyata nyaman juga.
CARA MENCUCI MENSPAD
Seperti yang aku bahas di atas, menspad adalah pembalut kain yang bisa dicuci dan dipakai berulang-ulang. Konsepnya memang sama persis dengan clodi atau popok kain modern. Karena itulah, mayoritas pabrik-pabrik clodi lokal maupun interlokal memproduksi clodi dan menspad secara sekaligus, meski ada beberapa merk yang memang khusus membuat menspad saja.
Percayalah yeorobun, kalau sudah menemukan ritme yang cocok, memakai menspad bersama-sama dengan si kecil berclodi akan menjadi habit yang menyenangkan.
Kalau sudah terlanjur cinta, tidak akan ada kata bosan memakai dua produk ini. Banyak kawanku yang mengaku ketagihan dan sudah tidak mau lagi menggunakan pembalut sekali pakai setelah merasakan asyiknya bermenspad.
Oiya, kalau kamu belum pernah mencoba kedua produk ini, ada beberapa tips berclodi bagi pemula yang bisa kamu terapkan ketika hendak memulai berclodi maupun bermenspad.
Menspad dan clodi dibuat dari material yang sama. Sehingga cara mencuci dan merawat clodi pun bisa diterapkan pula untuk menspad. Tidak jauh berbeda.
Pencucian dan perawatan ini penting sekali, yeorobun. Supaya menspad tetap awet dan bisa digunakan hingga jangka waktu yang lama.
Don't worry! Pencucian dan perawatannya gampang kok. Tidak seribet yang kamu bayangkan. Memang terlihat sulit di awal-awal, tetapi kalau sudah menemukan ritme yang pas, dijamin ketagihan. Nah, kalau sudah begini, semangat berclodi dan bermenspad pun bisa selalu terjaga.
Yang perlu disiapkan adalah detergen atau sabun khusus clodi atau menspad. Kalau tidak ada, gunakan detergen yang bebas pewangi, pelembut dan pemutih. Dan, siapkan pula laundry net kalau berencana mencuci dengan mesin.
Overall, treatment menspad bisa dibagi menjadi tiga tahap. Prewash, saat masih mau dipakai pertama kali. Daily routine, treatment sehari-hari yaitu selama periode menstruasi. Serta stripping, treatment yang dilakukan ketika performa menspad mulai berkurang. Berikut ini adalah penjelasan detailnya.
A. Prewash
Sama seperti produk tekstil lainnya, menspad juga perlu disterilkan sebelum dipakai. Bahan-bahan sisa produksi harus dihilangkan lebih dulu agar menspad lebih higienis, mengingat produk ini akan dipakai langsung untuk bersentuhan dengan kulit.
Prewash ini juga berguna untuk meningkatkan daya serap menspad, sehingga performanya lebih baik daripada tidak dilakukan prewash. Jadi, jangan sampai melewatkan tahap ini, ya!
- Buka kancing snap pada menspad
- Rendam dengan air keran biasa dan detergen khusus clodi atau menspad, selama kurang lebih tiga puluh menit
- Kucek sebentar dengan lembut, jangan terlalu keras karena dikhawatirkan bisa merusak lapisan waterproof
- Bilas dengan air sampai tidak ada busa, boleh diperas tapi jangan sampai dipelintir kuat agar menspad tidak rusak
- Jemur di bawah sinar matahari hingga kering (kalau mencuci dengan mesin, bisa dikeringkan lebih dulu dengan mode putaran paling rendah selama tiga menit)
- Setelah kering, rendam lagi selama beberapa menit dalam air keran tanpa sabun sampai semua bagian menyerap air
- Jemur kembali sampai kering, lalu ulangi tahap ini 2-3 kali agar daya serapnya lebih maksimal
B. Daily routine
Setiap membeli menspad, biasanya produsen akan menyertakan pula panduan mencuci dan merawatnya. Generally, cara mencuci menspad semua merk sama. Jadi, tidak ada masalah kalau mau mencuci menspad berbagai merk secara bersamaan.
- Bersihkan noda yang menempel pada menspad dengan air keran, gunakan washer jet agar lebih mudah
- Hindari mencuci dengan air hangat karena bisa menyebabkan darah menggumpal dan justru sulit dihilangkan
- Rendam menspad dalam air keran dengan detergen clodi atau menspad selama 30-60 menit
- Kucek dengan lembut dan jangan disikat meski ada noda membandel
- Jika mencuci dengan mesin, masukkan menspad dalam laundry net serta gunakan mode pencucian paling lembut
- Bilas menspad sampi bersih dan tidak berbusa
- Jemur dan keringkan di bawah sinar matahari langsung
- Jangan menyetrika menspad
- Setelah kering, simpan di tempat khusus yang bersih dan tidak lembap
C. Stripping
Serupa dengan clodi, stripping menspad diperlukan jika performanya dirasa sudah mulai menurun. Menspad yang mudah penuh atau bocor menandakan banyaknya build up atau penumpukan residu detergen sehingga daya serapnya menurun. Di saat seperti inilah perlu dilakukan treatment stripping untuk mengembalikan performanya seperti sedia kala.
Kalau clodi bisa stripping rutin 1-3 bulan sekali, menspad cukup 3-6 bulan sekali. Sebab, frekuensi pemakaian menspad tidak sesering clodi, yeorobun. Clodi dipakai setiap hari, sedangkan menspad hanya beberapa hari tiap bulan.
- Sebelum stripping, pastikan menspad sudah bersih dari kotoran atau noda
- Rendam menspad dalam air hangat (sekitar 40-50 derajat Celsius) yang sudah diberi baking soda
- Diamkan selama 30-60 menit
- Kucek sebentar dengan lembut
- Tambahkan sedikit cuka atau perasan lemon untuk menghilangkan bau tak sedap
- Diamkan selama beberapa menit
- Bilas dengan air bersih dan mengalir sampai tidak ada busa atau air tidak keruh
- Keringkan dan jemur seperti biasa
- Setelah kering, simpan di tempat yang bersih dan tidak lembap
SUMMARY
Yeorobun, menspad adalah salah satu alternatif pembalut sekali pakai yang lebih ramah lingkungan. Menspad perlu dirawat dengan baik dan benar agar lebih awet dan tahan lama.
Cara mencuci menspad tidak jauh berbeda dengan clodi. Tergolong mudah dan bisa memakai mesin cuci. Nah, setelah tahu cara mencuci dan merawatnya, apakah kamu tertarik mencoba? Share di kolom komentar ya!
Aku butuh banget artikel iniiiiii
ReplyDeleteMensped untuk perawan aman kan mba?
Wah, semoga bermanfaat ya..
DeleteAman banget, buat siapa aja menspad aman banget kok. Cuss langsung aja cobain 😁
Mbak beli nya dmna ?? Aku pengen juga stelah baca inii.. ramah lingkungan bgt
ReplyDeleteDi shopee 😁
DeleteCoba aja mbak. Ramah lingkungan, lebih hemat juga. Hihi. Pilih merk yg kredibel, jangan beli yg merknya belum jelas.. Karena banyak banget merknya. Biasanya yg murah2 itu kurang bagus. Tapi yg bagus pun gak semahal itu harganya 😊
Menarik banget infonya walaupun aku belum berani pake menscup huhu... G tw ya kok ngilu aja ngebayangin masangnya wkwk.. Kalau pembalut kain dulu pernah coba pakai. Tp mungkin karena kurang pandai dalam perawatan, entah kenapa aku ngerasa ga nyaman makenya. Hiks..
ReplyDeleteJadi tertarik pingin nyoba, nih mba. Belinya di shopee dengan keyword menspad, ya. Ramah lingkungan dan lebih aman ya sepertinya. Walau aga berabe sedikit. Yg menscup malah saya blm coba. Selama ini pake yg umum aj. Thanks for sharing.
ReplyDeleteAda tuh sekarang yang bentuknya langsung celana. Jadi, nggak "nggedebel" tapi tetap menyerap mens meski lagi banyak sekalipun. Kemaren sempet intip-intip di Instagram.
ReplyDeletewawasanku kurang banget, ternyata ada menspad selama ini. aku kira cuma ada mescup aja yg bisa reusable huhuhu. terima kasih ya infonya 🙌
ReplyDeleteWelehh ini pov baru bagi saya kak. Saya laki2 btw. Ternyata jadi perempuan itu ribet ya 🤔
ReplyDeleteSemangat kak :)) saya dari nadiar.id btw
Share link blog ini ke istri saya ah, biar dibacanya. Menspad memiliki banyak manfaat dan bisa jadi salah satu langkah kita untuk lebih ramah lingkungan.
ReplyDeleteTerima kasih atas infonya, Mbak. Saya izin posting link blognya di facebook Dapur Putu, ya ❤
ReplyDeleteWaktu itu sempat mencoba menspad ini kak, tp jujur masih kurang nyaman :( selain karena frekuensi saya ganti perhari itu banyak kalau pas lagi waktunya, terus menspad yg dipunya cuma 3. Jd cuci dan nunggu kering butuh waktu yg lama. Akhirnya balik lagi lah ke pembalut biasa huhu :(
ReplyDeleteZaman aku masih remaja sekitar 20 tahun yang lalu saat haid menggunakn duk/ kain katun putih yang menyerap darah. Cara kerjanyanya persis seperti menspad ya. Tetapi bergesernya waktu memakai yang sekali buang. Memang perlu edukasi kembali kak untuk perempuan memakai ini, karena lebih ramah lingkungan
ReplyDeleteSalam: Dennise Sihombing
Perawatan yang benar dari mens pad ini akan memengaruhi daya serap ya..
ReplyDeleteDan dulu pernah merasakan asiknya pakai clodi pas anak-anak masih bayi, hanya belum bisa membayangkan menspad.
Ini sedang perlahan koleksi menspad lagi nih.. Tapi baru punya beberapa dan ternyata modelnya cantik-cantik juga yaa.. bikin gemeesh~
Udah lama banget pengen cari pembalut kain, aman dr bocor kan ya bun? Kisaran harganya brp yaa?
ReplyDeleteKemaren smpet nyobain, tp sempet berhenti dulu, mudah2an bisa make lagi, pgn nyoba cup, tp takut alergi, karena suka alergi karet
ReplyDelete