Foto: koleksi pribadi |
Hal paling menarik yang aku rasakan selama menjadi mama muda adalah menjadi ibu rumah tangga ternyata ‘nano nano’, rame rasanya. Punya pasangan dan anak yang lucu memang bikin hidup jadi lebih berwarna dan bahagia. Tapi di balik itu, ada berbagai kisah lainnya yang tidak selalu indah dan menyenangkan.
Rutinitas harian ibu rumah tangga yang gitu-gitu aja, ditambah tugas domestik sebagai 'ibu negara' sering kali membuatku merasa kurang cukup istirahat. Lelah fisik, mental dan pikiran. Belum lagi kadang harus menghadapi stigma dan komentar lingkungan sekitar yang terkesan menyudutkan ibu rumah tangga.
Yeorobun, ibu rumah tangga adalah manusia biasa. Bukan wonder woman. Bukan robot. Kami juga bisa mengalami burnout, meski dunia melihat kami kerjanya nggak ngapa-ngapain karena cuma mengasuh anak dan suami di rumah.
Di saat seperti inilah para mama butuh support system demi menjaga kewarasan mental mereka. Punya rekan senasib seperjuangan, atau sahabat tempat berbagi, menjadi penting bagi kami.
Menjalin dan menjaga persahabatan dengan teman-teman merupakan salah satu hal paling menarik yang aku alami selama menjalani peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus mama milenial. Di artikel ini aku ingin berbagi tentang cara menjaga persahabatan demi menjaga kesehatan mental dan pikiran serta kebahagiaan mama muda. Semoga bermanfaat!
Menjalin Persahabatan untuk Ibu Rumah Tangga
Selain pasangan, teman bisa menjadi salah satu support system yang bisa diandalkan. Apalagi kalau punya teman senasib dan seperjuangan. Pasti selalu ada hal paling menarik dan menyenangkan yang bisa saling dibagi dan diceritakan.
Let me tell you… Tbh, aku termasuk tipe orang yang tertutup–meski tidak sepenuhnya jadi si introvert. Aku tetap mudah bergaul dan menyesuaikan diri meski dengan orang atau lingkungan yang baru. Tetapi tidak bagiku mudah untuk bisa berterus terang atau menjadi diriku yang apa adanya di depan orang lain.
Kata orang aku memang punya kepercayaan diri yang tinggi. Mungkin benar. Meski demikian aku termasuk orang yang tidak mudah percaya pada orang lain. Sebagai introvert, hanya di depan orang-orang tertentu aku bisa menjadi diriku sendiri.
Sejak aku sekolah sampai sekarang, hanya beberapa teman yang begitu dekat denganku. Teman yang menjadi sahabat tempat aku berbagi keluh kesah, cerita atau pengalaman.
Sebetulnya, aku tidak pilih-pilih orang ketika menjalin pertemanan. Laki-laki, perempuan, lebih muda atau lebih tua, aku bisa berteman dengan siapa saja. Namun tidak semua teman menjadi tempat yang nyaman untuk membagi sisi kehidupanku yang lebih dalam.
Meski tidak banyak, tetapi aku bersyukur bisa menjalin pertemanan dan bersahabat dengan orang lain. Aku punya sahabat yang betul-betul dekat denganku sejak SMA dan kuliah dulu. Sahabat-sahabat yang sekarang akhirnya seperti saudara sendiri.
Apalagi selama jadi anak rantau, kami sama-sama hidup mandiri dan jauh dari keluarga. Keberadaan sahabat menjelma jadi persaudaraan dan kekeluargaan yang tetap erat meski kami sudah lulus studi dan punya kehidupan pribadi masing-masing.
Benar. Setelah lulus sekolah atau kuliah, kami menjalani garis hidup sendiri-sendiri. Tetapi aku senang sekali masih bisa menjaga kekeluargaan dan kedekatanku dengan mereka. Bahkan ada yang sudah terjalin lebih dari sepuluh tahun. Dan, sampai sekarang kami masih menjaga komunikasi. Kalau aku pulang kampung pun kami masih saling berkunjung satu sama lain.
Tips Menjaga Persahabatan agar Tetap Erat
Yeorobun, bisa berbagi hal paling menarik dalam hidup kepada sahabat membuatku bersyukur dan berterima kasih. Karena keberadaan mereka, aku selalu merasa bahwa diriku berharga. Itulah mengapa penting sekali untuk menjaga persahabatan agar tetap erat meski kami sudah punya kehidupan masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa tips menjaga persahabatan ala mama milenial yang bisa kamu lakukan agar kekeluargaan tetap erat terpelihara.
1) Stay Connected
Foto: Ehimetalor Akhere via Unsplash |
Selalu menjaga komunikasi adalah kunci utama suatu hubungan. Bukan hanya hubungan dengan kekasih atau pasangan, hubungan persahabatan pun harus dijaga dengan komunikasi. Jangan sampai lost contact. Kesibukan setiap orang memang berbeda, tapi sempatkan untuk saling menghubungi satu sama lain, meski hanya sekedar bertanya kabar.
2) Always Available
Foto: Roberto Nickson via Unsplash |
Sahabat yang baik adalah mereka yang selalu ada. Bukan cuma soal seneng-seneng atau seru-seruan bareng, tetapi ada ketika sedang sedih dan terpuruk. Kadang yang dibutuhkan oleh sahabat kita cuma teman cerita kok, ‘tempat sampah’ untuk menghempaskan segala keluh kesah dan kegalauan.
Mereka hanya ingin didengar, tanpa diberi saran atau petuah-petuah sok bijak. Kadang mereka hanya ingin mengajak orang lain bicara, dari hati ke hati, tentang yang mereka rasakan dan alami, tanpa diinterupsi dengan kritikan menyakiti hati. Jadi, jangan pernah mengabaikan mereka.
3) Loyal and Be Trusted
Foto: Alex Shute via Unsplash |
Being loyal is important in every relationship. Begitu pula dengan persahabatan. IMHO, kita tidak perlu perhitungan dengan sahabat sendiri, apalagi mereka yang sudah seperti saudara sendiri. Meski tetap harus tahu prioritas, tetapi bersikap setia dan tak perhitungan bisa menjadi bentuk kepedulian dan kasih sayang kita kepada sahabat.
Selain itu, sering kali sahabat menjadi tempat pertama untuk meluapkan isi hati yang bersifat pribadi atau personal. Jadi, ketika diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia mereka, maka jagalah amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kepercayaan mereka rusak. Sekali rusak, hubungan persahabatan tidak akan pernah sama seperti sebelumnya.
4) Know Your Limits
Foto: Jason Dent via Unsplash |
Ketahui batasmu, artinya kita tidak perlu melanggar batasan privasi mereka. Sedekat apapun hubungan persahabatan, tetap ada batasan privasi dan personal masing-masing yang tidak boleh dilanggar. Sedekat apapun suatu hubungan, pasti ada sesuatu yang tetap tidak ingin diketahui orang lain. Jadi jangan memaksa untuk tahu segalanya tentang sahabat.
Ada koridor atau privacy boundaries yang tidak boleh dilanggar jika ingin persahabatan tetap langgeng. Bagaimana dan sejauh mana koridor ini, hanya kamu dan sahabatmu yang tahu. Batasan inilah yang menjadi patokan utama untuk menjaga perasaan mereka agar tidak sampai terluka oleh perilaku atau perkataan kita.
5) Respect and Appreciate
Foto: Courtney Hedger via Unsplash |
Hormati dan hargai sahabat kita. Beri apresiasi atas usaha dan kerja keras mereka. Apresiasi yang kita berikan bisa menjadi penyemangat yang mereka butuhkan. Demikian pula dengan respect, hormati sahabat sendiri. Walaupun kita sudah sangat akrab dengan mereka, seperti saudara sebotol, tetap tunjukkan rasa hormat pada mereka. Bagaimanapun sahabat adalah manusia yang harus dimuliakan. Hormati keberadaan, pendapat dan pendirian mereka.
6) Pure and Honest
Foto: Avery Evans via Unsplash |
Bersikaplah tulus dan jujur kepada sahabat. Pertemanan yang dilandasi dengan ketulusan dan kejujuran, tidak bermuka dua, lebih langgeng daripada jalinan pertemanan yang terbentuk karena maksud tertentu. Even tho, kita tetap harus sopan dan santun dalam mengatakan kejujuran. Karena tidak semua kejujuran itu indah, kadang ada kejujuran yang menyakitkan.
7) Meet Up and Gathering
Foto: Valiant Made via Unsplash |
Luangkan waktu untuk bertemu dengan mereka. Lebih baik lagi jika bisa mengunjungi dan menyapa keluarga mereka, terutama orang tua. Bisa ketika lebaran hari raya atau liburan panjang. Ngobrol secara langsung–tatap muka, pasti berbeda rasanya dengan ngobrol via ruang obrolan sosial media.
Kalaupun tidak bisa berkunjung langsung, kita bisa memanfaatkan teknologi. Beruntung kita hidup di era modern, di mana teknologi komunikasi semakin maju, internet untuk pelajar lancar. Video call atau panggilan video bisa menjadi alternatif untuk meet up online dengan sahabat yang jauh di mata.
Anyway, pastikan koneksi internet lancar ketika meet up online dengan kawan-kawan. Agar momen berkumpul secara virtual lebih berkesan, tanpa ada gangguan komunikasi. Aku merekomendasikan IndiHome dari Telkom group sebagai satu-satunya pilihan provider internet. Seperti yang aku lakukan selama ini di rumah. Sudah setahun terakhir aku pasang IndiHome di rumah.
Fasilitas IndiHome by Telkom Group
Tips-tips di atas adalah resep untuk menjaga hubungan dengan sahabat-sahabat lama tetap erat terpelihara. Even tho, setelah berumah tangga aku ternyata tetap bisa menjalin pertemanan dan persahabatan dengan orang-orang baru. Menjadi blogger, aku mengenal teman-teman baru dari komunitas blogger. Bahkan ada pula rekan blogger yang punya hobi dan minat sama denganku. Sama-sama pecinta KPOP dan Drama Korea.
Dari komunitas berclodi, aku juga bertemu dengan para mama yang senasib denganku. Para cloth diaper mom, para clodi enthusiast yang membuatku tetap bersemangat dan konsistensi berclodi.
Di antara pertemanan-pertemanan yang terjalin dalam lingkup baru ini aku mendapatkan sahabat dan keluarga baru. Meski tidak pernah bertemu, bertatap muka secara langsung, semua serba online, tapi aku bisa dekat dengan mereka. Inilah salah satu hal paling menarik yang aku rasakan selama menjadi ibu rumah tangga. Ternyata menjalin pertemanan dan persahabatan bisa dilakukan meski tidak berjumpa langsung.
Semua ini karena jaminan internet lancar yang aku dapatkan dari IndiHome. Telkom Group menyediakan fasilitas internet yang sangat bisa diandalkan bagi masyarakat Indonesia. Aktivitas blogging dan berkomunitas secara daring bisa berjalan dengan baik dan bebas hambatan.
Yang paling aku sukai dari IndiHome adalah tersedia banyak pilihan paket berlangganan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kondisi. Banyak promo dan pelayanan maksimal yang membuat pelanggan puas.
Tidak hanya itu, internet untuk pelajar dari IndiHome juga menjamin proses belajar mengajar menjadi lancar bagi para pelajar, tenaga pendidik dan jurnalis. Informasi lengkap terkait program-program lainnya bisa kamu dapatkan dengan mudah dari website resmi IndiHome.
Oiya, saat ini lagi ada promo Paket Jitu, Jaminan Internet Unlimited lo. Mulai 200 ribuan saja kita sudah bisa mendapatkan akses internet yang cepat dan stabil. Informasi berlangganan bisa cek langsung website IndiHome ya.
Aku sendiri lebih suka berlangganan paket 295 ribu per bulan. Sebab dengan harga yang relatif murah ini aku sudah mendapatkan akses internet berkecepatan 30 Mbps dan sudah termasuk berlangganan Disney+ HotStar. Komunikasi lancar, silaturahmi dengan sahabat lancar, pun nonton drama Korea favorit juga lancar. Menarik ‘kan?
Program internet untuk pelajar dari IndiHome juga kami manfaatkan dengan baik. Pasalnya, ibuku adalah seorang guru dan adikku masih berstatus pelajar. Dengan jaminan internet lancar, kami yakin memasang IndiHome di rumah orang tua. Selama masa sekolah online, paket internet untuk pelajar benar-benar memudahkan ibu dan adikku untuk kegiatan belajar mengajar.
Setelah pandemi mereda dan sekolah offline kembali dilakukan, kami tidak tetap diuntungkan dengan fasilitas internet cepat dan stabil dari provider yang terpercaya. Mengerjakan tugas jadi lebih lancar dan mudah.
Ibuku juga tidak perlu lagi mengeluh paketan internet habis ketika berkomunikasi dengan rekan-rekan sesama guru. Itulah yang membuat kami yakin untuk terus berlangganan IndiHome di rumah, baik di rumahku sendiri maupun di rumah orang tua.
Ada beberapa jenis paket internet untuk pelajar, pengajar dan jurnalis yang bisa dipilih oleh pelanggan. Harganya tentu bervariasi tergantung dari jenis paket yang dipilih. Jadi tak perlu ragu untuk memilih IndiHome sebagai provider internet kamu.
Summary
Mempunyai sahabat dekat sangat bermanfaat bagi para ibu rumah tangga, sebab mereka bisa menjadi support system yang dibutuhkan. Menjaga persahabatan dan kekeluargaan dengan kawan-kawan lama jadi lebih mudah dengan adanya internet yang cepat dan stabil dari IndiHome, karena komunikasi jadi lebih lancar dan tanpa gangguan.
IndiHome sebagai provider internet terbesar dengan jangkauan terluas terus berupaya melayani kebutuhan masyarakat Indonesia. Tidak hanya membuat promo dan diskon, IndiHome juga menyediakan paket internet untuk pelajar, pengajar dan jurnalis sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
membangun persahabatan buat ibu penting. Dulu aku minta ibu untuk mulai cari komunitas supaya dia gak sendirian aja di rumah. Alhasil, sekarang sudah bisa mandiri mengelola media sosial dan menjalin relasi bermakna dengan orang.
ReplyDeletebetul banget kak, meskipun keliatannya di rumah aja, tapi justru karena di rumah aja itu jadi lebih rawan stress... kalo punya temen yang sefrekuensi lebih baik, bisa jadi temen ngobrol, senasib seperjuangan
Deleteprivacy boundaries sering banget dilanggar saat punya sahabat yang udah dianggap layaknya saura sendiri. hihihi, btw, internet indihome emang paling kenceng buat menjalin silaturahmi lewat virtual
ReplyDeletenah itu yang akhirnya malah bikin hubungan jadi serba gak enak, ya gak sih? sedekat apapun hubungan pasti tetep ada yang ingin dirahasiakan... tiap orang punya privasi yang harus dihormati
DeleteNgerasain sendiri punya sahabat itu enak banget, walau jumlahnya dikit, tapi mereka yang selalu maju kalau saya ada kesulitan dan sebaliknya
ReplyDeletebenar sekali mas pur... aku pun gak banyak punya temen yang bener-bener jadi sahabat, tapi mereka itu selalu jadi penghibur kalo lagi ada masalah.. caranya bahkan kadang receh banget wkwk
DeleteMempunyai sahabat dekat sangat bermanfaat bagi para ibu rumah tangga, sebab mereka bisa menjadi support system yang dibutuhkan.
ReplyDeletebetul banget mbak... jadi ada teman senasib seperjuangan sefrekuensi yang ngerti apa yang dialami yaa
DeleteSama seperti aku Mba kami sudah berteman 12 tahun sejak kami masih sekolah hingga sekarang yang sama-sama sudah bekerja bisa dibilang temanku ini selalu ada saat aku butuh terutama saat aku berkeluh kesah. Mudah-mudahan persahabatan kami bisa sampe jadi nenek 😊😊
ReplyDeleteaamiin aamiin.. waah keren banget kak udah lebih dari 10 tahun ya berarti :D aku juga ada sahabat yang udah deket banget sejak aku SMP
DeleteAku juga ada teman yang sudah 12 tahun berteman sejak masih SMA sampe saat ini yang sama-sama yang sudah bekerja walaupun jarang ketemu tapi komunikasi selalu lancar dan bersedia saling berkeluh kesah
ReplyDeletewaah keren banget udah lebih dari 10 tahun ya kak :D aku juga ada temen yang udah kayak sodara sendiri, udah deket sejak kami SMP
DeleteBanyak persahabatan putus, hanya karena satu kesalahan kecil
ReplyDeletenah itu mungkin karena da "koridor" yang mereka langgar... entah terlalu ikut campur urusan pribadi/privasi, becandanya keterlaluan alias gak respect jadi tersinggung, kan bisa jadi.... makanya yang paling penting emang menurutku respect sih, walaupun udah deket banget kayak saudara sendiri tetep harus menghormati dia
DeleteKita tidak pernah tahu siapa yang akan membantu kita jika ada masalah. Dan, mempunyai sahabat dekat sangat berguna dan mereka bakal selalu hadir saat kita butuh, sebab mereka bisa menjadi support system yang dibutuhkan
ReplyDeletebetul banget kak... sahabat itu tempat paling asyik gak cuma pas sedih atau lagi ada masalah, tapi bisa juga buat seru-seruan bareng
DeleteGak pernah punya teman akrab hingga kini, semuanya B saja bagi saya.
ReplyDeleteserius ini?? aku speechless mbak
DeleteDi Bali sini, sesama perempuan rada susah tetap bersahabat sehabis menikah. Perempuan menikah dianggap sepenuhnya jadi milik suaminya soalnya.
ReplyDeleteoiya? wah aku baru tahu lo mbak... berarti kalo mau berteman harus ijin suaminya dulu ya?
Deleteibu rumah tangga mah pekerjaan yang ga ada habisnya, seandaninya dibuat penilaian atau KPI, ga tahu deh setebal apa, jauh lebih banyak dari pekerja kantoran
ReplyDeleteoleh karena itu rentan stress dan butuh dukungan orang sekitar termasuk sahabat walaupun hanya via online
relate banget mbak huhuhu :" temen walaupun online itu kadang udah cukup membantu jadi support system ya kalo lagi stress dan tertekan
DeleteYeay! Indihome memang bisa mendekatkan yang jauh, bahkan bisa hadir di depan mata
ReplyDeleteyeay.. jaringan lancar jayaa
DeleteJalinan persahabatan yang sehat memang dibutuhkan untuk kesehatan mental. Untungnya sekarang jarak sudah direkatkan dengan internet jadi kebutuhan interaksi dengan kerabat pun lebih mudah. ☺️
ReplyDeletebenar sekali, internet bikin yang jauh jadi dekat, gak harus bertatap muka langsung tetep bisa komunikasi ya mbak...
DeleteMenurutku penting bange lt sih kita tetap punya koneksi ke teman teman, terlebih teman yang punya posisi serupa. Jadi lebih bisa sharing aja.
ReplyDeletebetul mbak.. jadi walaupun udah berkeluarga tetep harus bisa jaga silaturahim ya
DeleteMenjalin persahabatan ini harus wajib banget sihh untuk kesehatan mental kita juga. Walaupun kondisinya sudah banyak yg berubah ketika sudah berumah tangga, pengen banget circle nya tetap solid sampe kapanpun
ReplyDeleteIya kak, malah kalo bisa keluarga diajak sekalian ya kalo lagi gathering gitu ehehe.. pasti jadi lebih rame
Deleteyang paling susah adalah menjaga hubungan persahabatan agar kita tetap connect dengan mereka. terkadang kita terlalu sibuk dengan rutinitas.
ReplyDeleteiya kak, kalo udah sibuk masing-masing, mau janjian aja susah soalnya harus nyocokin jadwal masing-masing ya
DeleteKarena kadang kita ga tau kesulitan apa kedepan yang akan kita temui, tpi dengan menjaga hubungan baik dengan orang lain apalagi sahabat. Tentu menjadi nilai tersendiri dalam diri kita, walaupun tidak membantu secara teknis, terkadang ungkapan empati justru memberi makna mendalam.
ReplyDeletewah ini relate banget :"
Deletebetul, kadang gak perlu dikasih solusi, cukup dikasih didengarkan dan dikasih dukungan semangat ya kak...
punya sahabat itu sesuatu banget, bisa menjadi support system di saat saat tertentu
ReplyDeleteWah, baru aja semalem mimpi ttg sahabat yg udh lama nggak ngobrol. Terus nemu artikel ini. Apakah ini pertanda? Hahaha
ReplyDelete