Taman Olba Ngawi: Destinasi Wisata yang Ramah Anak dan Keluarga - Sundries Journal | Personal Lifestyle Blog

Akhirnya jalan-jalan lagi, yeorobun. Kali ini aku berkesempatan buat eksplorasi wisata lokal di Ngawi, Jawa Timur. Liburan beberapa waktu lalu, aku bersama suami dan keluarga tamasya ke Taman Olba, salah satu destinasi wisata lokal yang terletak di sisi barat provinsi Jawa Timur ini.

Awalnya kakak ipar cuma mau ngajak pasukan krucils—keponakan-keponakanku dan anakku juga—untuk berenang. Dari hasil penelusuran di Google Maps, ketemulah kami dengan tempat wisata ini, yang letaknya tidak jauh, walaupun tidak bisa dibilang dekat juga dari rumah kami di Kedungprahu. Kami masih harus menempuh perjalanan selama (kurang lebih) 45 menit untuk sampai ke lokasi.

So, seperti apa sih Taman Olba Ngawi itu? Ada apa aja di sana? Yuk, simak cerita jalan-jalanku di bawah ini ya! Kajja… Let’s go!

Taman Olba Ngawi

Sesuai namanya, Taman Olba pada dasarnya adalah destinasi wisata Ngawi yang berupa taman rekreasi. Daya tarik utama tempat wisata lokal ini adalah banyaknya media edukasi dan permainan seru yang menyatu dengan suasana alam terbuka.

Karena mengusung konsep alam terbuka, tentu saja kondisi alam di sekitar taman ini masih terjaga kelestariannya. Masih banyak pepohonan besar yang dirawat, sengaja tidak ditebang, meski pihak pengelola membangun berbagai wahana dan fasilitas penunjang.

Areanya cukup luas, yeorobun. Sayangnya aku nggak nemu nih data pasti luas areanya berapa. Yang jelas, jalan kaki keliling muterin tempat ini lumayan bikin kaki gempor dan nafas ngos-ngosan, hehe.

Tempat ini sangat cocok untuk tamasya bersama keluarga, rame-rame bawa tikar gitu ya. Karena wahana yang ditawarkan bisa mencakup kebutuhan segala usia. Mulai dari taman bermain (untuk anak-anak), arena outbond (anak hingga dewasa), kolam renang dan sebagainya.

Lokasi dan Rute

Taman Olba beralamat di Desa gerih RT 02 RW 02, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur 63271. Berjarak sekitar 16 km dari Alun-alun Kabupaten Ngawi, yah sekitar 30 menit berkendara. Lokasinya sangat dekat dengan pemukiman warga. Aku bahkan sempat nggak nyangka, nggak kepikiran ada tempat wisata seluas itu di kawasan tempat tinggal penduduk.

IMHO, akses ke lokasi ini cukup mudah terutama untuk kendaraan pribadi. Karena lokasinya dekat dengan pemukiman, ada juga transportasi umum yang lewat di kawasan ini. Sayangnya aku belum dapat informasi detail terkait hal ini. Jadi menurutku sudah paling pas kalau ke sini naik kendaraan pribadi aja.

Rutenya dari alun-alun Ngawi ambil jalur ke Jl. Hasanudin dan Jl. Yos Sudarso, lalu ke Jl. Ahmad Yani/Jl. Maospati - Solo di Winong. Next, ikuti Jl. Maospati Solo ke Jl. PG. Soedhono di Tambakromo II, ikuti terus sampai lokasi tujuan di Gerih.

Fasilitas dan Wahana

Nggak salah kalau Taman Olba ini disebut sebagai salah satu wisata ramah anak dan keluarga, sebab banyak sekali yang bisa dinikmati di sini. Wahana dan fasilitas penunjangnya cukup lengkap untuk sekelas wisata lokal. Sarana prasarana seperti mushola, toilet bersih, kamar bilas (dekat kolam renang), kafe (atau lebih pas disebut kantin sepertinya) banyak tersedia di dalam area wisata.

Ketika sampai di lokasi, pengunjung bisa memarkir kendaraan di tempat parkir yang disediakan. Kendaraan roda dua di dalam lokasi wisata, sedangkan parkir roda empat letaknya di seberang pintu masuk, di lahan kosong yang langsung berada di tepi hutan jati.

Begitu masuk ke lokasi wisata, kita bisa langsung membeli tiket di loket petugas. Belum ada informasi booking tiket secara online ya, jadi jalan satu-satunya cuma beli tiket on the spot. Info harga tiket masuk dan tarif wahana secara detail aku cantumkan di bawah.

Next, dari pintu masuk kita akan dihadapkan dengan area taman terbuka yang hijau dan asri. Di jalan utama pintu masuk ini ada beberapa penjual mainan anak maupun oleh-oleh yang bisa dibeli. Kalau mengikuti jalur ini pengunjung akan menemukan banyak wahana yang seru, menarik dan menguji adrenalin.

1. Taman yang Hijau dan Asri

Dari jalan utama di pintu masuk, di samping kanan kita bisa menemukan kolam pemancingan dan hamparan rumput hijau dengan pepohonan tinggi dan rindang. Cocok banget buat gelar tikar dan piknik bareng keluarga besar. Di samping kiri jalan ada area perahu kano dan taman bunga dengan beberapa spot foto instagramable.

Seperti yang aku bilang di awal, karena wisata ini mengusung konsep alam terbuka, maka banyak area-area hijau di dalamnya. Pohon-pohon tinggi, besar dan rindang juga dibiarkan tetap terjaga sehingga bisa dimanfaatkan untuk tempat berteduh ketika panas di siang hari. Even tho, pihak pengelola sudah menyediakan banyak gazebo dan tempat duduk untuk wisatawan.

2. Kolam Renang

Masuk ke area dalam, kita bisa melihat kolam renang anak-anak. Kamar bilas juga ada di dalam area ini. Karena peruntukannya memang untuk anak-anak, jadi di section kolam ini ada mini waterboom-nya yeorobun. Meski tidak besar, tapi okelah buat seru-seruan.

Kolam renang untuk remaja dan dewasa letaknya lebih ke dalam, tepatnya dekat dengan arena outbond dan ATV. Kamar bilasnya juga sudah tersedia sendiri. 

Dan, yang paling aku suka adalah kolam dewasa ini lokasinya dekat sekali dengan spot-spot kafe mini yang menjual berbagai macam minuman dan makanan. Mulai dari kopi, teh, es jeruk, aneka gorengan, mie instan bisa dinikmati di seberang kolam. Pas banget, habis lelah renang, terbitlah lapar. Beruntung ada kafe-kafe pemadam kelaparan ini.

3. Arena Outbond dan ATV

Masuk lebih dalam lagi, pengunjung bisa menemukan area outbond dan ATV. Banyak permainan yang bisa dicoba ramai-ramai bareng rombongan. Jangan minta sebutkan namanya ya, karena aku sendiri juga kurang paham nama permainannya, pokoknya banyak dan seru deh!

Yang paling menarik buatku adalah flying fox. Di sini flying fox anak dan dewasa dipisahkan ya, yeorobun. Khusus untuk anak-anak, mereka boleh mencobanya jika sudah berusia minimal 4 tahun. Wah, sayang sekali anakku belum memenuhi syarat.

Satu lagi yang nggak kalah seru adalah ATV. Area khusus ATV letaknya dekat dengan flying fox dan kolam renang dewasa. Meski tidak terlalu panjang lintasannya, tapi lumayan bisa ajak anak-anak naik ATV di bawah pepohonan yang rindang dan sejuk.

4. Mini Zoo

Di Taman Olba ini juga ada Mini Zoo, yeorobun. Sesuai namanya, tidak banyak koleksi binatang di sini sebab areanya pun tidak terlalu besar. Ada beberapa koleksi unggas, burung, kelinci, kadal (iguana, cmiiw) hingga 'ulil' (hewan berbadan panjang, biasanya berbisa dan bergerak dengan perutnya, if you know what I mean). Aku tidak terlalu banyak mengeksplorasi sisi ini karena aku punya phobia cukup parah dengan 'ulil dan jenis kadal-kadalan'.

5. Perahu Kano

Wahana satu ini juga wajib dicoba terutama bagi pengunjung dewasa. Anak-anak boleh naik tapi jadi penumpang aja ya! Naik kano (atau perahu karet) kelihatannya memang gampang, tinggal dayung kanan-kiri dan jalan. Tapi ternyata nggak segampang itu yeorobun. Menjaga keseimbangan perahu agar tetap berjalan lurus dan tidak membentur dinding ternyata cukup sulit dilakukan.

Lintasannya sendiri berupa sungai buatan sedalam 1-2 meter. Tidak terlalu panjang atau lebar, tapi cukup bisa memeras keringat mendayung kano dari titik start sampai ke finish.

Satu perahu kano maksimal diisi oleh dua orang dewasa, atau satu orang dewasa dengan dua penumpang anak-anak. Konsultasikan lagi kepada petugas ketika hendak mencoba wahana ini.

6. Kolam Pemancingan

Dekat dengan perahu kano dan Mini Zoo ada kolam pemancingan. Ketika aku berkunjung ke sini, aku melihat beberapa orang yang memancing di sekitar kolam. Tidak ramai, mungkin memang tidak sebanyak itu ikannya.

7. Terapi Ikan

Ini yang paling unik, terapi ikan. Jujurly, aku pertama kali mencoba terapi ikan di sini. Selama ini cuma tahu dari sosial media dan televisi, akhirnya berkesempatan mencoba sendiri.

Rasanya gimana? Geli! Sumpah! Geli banget ketika segerombolan ikan kecil ‘menggigiti’ kaki. Kalau pas ada luka terbuka, rasanya jadi sedikit perih. Konon, terapi ikan ini cukup ampuh untuk mengobati penyakit karena mampu menghilangkan bakteri maupun mikroorganisme negatif yang ada di dalam tubuh. Entah benar atau tidak, tapi menurutku terapi ini layak dicoba. Buktinya area terapi ikan ini tidak pernah sepi pengunjung, terutama orang dewasa. Kamu tertarik juga?

Harga Tiket dan Jam Operasional

Yeorobun, harga tiket masuk ke Taman Olba ternyata sangat terjangkau, cuma 10.000 rupiah per orang. Anak-anak meskipun masih balita tetap harus bayar sendiri ya! Tarif parkirnya juga normal, cukup 5.000 rupiah untuk roda empat. Sayangnya, harga tiket di awal tidak include semua wahana. Jadi setiap kali mau cobain wahana tertentu harus bayar sendiri-sendiri.

Untuk bisa mencoba wahana adrenalin seperti flying fox, pengunjung harus membayar 10.000 rupiah. Kalau mau berenang, kolam dewasa dan kolam anak sama, bayarnya 10.000 rupiah, kecuali balita tidak dikenakan biaya tambahan. Sewa ATV 25.000 per putaran, sedangkan sewa skuter otopet (untuk anak-anak) 20.000 per 15 menit. Yang paling murah adalah terapi ikan, cukup 5.000 rupiah per 30 menit tiap 30 menit.

Menurut penuturan para pedagang makanan di sana, Taman Olba Ngawi buka setiap hari mulai jam 08.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Biasanya tempat ini ramai ketika akhir pekan, musim libur sekolah, libur hari raya atau hari besar lainnya. So, kalau mau tidak berjubel atau terlalu ramai, bisa berkunjung ke sini ketika hari biasa yeorobun.

Summary

Taman Olba merupakan salah satu wisata di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang ramah anak dan keluarga. Mengusung konsep alam terbuka, taman wisata ini menawarkan banyak sekali wahana seru dan menarik yang layak dinikmati bersama rombongan keluarga, sekolah maupun instansi kelembagaan. Wisata lokal satu ini mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga bisa menarik wisatawan dari luar daerah. Buat kamu yang penasaran atmosfer di Taman Olba Ngawi, kepoin video di bawah ini ya! Selamat berlibur!