admasyitoh.com

Mengenal EYD Terbaru: EYD V dan Perbedaannya dengan PUEBI

4 comments

eyd terbaru eyd v

IMHO, belajar menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar bukanlah perkara yang mudah. Penyebabnya menurutku karena bahasa Indonesia yang kita gunakan sehari-hari (biasanya disebut bahasa gaul atau slank) berbeda dengan bahasa baku yang sesuai kaidah asli Bahasa Indonesia. 

Selain itu, ada pula aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang membuat penggunaan dan penulisan Bahasa Indonesia jadi lebih rumit. Apalagi aturan EYD di Indonesia beberapa kali mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.

Padahal, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan salah satu upaya untuk menjaga identitas asli Bangsa Indonesia. Hal ini penting mengingat Bahasa Indonesia merupakan bahasa utama yang kita gunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. 

Aku jadi teringat pesan salah satu dosenku dulu, “Biasakan sebisa mungkin menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berbicara di lingkungan kampus atau akademis.” Kebiasaan ini akhirnya terbawa olehku, setiap kali berbicara dengan dosen selalu pakai bahasa baku, walaupun dalam suasana ngobrol yang santai atau ketika berkomunikasi via chat WhatsApp.

Setelah lulus kuliah, lama-lama kebiasaan itu berkurang. Sampai menulis di blog pun, seperti sekarang, rasanya aku lebih sering memakai bahasa gaul, alih-alih bahasa baku. Bukannya tanpa alasan, menurutku bahasa gaul lebih cocok diterapkan di blog yang punya niche gado-gado seperti ini, yang sebagian besar isinya merupakan curahan isi hatiku—kadang informatif, kadang inspiring dan lebih banyak randomnya, hihi.

It's okay, ku pikir setiap bloger punya style masing-masing apalagi untuk digunakan di dalam blog personal.

Nah, kemarin aku berkesempatan untuk belajar lagi tentang EYD V, EYD terbaru, bersama komunitas ODOP (One Day One Post). Materi ini disampaikan oleh Kak Yoga Palwaguna, penulis yang aktif menulis fiksi maupun nonfiksi sejak tahun 2017. Saat ini, Kak Yoga bekerja sebagai editor di penerbit Rakata, Mizan. Beliau juga merupakan founder teman.tik yang menyediakan jasa penyuntingan dan penulisan artikel.

Well, seperti apa sih EYD V itu? Apa bedanya dengan EYD yang dulu-dulu dan PUEBI? Insight inilah yang ingin aku bagikan di sini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat ya!

Tentang EYD V

“Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) adalah pedoman resmi yang dapat dipergunakan oleh instansi pemerintah dan swasta serta masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.” — ejaan.kemdikbud.go.id

Secara sederhana, menurut Kak Yoga, EYD V—yang merupakan EYD terbaru—adalah panduan atau simbol yang disepakati bersama supaya pengguna Bahasa bisa saling mengerti dan meminimalisasi kesalahpahaman. Penggunaan EYD ini bisa memudahkan kita untuk saling memahami, memastikan pesan kita terkirim dengan jelas, dan tersampaikan dengan jelas juga.

EYD V resmi digunakan mulai Agustus 2022, menggantikan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang sudah berlaku sebelumnya. EYD Edisi V ini ditetapkan bersamaan dengan 50 tahun penetapan EYD.

Perbedaan EYD V dengan PUEBI

Dalam materinya, Kak Yoga juga mengungkapkan beberapa perbedaan EYD V dan PUEBI, yang dirangkum dalam enam poin.

a. Penambahan Monoftong

Dalam EYD V, terdapat penambahan kaidah baru yaitu penambahan gabungan huruf vokal yang disebut monoftong. Monoftong merupakan dua huruf vokal yang dilebur menjadi satu vokal tunggal. Monoftong dalam Bahasa Indonesia diwakili oleh gabungan huruf vokal ‘eu’.

b. Bentuk ‘Maha’

Menurut aturan PUEBI, penulisan kata ‘maha’ bisa digabung maupun dipisah. Sementara, dalam aturan EYD Edisi V, semua kata ‘maha’ yang diikuti kata dasar yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, ditulis terpisah dengan awal kapital sebagai bentuk pengkhususan.

c. Penulisan Bilangan

Dalam PUEBI, bilangan yang dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis menggunakan huruf. Sedangkan dalam EYD Edisi V, bilangan yang dinyatakan dengan lebih dari satu kata ditulis menggunakan angka.

d. Penggunaan Tanda Titik Dua (:) sebagai Pemisah Angka pada Jam

Pada aturan PUEBI, untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan waktu hanya menggunakan tanda titik. Sedangkan dalam EYD V, tanda titik dua juga bisa digunakan untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan waktu.

e. Penulisan Judul

Kalau selama ini dalam aturan PUEBI kita menulis judul dengan cara diapit dua tanda petik, maka dalam EYD V aturan ini berubah. Ada beberapa jenis judul yang penulisannya dimiringkan, seperti judul buku, kumpulan cerpen, surat kabar, majalah, jurnal ilmiah, album lagu, acara televisi, siniar dan film.

f. Diakritik untuk Huruf (e)

Dalam PUEBI, ada tiga penjelasan tentang cara pengucapan huruf (e). Sedangkan dalam EYD V hanya ada dua penjelasan tentang cara pengucapan huruf (e). Yang dihilangkan adalah cara pengucapan huruf (e) seperti pada kata ‘ember’, ‘pendek’, ‘eceng gondok’, dan lain-lain.

Summary

EYD V mengatur tentang penggunaan huruf, penggunaan kata, penggunaan tanda baca, serta penulisan unsur serapan. Sebelum menggunakan EYD V, kita bisa mencari tahu dulu apa yang akan kita tulis, apakah untuk keperluan resmi atau untuk tulisan bebas seperti takaris media sosial. Yang perlu diingat, tidak semua tulisan harus sesuai dengan kaidah EYD V. Perhatikan juga siapa yang akan menjadi sasaran pembaca. Jika hendak mengirim ke penerbit atau media tertentu, maka jangan lupa untuk memperhatikan juga aturan selingkung.

Nah, sayangnya sampai sekarang tidak ada tools atau alat khusus yang bisa mendeteksi penggunaan EYD kita. Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mengecek panduan lengkap EYD V melalui situs ejaan.kemdikbud.go.id/eyd. Supaya tidak menyulitkan diri sendiri, maka kita tidak usah menghafalkan EYD. Tiap ragu, langsung cek di situs EYD V. Tingkatkan pula kepekaan dengan sering membaca berbagai jenis dokumen atau tulisan. Demikian tips yang diberikan oleh Kak Yoga untuk menutup sesi materi yang disampaikan.

Gimana, yeorobun? Sekarang sudah tahu ‘kan perbedaan EYD Edisi V dengan PUEBI? Jangan lupa diterapkan sesuai tips yang diberikan oleh Kak Yoga ya! Lagi nggak semangat menulis? Ingat kembali big why-mu atau cari quotes tentang menulis yang bisa menggerakkan hatimu! Selamat belajar, menulis dan membaca!

Alfia D. Masyitoh
Lifestyle blogger, content writer and full time mother who loves EXO Baekhyun and SF9 Chani. Part of EXO-L and Fantasy.

Related Posts

4 comments

  1. mari kembali ke materi bahasa indonesia kelas 8 SMP xixixi

    ReplyDelete
  2. Repot juga, ya, kalau harus ngapalin EYD V ini. :') Solusinya, ya, memang melalui pembiasaan. Sebelum menulis, kita cek dulu di link Kemendikbud, setelah itu sampai seterusnya kita coba terapkan menulis sesuai Eyd.

    ReplyDelete
  3. Harus dipelajari banget ini mah. Kadang masih terpeleset juga pakai kata kata yang belum sesuai sama EYD atau PEUBI

    ReplyDelete
  4. Menurutku ini sangat penting u/ dipelajari tdk hny d bangku sekolah saja...kalau dulu ingat banget ke sekolah bawa kamus besar dn tebal untuk mencari ejaan yang benar bagaimana, sekarang jadi lebih mudah ya dengan adnya situs ejaan dri kemdikbud

    ReplyDelete

Post a Comment