Bun, ada yang anaknya susah makan sayur atau buah? Toss dulu! Anakku termasuk anak yang susah makan sayur. Kalaupun mau, pasti pilih-pilih, hanya sayuran tertentu saja yang ia mau seperti wortel dan tomat. Sedangkan untuk buah-buahan, emm … sepertinya masih mendingan. Membuat anakku makan buah agaknya tidak sesulit makan sayur.
Anakku tidak menyukai kangkung, sawi atau brokoli. Padahal sayur-sayuran ini termasuk superfood yang sangat bagus dikonsumsi. Ia juga tidak menyukai mentimun, padahal mentimun mempunyai tekstur yang crunchy namun segar. Kadang ini mengingatkanku kepada Baekhyun EXO, yang phobia dengan mentimun sejak masih anak-anak.
Entahlah, kenapa sulit sekali membuat anakku makan sayur. Padahal aku dan suami termasuk doyan sekali makan segala jenis sayur. Bahkan rasanya sangat aneh kalau tidak ada ‘dedaunan hijau’ di piring saat makan. Sayur selalu tersedia dalam menu hidangan keluarga kami.
Sejak memasuki usia MPASI, aku juga sudah mengenalkan berbagai jenis sayuran kepada si kecil. Selalu ada satu atau dua jenis sayuran di menu makannya. Anehnya, setelah anak besar (sekarang usia 4 tahun), justru ia menjadi pilih-pilih makan sayur. Kadang bahkan tidak mau makan sayur sama sekali.
Sebagai ibu muda, jujur hal ini kadang membuatku galau dan overthinking. Apa yang salah sehingga anakku susah makan sayur? Mungkinkah karena teksturnya yang kurang cocok, atau rasanya yang kurang enak? Kalau itu masalahnya, maka PR-ku adalah membuat olahan menu sayur yang lezat dan sesuai selera anak.
Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan anak adalah tugas orang tua untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Hasil baca-baca sana-sini, selain modifikasi rasa, ternyata masih banyak trik lain yang bisa dilakukan agar anak mau makan sayur. Bunda penasaran? Yuk, baca artikel ini sampai selesai! Semoga tips-tips di bawah ini bermanfaat sehingga anak-anak di rumah lebih gemar makan sayur, ya!
Manfaat Makan Sayur dan Buah untuk Anak
Aku pernah membaca di sebuah platform, konon makan sayur-sayuran tidak wajib bagi anak terutama ketika masih bayi (usia 6+ bulan). Menurut platform tersebut, yang wajib ada dalam menu makan si kecil adalah protein hewani karena sangat dibutuhkan untuk proses tumbuh kembangnya.
Meski demikian, makan sayur sejak dini bukan berarti tidak ada manfaatnya. Selain melatih dan mengenalkan rasa, sayuran ternyata mempunyai kandungan nutrisi yang sangat baik bagi si kecil. Sehingga, membiasakan anak makan sayur tetap bisa dilakukan sejak dini. Konon, anak yang terbiasa makan sayur sejak kecil akan lebih menyukai sayur ketika ia besar atau dewasa.
Sebenarnya apa sih manfaat makan sayur dan buah untuk anak-anak? Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, buah dan sayur diperlukan oleh tubuh sebagai zat mikro serta sumber vitamin, mineral dan serat yang berguna untuk kesehatan. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur maupun buah sebagian juga berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menangkal berbagai penyakit yang disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan gizi.
Bagaimana jika kita kekurangan sayur dan buah? Masih menurut Kementerian Kesehatan, dampak dari kekurangan sayur dan buah biasanya tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka panjang.
Kandungan nutrisi dalam sayur dan buah sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memperlambat penyerapan gula, sehingga kadar gula di dalam tubuh tetap stabil dan tidak berlebihan. Bisa dibayangkan, jika kadar gula dalam tubuh berlebih maka bahaya diabetes dan obesitas sudah siap mengintai.
Kekurangan sayur atau buah juga bisa menyebabkan tubuh kekurangan serat pangan. Dampaknya pencernaan menjadi terganggu, seperti buang air besar tidak lancar, konstipasi hingga kanker usus.
Mengonsumsi sayur dan buah yang cukup merupakan salah satu bagian dari pedoman gizi seimbang, sebab keduanya mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti:
- Membantu memenuhi nutrisi - vitamin, mineral dan senyawa sehat lainnya dalam sayur dan buah dibutuhkan untuk masa pertumbuhan seperti vitamin C (sistem kekebalan tubuh), vitamin A (menyehatkan mata), dan zat besi (mencegah anemia)
- Membuat tubuh lebih bugar - kandungan vitamin dan mineral yang tinggi bersama dengan enzim bereaksi menghasilkan energi sehingga tubuh menjadi lebih bugar
- Melancarkan sistem pencernaan - kandungan serat yang tinggi juga bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pencernaan lebih lancar
- Menurunkan risiko obesitas - sayur dan buah rendah lemak dan kalori, namun mempunyai serat yang tinggi, sehingga mampu memberikan rasa kenyang sehingga kita bisa mengurangi porsi makan yang berlebih
- Membuat perasaan lebih bahagia - antioksidan juga terbukti mengurangi peradangan pada tubuh dan mampu melindungi seseorang dari depresi (antidepresan)
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh - sayur dan buah kaya akan vitamin C yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi - sayur dan buah seperti bayam, lobak, alpukat dan jeruk, kaya akan kalsium yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi
- Menurunkan risiko penyakit jantung, stroke dan kolesterol - sayur dan buah mengandung serat yang sehat
- Meningkatkan kecerdasan dan daya ingat anak - antioksidan terbukti bukan hanya menangkal berbagai penyakit tapi juga memelihara sel otak, sehingga daya ingat anak lebih meningkat
Anjuran Konsumsi Sayur dan Buah untuk Anak
Yeorobun, begitu besar manfaat yang didapat dari sayur dan buah. Oleh karena itu WHO (World Health Organization) merekomendasikan konsumsi sayur dan buah untuk anak-anak, idealnya sebanyak 5 porsi atau 400 gram per hari.
Sejalan dengan WHO, American Heart Association juga menganjurkan anak-anak untuk mengonsumsi sayur dan buah sesuai tahapan usia anak, yaitu:
- Usia 1-3 tahun : per hari mengonsumsi buah sebanyak 1 gelas dan sayur ¾ gelas, dengan catatan 1 gelas memuat 240 gram
- Usia 14-18 tahun : per hari mengonsumsi buah dengan takaran 2 gelas dan sayur sebanyak 3 gelas, dengan catatan 1 gelas memuat 240 gram
Tips Agar Anak Mau Makan Sayur dan Buah
Membuat anak mau atau doyan makan sayur dan buah memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang tua sepertiku. Mengutip dari 'Eat This, Not That', ahli gizi Jessica Sylvester mengemukakan bahwa kuncinya terletak pada pembiasaan. Anak-anak akan tergerak mau makan sayur jika di sekelilingnya juga terbiasa makan sayur.
Selanjutnya olah sayur dengan cara dan tampilan yang menarik agar anak lebih tergoda untuk melahapnya. Hal ini perlu dilakukan terus berulang-ulang dan sering sehingga anak memiliki pengalaman sensori ini dengan sayuran. Untuk cara lainnya, coba terapkan tips-tips di bawah ini ya!
Mulai Sejak Dini
Membangun kebiasaan makan sayur dan buah sebaiknya dilakukan sejak dini yaitu mulai dari usia 6 bulan, saat memasuki usia pemberian MPASI. Bisa mulai dengan memberikan puree buah dan sayur, seperti kentang, kabocha, edamame dan bayam, yang dipadukan dengan daging ayam kampung misalnya.
Ajak Anak Terlibat Langsung
Melibatkan anak secara langsung juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan sehingga anak lebih tertarik dengan sayur dan buah. Ajak anak memilih sendiri saat berbelanja. Ketika sampai di rumah, libatkan ia dalam proses membersihkan buah, memasak sayuran, sampai menyiapkan piring makannya sendiri di atas meja makan.
Dengan terlibat langsung, anak bisa ‘bermain-main’ dengan sayur dan buah secara menyenangkan. Hal ini akan memunculkan ketertarikan pada diri anak untuk mencoba rasa sayur dan buah yang sudah ia pilih sendiri.
Buat Kreasi Menu yang Menarik
Menurut Detik Food, anak cenderung tidak menyukai sayuran karena menganggap rasanya hambar dan tidak enak. Maka yang bisa Bunda lakukan adalah membuat kreasi menu yang menarik agar anak tergoda untuk memakannya. Bisa dengan menyamarkan bentuknya, dicampur dengan sayuran yang warna-warni, atau dipotong-potong berbentuk bunga.
Bisa juga dengan memadukan sayur bersama bahan makanan lain yang disukai anak seperti daging cincang, sup ayam, udang dan telur orak-arik. Jangan lupa berikan penambah rasa saat memasak seperti saus tiram, kecap atau minyak wijen agar rasanya lebih lezat dan menggugah selera.
Jadikan Kebiasaan
Biasakan memberi sayur pada menu makan anak setiap hari walaupun sedikit, seperti saat sarapan atau bekal sekolah. Minimal setiap hari ada asupan sayur yang masuk. Jangan berhenti menyajikan sayuran di atas meja makan, walaupun anak tidak mau memakannya.
Tunjukkan Teladan yang Baik
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, menunjukkan keteladanan yang baik juga menjadi salah satu cara agar anak mau makan sayur dan buah. Jangan memaksa anak makan sayur, sedangkan orang tuanya masih pilih-pilih dan menghindari sayur. Sebagaimana yang kita pahami, anak adalah peniru ulung yang selalu meniru tingkah orang tuanya. Jika orang tua menyukai sayuran dan selalu menunjukkannya kepada anak, maka anak lama-lama akan meniru orang tuanya.
Jangan Memaksa atau Menghukum Anak
Bagaimana jika anak tetap menolak makan sayur dan buah meski cara-cara di atas sudah dilakukan? Jangan patah semangat, Bun! Tetap tenang dan jangan menghukum atau memarahi anak. Pemaksaan dan hukuman justru akan memberikan efek trauma sehingga anak lebih ‘takut’ makan sayur, seperti yang dialami Baekhyun EXO, karena selalu dipaksa menghabiskan mentimun saat masih kecil, akhirnya justru ia malah phobia dengan mentimun.
Alih-alih menghukum atau memarahi, Jessica Slyvester merekomendasikan trik ‘bye-bye bowl’ jika anak menolak makan sayuran.
Trik ‘bye-bye bowl’ memungkinkan anak-anak memutuskan apa yang ingin mereka makan dan tidak, dengan cara yang menyenangkan. Taruh mangkuk kecil kosong di samping piring makan anak. Sebut saja ini ‘mangkuk selamat tinggal’.
Jika anak menolak untuk makan sayur yang baru, beritahu mereka bahwa mereka bisa mengeluarkannya dari piring sendiri dan memasukkannya ke dalam ‘mangkuk selamat tinggal’. Tetapi untuk melakukan itu, mereka harus lebih dulu melakukan ‘kiss bye’.
“Cara ini mungkin terdengar tidak lazim. Tapi sayuran yang menyentuh bibir memungkinkan mereka terpapar pada tekstur, aroma dan sedikit rasa sayuran. Hal ini mungkin akan membuat mereka akrab atau terpancing mau makan sayuran itu nantinya.” — Jessica Sylvester, ahli gizi
Berikan Apresiasi atau Reward
Berhubungan dengan poin sebelumnya, selain mencoba trik ‘bye-bye bowl’, Bunda juga bisa memberikan pengalaman makan sayur yang menyenangkan dengan cara memberi apresiasi dan reward. Berikan anak pujian ketika ia mau makan sayur dan buah yang tersaji di piringnya.
Selanjutnya, berikan reward atau hadiah seperti mainan favorit ketika anak berhasil menghabiskan sayuran dalam porsi tertentu. Pengalaman yang menyenangkan ini akan membuat anak termotivasi untuk makan sayur dan buah lagi keesokan harinya.
Edukasi dengan Cara Menyenangkan
The last but not least, Halodoc juga merekomendasikan untuk mengedukasi anak tentang sayur dan buah dengan cara yang menyenangkan. Sembari menyiapkan sayuran dan buah-buahan, ceritakan kepada anak tentang manfaat mengonsumsinya bagi kesehatan. Bila perlu, ceritakan apa jadinya jika mereka tidak doyan makan sayur dan bandingkan bila anak rajin makan sayur.
Cara lainnya adalah dengan membuat permainan tentang sayur dan buah. Misalnya dengan menggambar dan mewarnai, tebak-tebakan, flashcard, atau kids food game berbasis online.
Akhir-akhir ini aku lagi kemaruk dan suka bermain food game di Culinary School dengan anakku. Ada banyak sekali game yang bisa dimainkan. Tapi karena aku sedang ikhtiar membuat anakku suka makan sayur dan buah, maka aku memilih Veggie Friends dan Fruit Fit.
Veggie Friends dan Fruit Fit hanyalah 2 dari ratusan game yang disediakan di website Culinary School. Menurutku, kedua game ini adalah yang paling cocok dimainkan oleh balita seperti anakku yang masih berusia 4 tahun. Cara mainnya mudah, visualisasinya menarik dan full color, backsound musiknya pun terdengar lucu dan pas sekali untuk anak-anak.
Yang perlu diketahui, semua game di sini gratis, tidak perlu menginstal aplikasi, langsung bisa dimainkan via website, dan tidak terganggu oleh tampilan iklan. Kita bebas memilih game apapun yang berkaitan dengan kuliner dan masakan.
Tapi jangan lupa, sebaiknya tetap dampingi anak-anak ketika bermain game untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecanduan game. Meski diperbolehkan, tetap jalankan aturan screen time dengan tegas kepada anak ya, Bun!
Veggie Friends merupakan game edukasi tentang sayur-sayuran. Di sini, anak-anak akan bermain dan belajar tentang rupa-rupa sayuran, bentuk dan namanya, serta kandungan dan manfaatnya. Seperti brokoli, jagung, kentang, tomat, paprika dan lain sebagainya. Setelah belajar mengenal sayuran, anak-anak juga bisa bermain mencocokkan sayuran sesuai dengan gambarnya.
Fruit Fit merupakan game edukasi tentang buah-buahan yang mudah sekali dipahami dan dimainkan. Di sini anak-anak akan bermain dan belajar tentang rupa-rupa buah dan namanya seperti apel, nanas, alpukat dan lain-lain. Mereka bisa mengenali bentuk dan warnanya, lalu bermain dengan cara menebak nama dan gambar buah-buahan.
Anakku paling antusias diajak bermain Veggie Friends dan Fruit Fit ini. Ia juga jadi lebih kenal dengan aneka macam sayur dan buah, seperti apel, tomat, wortel, kentang, bawang dan brokoli.
Nah, menariknya adalah bermain game ini ternyata juga memunculkan rasa penasaran anakku tentang sayur maupun buah yang jarang (atau belum pernah) ia rasakan seperti lobak, okra dan buah delima. Ketiga bahan ini sangat jarang aku temui di lingkunganku. Pantaslah kalau anakku penasaran tentang bentuk, rupa dan rasanya.
Summary
Bun, sayur dan buah kaya akan vitamin, mineral, serat serta zat lain yang sangat bermanfaat bagi tumbuh-kembang anak. Meski demikian, tidak sedikit anak yang susah makan sayur dan buah. Untuk membuat anak mau dan suka makan sayur maupun buah, dibutuhkan beberapa tips yang efektif. Mulai dari membentuk kebiasaan, memberikan keteladanan dari orang tua, melibatkan anak secara langsung, hingga memberikan edukasi dengan cara yang menyenangkan.
Salah satu edukasi yang seru dan menyenangkan untuk anak adalah melalui permainan, baik permainan langsung maupun game yang berbasis website. Website Culinary School menawarkan banyak sekali game edukasi tentang sayur, buah dan makanan sehat yang cocok sekali dimainkan oleh anak-anak. Sudah pernah mencoba main?
Nah, dari sekian banyak tips agar anak mau makan sayur dan buah, mana yang paling efektif untuk anak bunda? Apakah anak-anak di rumah sudah mulai suka makan sayur dan buah? Share di kolom komentar ya! Yuk, biasakan anak makan sayur dan buah sejak dini, demi mengoptimalkan tumbuh-kembang mereka!
Referensi
- Manfaat Mengonsusmi Buah dan Sayur - https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1593/manfaat-mengkonsumsi-buah-dan-sayur
- Ketahui 7 Cara Agar Anak Mau Makan Sayur dan Buah di Sini! - https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/tips-dan-trik-agar-anak-mau-makan-buah-dan-sayur
- Ini 5 Manfaat Anak Makan Buah dan Sayur Sejak Dini - https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-manfaat-anak-makan-buah-dan-sayur-sejak-dini
- Ahli Gizi Ungkap 6 Tips Mudah Agar Anak Mau Makan Sayur - https://food.detik.com/info-sehat/d-6267844/ahli-gizi-ungkap-6-trik-mudah-agar-anak-mau-makan-sayur?single=1
- 8 Cara yang Bisa Dilakukan Agar Anak Mau Makan Sayur - https://www.halodoc.com/artikel/8-cara-yang-bisa-dilakukan-agar-anak-mau-makan-sayur
Untuk sayur ini memang pr sekali, aku msh menggunakan cara dengan bikin sekreatif mungkin, soalnya kalau keliatan banget sayurnya langsung gerakan no no 🤣🤣🤣
ReplyDeleteAnakku yang pertama lumayan bisa diajak kerjasama untuk mengonsumsi buah dan sayur. Nah, anak kedua, nih, yang anti banget sayur dan buah. Sayur, oke lah, bisa dimengerti. Ini buah yang enak pun dia nggak doyan. Kayaknya harus dibujuk pake game juga, deh. Mungkin jalan sukanya dari sana.
ReplyDeletePostingan ini sebetulnya bermanfaat bagi saya juga yang dulunya kurang suka sayur..hahaha...Alhamdulillah sekarang sudah 'tobat' dan menularkan kepada anak2...tips2 nya bagus sekali
ReplyDeleteHiks anakku pun juga susah makan sayur padahal dulu MPASInya berbagai macam sayur dia doyan eh la kok semakin besar berkurang varian makan sayurnya apalagi anakku yang cowok, lebih susah lagi makan sayur
ReplyDeleteWaah, aku kira kalau orang tuanya suka sayur otomatis anaknya juga suka, ternyata tidak semudah itu ya sis. Padahal aku suka ngebatin, heran sama orang-orang yang nggak suka sayur, jangan-jangan memang nggak dibiasakan makan sayur. hihi, pikiran jahat. Ternyata memang nggak mudah ya buat anak-anak. Btw aku suka lihat IGnya gorgeousbiru dengan anaknya Kalea yang suka banget makan sayur dan buah.
ReplyDeleteAku kira kalau orang tuanya suka sayur udah otomatis anaknya yang dibiasakan makan sayur bakal suka, ternyata tidak semudah itu yaa. Aku suka lihat akun IG bocil-bocil yang suka makan sayur dan buah, seneng lihatnya, semangat selalu Bunda mendampingi anak-anak makan sayur :)
ReplyDeleteMembiasakan anak suka sayur memang butut effort tersendiri ya, Mbak. Anak-anak pun demikian. Sejak kecil dibiasakan makan sayur, udah gedhe jadi pilih-pilih juga. Seru juga pakai games untuk memotivasi anak suka sayur. Terima kasih atas infonya, Mbak
ReplyDelete