admasyitoh.com

Artificial Intelligence untuk Kesehatan: Dari Simpan Rekam Medis sampai Telesurgery

Post a Comment

peran ai untuk kesehatan

Yeorobun, pembaca yang budiman... Sadar atau tidak, masalah-masalah medis dan kesehatan sebetulnya adalah hal yang sering terjadi di sekitar kita. Mulai dari masalah yang ringan hingga berat, dari yang sepele sampai yang darurat, selalu ada saja di dunia kesehatan.

Untungnya, kita hidup di zaman dengan teknologi yang semakin canggih dan berkembang. Dalam dunia kesehatan pun teknologi terus mengalami kemajuan, sehingga pengobatan dan pelayanan medis terus meningkat. Salah satu teknologi yang beberapa tahun ini sering digaungkan adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Di tengah kondisi dimana kebutuhan akan pelayanan kesehatan terus meningkat ini, rupanya teknologi AI menawarkan diri sebagai salah satu solusi yang mampu meningkatkan efisiensi, akurasi serta kualitas layanan kesehatan itu sendiri. Tidak heran jika teknologi AI kini menjadi begitu diminati dan digunakan di sana-sini.

Belajar dari Pengalaman, AI dan Ketulangan Duri Ikan

Suatu hari, suamiku pulang kerja dengan membawa ikan bandeng bakar untuk disantap bersama istri dan anaknya. Ikan bakar yang masih hangat dan beraroma sedap itu langsung kami kelilingi di meja makan, kami santap bersama dengan lahap, lengkap dengan nasi hangat dan sambal pencit (mangga muda) asam manis yang menggugah selera.

Tidak butuh waktu lama, sambil bersenda-gurau, kami mengeksekusi ikan bakar sampai hampir tidak bersisa. Ketika sampai di suapan terakhir, tiba-tiba aku memekik tertahan. Sambil memegangi leher, aku mengisyaratkan suami untuk memberiku segelas air. Gawat! Aku menelan duri ikan.

Aku sempat panik. Tetapi suami berhasil menenangkanku dengan memberi berbagai afirmasi positif bahwa kejadian ketulangan seperti ini sudah biasa terjadi dan tidak akan berakibat fatal, apalagi duri yang tertelan tidak besar. Meski demikian, aku tetap merasa tidak nyaman. Tahu ‘kan rasanya? Seperti ada yang tersangkut dan mengganjal saat menelan.

Berbekal penelusuran Google, aku mencoba untuk mengeluarkan duri ikan yang tertelan. Mulai dari banyak minum air, menelan nasi kepal bulat-bulat, hingga berkumur air cuka. Hasilnya tetap nihil.

Satu hari, dua hari, sampai tiga hari berlalu duri ikan itu rasanya tetap bercokol di kerongkongan. Aku mulai tersiksa dan muncul pikiran-pikiran aneh. Kekhawatiranku memuncak saat sadar ada dahak bercampur sedikit darah yang keluar. Bagaimana jika ternyata duri itu melukai kerongkonganku, atau lebih parah lagi tidak bisa keluar dan aku harus dioperasi?

telemedicine

Dengan pikiran sedikit kalut, aku akhirnya mencoba telemedicine menggunakan salah satu aplikasi kesehatan. Layanan telemedicine ini lalu menghubungkanku dengan seorang dokter umum yang terdaftar di aplikasi.

Aku menceritakan kronologi kejadian yang aku alami serta keluhan yang aku rasakan. Dokter di seberang sana menanggapi dengan ramah dan profesional. Sang dokter meyakinkan bahwa ketulangan adalah hal yang umum terjadi dan biasanya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Dokter juga memberi arahan supaya aku tetap tenang, tidak panik, dan mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi nyeri telan yang aku alami. Sesuai arahan, aku pun membeli obat pereda nyeri dari aplikasi telemedicine yang sama.

Setelah meminum obat yang dimaksud, alhamdulillah ternyata nyeri yang aku rasakan berkurang. Ajaibnya lagi, di hari berikutnya rasa sakit dan sensasi tidak nyaman sudah sepenuhnya hilang. Aku bisa menelan dengan normal dan nyaman lagi seperti biasa.

Kejadian ini menyadarkanku tentang dua pelajaran berharga. Pertama, tetap hati-hati saat menyantap ikan serta tidak sambil bergurau. Kedua, teknologi modern ternyata bisa diandalkan bahkan dalam kondisi medis atau menghadapi masalah kesehatan. Meski terlihat sepele—hanya tertelan duri ikan—tapi aku yakin siapapun pasti setuju bahwa ketulangan termasuk kejadian medis yang sangat mengganggu kenyamanan sehari-hari.

Kendala yang Sering Terjadi dalam Pelayanan Kesehatan

Yeorobun, kejadian yang aku ceritakan di atas sebetulnya sudah sering terjadi di sekitar kita. Apa yang aku alami hanyalah masalah medis ringan yang tidak membutuhkan tindakan medis lebih lanjut selain pengobatan mandiri. Namun tidak sedikit pula pasien dengan keluhan kesehatan atau masalah medis serius yang menuntut tindakan medis intensif dan darurat.

Apapun keluhannya, permasalahan-permasalahan medis ini membutuhkan pelayanan medis yang baik dan segera. Sebab, kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Setuju? Tidak bisa dipungkiri, aspek kesehatan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup manusia.

Sayangnya, pemberian layanan kesehatan sampai saat ini masih sering mengalami berbagai kendala. Pernah melihat antrian poliklinik atau rumah sakit yang membludak? Atau masyarakat pedesaan yang harus menempuh jarak jauh demi berobat ke kota besar? Contoh-contoh ini hanya sebagian kecil kendala yang ditemui dalam pelayanan medis atau kesehatan.

Merangkum dari laman eHealth.co.id, hingga saat ini masih ada beberapa hambatan atau tantangan yang harus dihadapi oleh dunia kesehatan yaitu:

  • Aksesibilitas - keterbatasan infrastruktur dan fasilitas, serta minimnya tenaga medis terutama di daerah pelosok
  • Revitalisasi teknologi - penggunaan teknologi modern yang masih belum terintegrasi dengan sistem manajemen data kesehatan, rawannya kebocoran data privasi pasien, serta kesenjangan akses teknologi medis
  • Finansial - kondisi ekonomi membuat beberapa kalangan menganggap berobat sebagai beban karena mahal, semakin kompleks karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk mempunyai asuransi kesehatan
  • Demografi dan dinamika penyakit - perbedaan usia pasien serta transformasi jenis penyakit yang semakin beragam, membuat kebutuhan layanan medis meningkat
  • Tenaga medis - kurangnya jumlah tenaga medis, distribusi yang tidak merata serta banyaknya beban kerja paramedis

AI Menjadi Solusi yang Bisa Diandalkan dalam Bidang Kesehatan

Bukan berarti segala hambatan dan tantangan di atas bisa diselesaikan dengan AI, bukan. Tetap dibutuhkan berbagai upaya komprehensif dari banyak pihak seperti pemerintah, tenaga medis, pengembang swasta dan masyarakat umum untuk mengatasi kompleksitas kendala di atas.

Akan tetapi pemanfaatan teknologi AI secara tepat dan maksimal diyakini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih efektif, efisien, akurat dan berkualitas.

Kita tidak akan membahas tentang apa itu teknologi AI atau bagaimana cara teknologi ini bekerja. Kalau Googling di internet pun sudah banyak para ahli teknologi yang membahasnya. Yang perlu kita highlight adalah bagaimana AI ini turut berperan dalam bidang kesehatan. AI for healthcare belakangan terus dikembangkan sehingga bisa memberi banyak manfaat untuk para profesional medis, peniliti, serta pasien.

Dilansir dari laman Dinkes Kota Tegal, setidaknya AI bisa diterapkan untuk:

  • Pengobatan kanker dengan menggunakan terapi gen
  • Robot untuk operasi bedah (robotic surgery)
  • Diagnosis penyakit dengan citra medis
  • Memantau kondisi medis pasien dari jarak jauh
  • Pemberian obat dengan dosis tepat
  • Mendeteksi dini penyakit menular
  • Memantau kesehatan ibu hamil dan janin
  • Konsultasi gaya hidup sehat berdasarkan data kesehatan pribadi
  • Seleksi massal untuk penyakit menular di masyarakat
  • Edukasi kesehatan secara personal

Dalam jurnal National Library of Medicine dan BMC Medical Education, peran utama AI saat ini meliputi internet of things (IoT) dalam pelayanan kesehatan; virtual assistants dan augmented telehealth; dukungan kesehatan mental secara personal; serta otomatisasi task analisis dan administrasi.

Secara sederhana, contoh AI dalam bidang kesehatan ini bisa kita lihat dalam penggunaan aplikasi telemedicine, konsultasi medis jarak jauh dengan dokter, platform pendaftaran pasien rumah sakit secara online, chat bot ketika reservasi dokter atau poliklinik, bahkan saat Googling informasi kesehatan di internet pun sejatinya kita sedang memanfaatkan teknologi AI. Baru sadar?

Jika peran-peran AI ini dimaksimalkan maka sejumlah manfaat dapat dirasakan secara nyata seperti operasional pelayanan kesehatan yang lebih efisien, peningkatan user experience (UX), peningkatan efisiensi diagnosis, aksi pencegahan dan monitoring yang lebih baik, serta pengintegrasian data pelayanan kesehatan.

telesurgery

Yang terbaru, bahkan AI saat ini juga bisa digunakan untuk operasi bedah jarak jauh menggunakan robot surgery atau yang dikenal dengan telesurgery. BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) mengemukakan bahwa telesurgery ini terus diteliti dan dikembangkan. Harapannya di masa depan akan mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Berkat teknologi AI, operasi yang dilakukan oleh robot secara akurat dan presisi bukan lagi sebatas khayalan atau adegan dalam film semata.

“Pengembangan telesurgery di Indonesia memerlukan komitmen jangka panjang dan kerjasama yang kuat untuk mengatasi tantangan ini. Dengan upaya bersama, telesurgery dapat menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan akses terhadap perawatan bedah berkualitas di seluruh negeri.” — Riyanto, Perekayasa Ahli Muda Pusat Riset Elektronika BRIN

Level Up Layanan Kesehatan dengan eHealth.co.id

Melihat potensinya yang begitu besar, tidak heran jika AI kini diandalkan untuk meningkatkan berbagai layanan kesehatan. Hal ini pula yang mendasari berdirinya eHealth, sebuah startup medis yang menyediakan penyimpanan atau rekam medis elektronik dengan teknologi AI.

ehealth

Berawal dari keresahan untuk berperan aktif memperbaiki dunia kesehatan di Indonesia, eHealth lahir menjawab kesulitan tenaga medis maupun penyedia layanan kesehatan khususnya tentang sistem penyimpanan rekam medis pasien. eHealth meyakini, rekam medis adalah yang paling penting dalam pelayanan kesehatan. Akan tetapi data ini umumnya tidak tersimpan dengan baik.

Dengan adanya rekam medis elektronik eHealth, akses rekam medis yang cepat dan lengkap bukan lagi angan-angan atau wacana. Pasien tidak perlu lagi menjelaskan riwayat kesehatan yang panjang saat berpindah faskes atau rekam medis hilang. Dokter tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk menanyai riwayat medis pasien, sehingga pelayanan kesehatan berlangsung lebih cepat, lebih banyak pula pasien yang mendapat pelayanan. Semua data rekam medis sudah tersimpan dengan rapi dan aman dalam eHealth. Menarik bukan? Inilah yang menjadi visi eHealth untuk Indonesia. 

“eHealth memberikan kemudahan dalam mengatur data rekam medis, apotek, dan rumah sakit dengan harga yang terjangkau untuk klinik dan rumah sakit.” — LPiK ITB

Visi ini tertuang dalam berbagai aksi yang ditunjukkan oleh eHealth. Platform ini memudahkan dalam mengatur data karena semua dilakukan secara online, berbasis web tanpa perlu instalasi aplikasi khusus, serta menghadirkan fitur lengkap yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan klinik atau rumah sakit.

Dalam perjalanannya, eHealth tidak hanya menyediakan sistem rekam medis digital, tapi juga menawarkan fitur reservasi, apotek hingga ERP. Yang tidak kalah menarik, eHealth kini juga menyediakan fitur AI yang mempunyai berbagai keunggulan seperti:

  • Diagnosis lebih cepat dan akurat - AI pada RME eHealth menganalisis data dari hasil pemeriksaan, gejala dan keluhan pasien dengan cepat dan tepat sehingga memudahkan tenaga medis dalam menegakkan diagnosis pasien
  • Pembelajaran berkelanjutan (up to date) - AI selalu diperbarui dengan data dan pengetahuan medis terbaru, sistem informasi medis terkini, serta protokol diagnosis paling up to date
  • Meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas layanan - otomatisasi diagnosis AI menghemat waktu dan tenaga, lebih cepat dan akurat, sehingga tenaga medis bisa berfokus pada perawatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
  • Terus berkembang - AI pada RME eHealth tidak terbatas pada diagnosis tapi juga diintegrasikan dengan berbagai fungsi lainnya

Upgrade Yuk, Manfaatkan AI untuk Klinikmu!

Yeorobun, teknologi AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan bisa menjadi solusi untuk menghadapi tantangan dan hambatan yang dialami dalam pemberian pelayanan kesehatan. AI berpotensi meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih efektif, efisien dan berkualitas.

Salah satu contoh penerapan AI untuk kesehatan ini adalah sistem rekam medis elektronik yang rapi, canggih, tertata dan terjaga kerahasiaannya. eHealth.co.id menawarkan berbagai keuntungan ini dalam platform yang dikembangkannya. Di zaman modern ini, tidak ada ruginya meng-upgrade pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan rekam medis elektronik berbasis AI. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, upgrade pelayanan klinikmu dengan eHealth.co.id!

Referensi

  1. Tantangan di Balik Layanan Kesehatan Hambatan dan Solusi - https://ehealth.co.id/blog/post/tantangan-di-balik-layanan-kesehatan-hambatan-dan-solusi/
  2. Telesurgery, Operasi Bedah Jarak Jauh dengan Robot Bedah - https://brin.go.id/news/116216/telesurgery-operasi-bedah-jarak-jauh-dengan-robot-bedah
  3. 10 Contoh Penggunaan Teknologi AI di Dunia kesehatan - https://dinkes.tegalkota.go.id/berita/detail/10-contoh-penggunaan-teknologi-ai-di-dunia-kesehatan
  4. Menyambut Era Artificial Intelligence dalam Bidang Kesehatan dan Manfaatnya - https://www.chubb.com/id-id/articles/personal/artificial-intelligence-dalam-kesehatan.html
  5. Peran Artificial Intelligence (AI) di Sektor Kesehatan - https://rm.id/baca-berita/education/170914/peran-artificial-intelligence-ai-di-sektor-kesehatan

Alfia D. Masyitoh
Lifestyle blogger, content writer and full time mother who loves EXO Baekhyun and SF9 Chani. Part of EXO-L and Fantasy.

Related Posts

Post a Comment